Minggu, 20 Desember 2015

TNI Tanam Ratusan Pohon di Makam

MENGHIJAUKAN MAKAM : Dandim 0719 Jepara Letkol Inf  Adek Chandra K (kiri) bersama anggota Koramil 01 Jepara, Muspika, pelajar dan perangkat Desa Mulyoharjo melakukan penghijauan di Makam Ali Muhammad desa setempat, Jumat(18/12).(64) 
JEPARA - Anggota Koramil 01 Jepara bersama Muspika Jepara Kota, Siswa SMKN 2 Jepara dan perangkat Desa Mulyoharjo melakukan penanaman ratusan bibit pohon di area Makam Umum Islam di RT 03 RW 03. Sebanyak 250 bibit pohon keras dan buah-buahan ditanam di dalam dan di luar area makam.

Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Inf Adek Chandra Kurniawan yang hadir dalam kegiatan itu, menekankan bahwa, penanaman bibit di area makam memang tepat dilakukan. "Dengan kita menanam di area makam, maka keberlanjutan tanaman akan lebih terjamin. Sebab, tidak akan ada yang berani menebang. Berbeda jika kita menanamnya di area lain."

Dengan Demikian, ketika pohon sudah besar bermanfaat bagi ketahanan tanah, memperluas daerah resapan, dan menjaga kebersihan udara. Bibit tanaman buah bisa dimanfaatkan bagi warga sekitar, jika memang mau mengambilnya.

Mendidik Generasi Muda
Lebih dari itu, lanjut dia, penanaman pohon di area makam yang dilakukan semua koramil di Jepara ini untuk mendidik generasi muda agar gemar melakukan proses penghijauan dan merawat tanaman yang sudah ada. Untuk itu, dalam kegiatan penghijauan itu melibatkan anak-anak muda dan beberapa pelajar.

Danramil 01 Jepara, Kapten Inf Nur Khamid menandaskan, program penghijauan di area makam merupakan intruksi atasan untuk turut melestarikan lingkungan. "Kami diinstruksikan oleh Kodam IV Diponegoro untuk menanam di area makam. tapi tujuan utamanya adalah untuk mengajak masyarakat, khususnya generasi muda agar gemar melakukan penghijauan."

Ratusan pohon bantuan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Jepara itu terdiri dari jenis mahoni, trembesi dan akasia. untuk tanaman buah terdiri dari bibit durian, rambutan dan nangka. (adp-64)      


SUMBER  : SUARA MERDEKA PADA SUARA MURIA (21/12)

Rabu, 16 Desember 2015

Luas Lahan Kritis di Jepara Berkurang


JEPARA – Luas lahan kritis di Kabupaten Jepara, khususnya di lereng muria diklaim mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini tak lepas dari sejumlah program penghijauan yang dilakukan pemerintah.

Data dari dinas kehutanan dan perkebunan (Dishutbun) Jepara, hingga akhir 2014 luasan sudah mencapai 17.945,53 hektare. Adapun luas lahan kritis pada 2013 yang mencapai 10.918,34 hektare. Khusus untuk hutan mangrove ada di Desa Jambu Kecamatan Mlonggo seluas 10 hektare, sedangkan hutan pantai ada di Desa Teluk Awur Kecamatan Tahunan (kawasan undip) seluas 10 hektare.

Dibentuk Posko
Kepala Dishutbun Bambang Hariyono Wibowo menerangkan, untuk mendukung keberhasilan gerakan penanaman di Kabupaten Jepara, telah dibentuk posko penyaluran bibit yang berlokasi di Kebun Bibit Dinas (KBD) di Desa Krasak Kecamatan Bangsri. Selain itu juga dilakukan upaya penanaman secara swadaya.

“Kami intensif melakukan sosialisasi dan kampanye, dengan kerja sama semua pihak, termasuk yang kita lakukan saat ini,” kata bambang dalam peringatan Hari Penanaman Pohon Indonesia Dan Bulan Menanam Nasional Tingkat Kabupaten Jepara Tahun 2015 di Desa Plajan Kecamatan Pakisaji, Rabu (16/12)

Rusaknya vegetasi di Lereng Muria selama ini sudah dirasakan warga Jepara. Dampaknya adalah terganggunya ekosistem, cuaca ekstrim, terganggunya sistim tata air DAS dan terjadinya bencana berupa banjir dan tanah longsor.

Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia di Jepara ini ditandai dengan penanaman bibit pohon serentak di sekitar lokasi Wana Wisata Akar Seribu Desa Plajan yang diikuti oleh seluruh unsur Forkopinda, SKPD, para camat, organisasi wanita, BUMD/BUMN, pelajar, organisasi masyarakat, pencinta alam. Hadir dalam peringatan ini, Bupati Jepara Ahmad Marzuqi bersama Forkopimda, yakni Kapolres Jepara AKBP M Samsu Arifin, Ketua Pengadilan Negeri Hastopo, Kasdim 0719/Jepara Mayor Sentot Endarusmanto dan Wakil Ketua Pengadilan Agama Ujang Jamaludin, melakukan penanaman pohon. (adp-24)


SUMBER  : SUARA MERDEKA PADA SUARA MURIA (17-12-15)(18) 

Senin, 14 Desember 2015

Dua Speedboat Perkuat Penanganan Bencana

UJI COBA : Para Anggota TNI Latihan Tanggap Darurat
di Pantai Bandengan.
KOTA - Peralatan penanggulangan bencana di Jepara kembali mendapat tambahan. kali ini dua speedboad yang berasal dari Bekangdam IV/Diponegoro diberikan kepada Kodim 0719/Jepara. Dua speedboat ini merupakan karya anak bangsa di Direktorat Perbekalan dan Angkutan Angkatan Darat.

Sejak diterima Kodim 0719/Jepara pada Senin (7/12), speedboad ini baru diujikan pada Jumata (11/12). Komandan Kodim 0719/Jepara Letkol Inf Adek Chandra Kurniawan menjelaskan, dua Speedboat ini untuk antisipasi bencana. Mulai bencana banjir ataupun laka laut. 

"Pada awal tahun, Jepara bagian selatan seringkali banjir. Untuk pertolongan pertama inilah kami akan gunakan speedboat," paparnya. Untuk mengetahui kemampuan dari speedboat, sebelum digunakan, Dandim melakukan uji coba bersama Danramil dan Babinsa Kodim Jepara di Pantai Bandengan Jepara. Hal ini bertujuan seluruh Danramil dan Babinsa Kodim 0719/Jepara dapat mengetahui cara mengoperasionalkan speedboat. sekitar 150 personel TNI terlibat dalam uji coba tersebut.

"Dengan uji coba ini, seluruh prajurit siap turun ke medan bencana," tambahnya. Dua speedboat saat ini ditaruh di Koramil Kota. "Setelah latihan, kami cuci dengan air kemudian dilumasi pelumas biar tak berkarat,"terangnya. (zen)      


SUMBER  : JAWA POS PADA RADAR JEPARA (15-12-15)(4)

Selasa, 08 Desember 2015

Serentak Tanam Padi

TURUN SAWAH : Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Adek Chandra bersama 
pemerintah dan petani menanam padi kemarin.
NALUMSARI - Petinggi dan Prajurit TNI dari Kodim 0719/Jepara, Koramil Seluruh Jepara, Distanak Jepara, Petinggi Desa Tunggulpandean, Camat Nalumsari, serta pejabat kecamatan dan kelompok tani Ngudi Rejeki, Desa Tunggul Pandean, Nalumsari menanam padi kemaren. kegiatan ini bagian dari mensukseskan program Pajale yang masuk periode dua untuk musim tanam (MT) I.

Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Adek Chandra dalam sambutannya menjelaskan, penanaman padi ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Kebetulan di Jepara dipilih Desa Tunggulpandean sebagai tempat penanaman padi. ini dikarenakan di desa ini salah satu daerah yang menghasilkan padi banyak di Jepara. "Upsus Pajale ini masuk periode dua di MT I. Keterlibatan TNI ini diharapkan di swasembada pangan 2016 bisa tercapai," jelasnya. (zen)


SUMBER  : JAWA POS PADA RADAR JEPARA (08-12-15)

Rabu, 02 Desember 2015

Persit Kodam IV Kunjungi Jepara

KUNJUNGI  MUSEUM  KARTINI : Persit se-Kodam IV/Diponegoro Kunjungi Museum Kartini Jepara, Rabu (2/12). (24)
JEPARA – Persatuan Istri Tentara (Persit) se-Kodam IV/Diponegoro melakukan kunjungan kerja di Jepara, Rabu (2/12). Setidaknya, ada empat lokasi wisata yang dikunjungi ratusan pendamping suami yang bertugas di Makodam, Korem, Kodim dan Koramil  yang berada dalam Komando Kodam IV Diponegoro.

Saat tiba di Jepara, Rombongan yang dipimpin oleh istri Pangdam Mayjen TNI Jaswandi itu disambut Istri Komandan Kodim Jepara Letnan Kolonel Infanteri Adek Chandra Kurniawan selaku tuan rumah, serta personel dari Kodim 0719 dan Koramil 01 Jepara yang bertugas melakukan pengawalan.

Bandengan
Lokasi Pertama yang dikunjungi yakni Pantai Bandengan. Dilokasi itu, ratusan istri tentara melakukan kegiatan aneka lomba. Lomba yang dimainkan merupakan permainan yang menuntut kerja sama tim. Hal ini sesuai dengan tujuan dari kunjungan itu yakni mempererat tali silaturahmi.
Kunjungan dilanjutkan ke Sentra Ukir dan Patung Desa Mulyoharjo Kecamatan Jepara Kota. Di lokasi itu, mereka melihat aneka kerajinan dari kayu hasil buah tangan perajin Jepara.
Kunjungan selanjutnya yakni Museum Kartini. Dari tempat penyimpanan aneka peninggalan RA Kartini ini, mereka bisa lihat secara gamblang riwayat kartini, dan keluarganya melalui sejumlah foto dan barang peninggalan RA Kartini.
Kunjungan terakhir dilakukan di sentra industri tenun di Desa Troso Kecamatan Pecangaan. Di pusat tenun ini, istri tentara menyaksikan proses produksi tenun, hingga beragam motif kain tenun. Sebagian dari mereka membeli kain tenun yang saat ini tengah terancam pangsa pasarnya lantaran kebijakan Mentri Dalam Negeri (Mendagri) soal seragam PNS. (adp-24)   



SUMBER  : SUARA MERDEKA PADA SUARA MURIA (3/12/15)

Ketua Persit Kodam IV/Diponegoro Kunjungi Wisata dan UKM


KENANG: Ketua Persit Pengurus Daerah Kodam IV/Diponegoro Jaswandi (kedua dari kanan) bersama para kepala Jawatan dan istri para Dandim se-Jateng-DIJ mengunjungi Museum Kartini kemarin
Kota - Sekitar 60 Ibu-ibu dari Persit Kodam IV/Diponegoro kemaren Meninjau Beberapa lokasi wisata bahari, museum, dan UKM Jepara. Ketua Persit Pengurus Deerah Kodam IV/Diponegoro ibu Jaswandi langsung memimpin Kunjungan Tersebut. Dalam rombongan itu hadir juga istri para kepala jawatan dan istri para Dandim si-Wilayah Jateng dan DIJ. Kedatangan Rombongan ini disambut Ketua Persit cabang LI Kodim 0719/Jepara Ayu Adek Chandra dan para anggota.  

Sebelum melakukan kunjungan, para ibu-ibu ini terlebih dahulu senam dan melakukan game mini di pantai bandengan. Setelah melakukan kegiatan di bandengan, kunjungan dilakukan ke sentra patung mulyoharjo. Dilokasi itu, para ibu-ibu melihat secara langsung proses mematung ala Mulyoharjo. Setelah puas dengan seni patung Mulyoharjo, dilanjutkan kunjungan ke Museum R.A. Kartini. Usai Mengunjungi Museum Kartini, Kunjungan dilanjutkan ke sentra tenun troso.

Kodim 0719/Jepara Letkol Inf Adek Chandra mengaku, berterimakasih kepada pengurus Persit Kodam IV/Diponegoro yang mengunjungi Jepara. Utamanya mempromosikan wisata bahari, museum, dan UKM Jepara. "Setelah kunjungan ini, semoga Jepara semakin dikenal," ungkapnya. (zen)   


SUMBER  : JAWA POS PADA RADAR JEPARA (3/12/15)


Senin, 30 November 2015

50 Perangkat Desa Ikuti BKBN

JEPARA- Sebanyak 50 Perangkat Desa dari 16 Kecamatan se-Kabupaten Jepara mengikuti Pendidikan Kader Bela Negara (PKBN).

Kegiatan berlangsung tiga hari dipusatkan lokasi outbound Kebonan Kampoeng Maen Bapangan, dan ditutup di lapangan Benteng VOC, Pengkol, Jepara, Sabtu lalu.

"Melalui PKBN diharapkan dapat terbangun kebersamaan dalam rangka menciptakan kehidupan masyarakat yang memiliki jiwa nasionalisme dan berbudi pekerti yang luhur," ujar Kepala Badan Kasbangpol Kabupaten Jepara, Istono saat membuka kegiatan mewakili Bupati Jepara Ahmad Marzuqi.

Selain itu, katanya, juga memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta untuk dapat meningkatkan kesadaran bela negara, sehingga dapat menjadi teladan dilingkungan masing-masing.

Kabid Kesatuan Bangsa dan Penanganan Masalah Aktual selaku panitia penyelenggara, Kapit menjelaskan, pelatihan dimaksudkan untuk memberikan kemampuan awal bela negara, dalam bentuk rasa cinta tanah air dan bangsa, serta NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Kasi Kesatuan Bangsa, Nur Zuhruf menambahkan, kegiatan PKBN sudah berjalan lima tahun, setiap angkatan 50 peserta. untuk tahun ini, ada dua peserta dari Desa/Pulau Nyamuk, dan Kemujan, Kecamatan Karimun Jawa. Tiap peserta mendapatkan topi, kaos olah raga, celana training, sepatu, tas punggung dan perlengkapan tulis menulis.

Materi pelatihan meliputi, outbound untuk membangun kebersamaan, bela negara, penanggulangan bencana, UU Desa, peningkatan SD, pembinaan mental, PBB dan long march, dengan start dari Bapangan dan finish di lapangan Benteng VOC Pengkol.

Peserta Senang.
Pemateri Dosen Undip, Dr Alamsyah, Konsultan SDM Asep Sutisna, Dosen Unisnu Jepara, Kepala Badan Kesbangpol, Pasiter Kodim 0719/Jepara Kapten Inf Ramelan, beserta lima personel Kodim, Pembinaan Mental (Bintal) Abdul Haris Lc, Bagian Pemerintahan Setda.

Peserta rata-rata mengaku senang. "Kalau ada lagi, saya siap dikirim," ujar Ahmad Said (39), Petengan asal Desa Bawu, Batealit. Hal senada dikemukakan Petengan Desa Mindahan, Batealit, Dwi Nur Cahyo (45). "Kegiaan sangat menyenangkan, semoga kami bisa mengamalkan, baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan kerja, maupun masyarakat," ujarnya.

Sedang Kamituwo dari dukuh sidang, Desa Sinaggul Mlonggo, Sugiyanto (33) menyatakan siap menyebarluaskan ilmu yang diperoleh dari pelatihan. "Tidak semua perangkat desa memperoleh keempatan ini, makanya kami harus siap membagikan ilmu dan pengalaman agar lebih bermanfaat dan berdaya guna." (kar-36)  



SUMBER  : SUARA MERDEKA PADA SUARA MURIA (30/11).     

Selasa, 03 November 2015

Jelang Musim Tanam, Koramil Gelar Selamatan

GUYUB : Anggota Koramil 01 Jepara bersama PPL dan kelompok pertanian menghadiri selamatan di Makoramil 01 Jepara Kota, Selasa (3/11).(36)


JEPARA- Dalam setahun ini, TNI melalui Kodim dan Koramil secara khusus memang diminta untuk mengawal pertanian di masing-masing territorial. Hal ini ditujukan untuk membantu pemerintah dalam mencapai swasembada pangan. 


TNI diminta untuk membantu ragam masalah pertanian. Atas dasar ini, TNI dari Koramil 01 Jepara menggelar selamatan sekaligus koordinasi menjelang musim tanam di akhir tahun ini, Selasa (3/11) di aula Makoramil 01 Jepara.

Hadir dalam selamatan itu Pasi Ops Kodim 0719 Jepara, Kapolsek dan Muspika Jepara Kota, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Kordinator PPL beserta kelompok tani, serta Persatuan Istri Tentara (Persit). ”Tanda-tanda hujan akan segera turun sudah terlihat. Maka persiapan untuk musim tanam harus segera dilakukan.
Termasuk menghimpun permasalahan yang ada saat ini,” kata Danranmil 01 Jepara, Kapten Inf Nur Khamid. Selain itu juga untuk mengetahui sejumlah persiapan dan program- program yang dilakukan para petani untuk menyambut masa tanam itu. Termasuk inovasi yang dilakukan kelompok tani untuk mendongrak hasil panen.
Dalam pertemuan itu, ditemukan sejumlah permasalahan yakni mengenai sistem irigasi dan kebutuhan alat dan mesin pertanian yang masih kurang. Masih ada sebagian lahan pertanian warga di Kecamatan Jepara Kota yang tidak memilik jaringan irigasi tersier, tapi baru sistem irigasi bertahap.
Irigasi Rusak
Bahkan di area persawahan Barus Desa Kedungcino, ada saluran irigasi yang rusak. ”Meski hanya sedikit, kemungkinan akan menganggu aliran air. Sebab meski sudah ada saluran irigasi baru, saluran irigasi yang rusak itu masih dibutuhkan oleh sebagian lahan,” ungkap dia. Terkait masalah irigasi ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan intansi terkait.

Hal ini perlu segera ditanggapi karena pertanian di Jepara Kota tergolong baik. Tiap hektare lahan pertanian, panen bisa mencapai 9 ton. Dengan lahan pertanian seluas 364. 412 hektare, lahan yang produksi mencapai 707.412 hektare selama masa tanam (MT) I hingga III.

Secara umum, selamatan yang dibuka dengan pembacaan manaqib ini bertujuan untuk meminta keselamatan atas segala program yang dijalankan anggota TNI. Lebih khusus, sekaligus sebagai tasyakuran anggota Koramil, Sertu Syaifullah yang mengakhiri masa dinasnya karena memasuki masa persiapan pensiun (MPP). (adp-36)


Rabu, 28 Oktober 2015

TMMD Sengkuyung II Sesuai Target

PENUTUPAN TMMD : Dandim 0719 Jepara Letkol Inf Adek Chandra didampingi bupati Jepara, pimpinan DPRD dan Wakapolres Jepara menandatangani berita acara saat penutupan TMMD II, di lapangan Desa Bulungan Kecamatan Pakis Aji, Rabu (28/10). (86)


JEPARA – Pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung II di Desa Bulungan Kecamatan Pakisaji berjalan sesuai target. Program yang difokuskan pada pembangunan fisik itu diharapkan berkontribusi positif pada masyarakat.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh TNI berserta masyarakat setempat itu sejak 8 hingga 28 Oktober ini, pengerasan dan pengaspalan jalan desa dengan panjang 600 meter dan lebar 3 meter itu berjalan sukses dan sesuai target.

Selain membangun jalan, dilakukan pula pembuatan saluran air di sisi kanan dan kiri jalan, melakukan perbaikan 22 rumah milik warga yang tak layak huni, pembuatan dua unit pos kemanan lingkungan (Kamling), jambanisasi sebanyak 10 unit, serta pengembangan pengerasan dan pengaspalan di RT 04 RW01, RT 04/08 RW01, dan RT 06/07 RW 01. Kegiatan TMMD ini mampu menghemat anggaran sebesar Rp 76 juta lebih.

Selain itu, dalam pelaksanaan TMMD dilakukan kegiatan pelayanan KB akseptor implan, MOP, pelayanan kesehatan, donor darah, pesa patok dan kawin suntik sapi dan kambing. Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Inf Adek Chandra Kurniawan menyampaikan, manfaat yang bisa diperoleh dari TMMD ini di antaranya, mampu meningkatkan semangat gotong royong, terciptanya timbal balik supra struktur dan infratrktur, dan meningkatkan kesadaran bermasyarakat.

”Proyek fisik yang dilakukan bisa memperlancar transportasi perekonomian, meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat desa, tumbuhnya kesedaran masyarakat untuk membangun secara swadaya dan meningkatkan kemanunggalan TNI-Rakyat,” tandas Adek Chandra dalam penutupan TMMD II yang dihadari Forkopinda Jepara, Rabu (28/10) tersebut. Bupati 

Jepara Akhmad Marzuqi menyampaikan rasa apresiasinya terhadap program ini. Dia berharap kegiatan ini bisa memberi contoh mengenai pembangunan secara swadaya. ”Kami berharap apa yang sudah dibangun bisa dirawat dengan baik oleh masyarakat.” 

Usai penutupan TMMD di Desa Bulungan, Kodim 0719 Jepara juga melaksanakan shalat istisqo di halaman Makodim Jepara. Shalat istisqa yang diikuti oleh anggota prajurit dan PNS Kodim 0719/Jepara tersebut dihadiri KH Uzzair sebagai imam shalat sekaligus penceramah. Turut hadir pula Al Habaib Alwi Assegaf dari Pekalongan, Anggota Banser Jepara, GPAnsor Jepara, para Santri dari Ponpes Jabal Nur Desa Bandengan serta masyarakat sekitar. (adp-86)


SUMBER  : SUARA MERDEKA PADA SUARA MURIA (29/10/15)



Kamis, 15 Oktober 2015

Tak gubris peringatan, puluhan tempat karaoke di Jepara dirobohkan

Tak gubris peringatan, puluhan tempat karaoke di Jepara dirobohkan


Pusat hiburan karaoke di Jepara, Jawa Tengah yang terletak di kawasan Pungkruk, Desa Mororejo, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dirobohkan dengan alat berat oleh Pemkab Jepara, Kamis (15/10).

Sekitar 50 bangunan tempat karaoke dirobohkan dengan tiga alat berat, dengan dikawal ratusan aparat keamanan baik dari Kabupaten maupun Provinsi Jawa Tengah.

Eksekusi pembongkaran tersebut merupakan kebijakan Pemkab Jepara yang akan menata Pungkruk sebagai kawasan wisata kuliner. Hal itu mengacu pada Surat Keputusan (SK) Bupati Jepara yang dikeluarkan pada bulan April lalu.

"Ini merupakan eksekusi pembongkaran tahap kedua, setelah tahap pertama pada bulan Agustus lalu. Kali ini, pembongkaran dilakukan untuk semua bangunan tempat karaoke dan kuliner yang berdiri di atas tanah milik negara," ujar Hadi Priyanto selaku Sekretaris tim pembongkaran dan penataan Pungkruk kepada merdeka.com Kamis (15/10).

Menurut Hadi, Pemkab Jepara sebelumnya telah memberikan surat peringatan berkali-kali agar para pengusaha tempat karaoke membongkar sendiri bangunannya sebelum dirobohkan secara paksa. Bahkan, Pemkab Jepara telah menjanjikan biaya pembongkaran sebesar Rp 1 juta untuk setiap bangunan yang dibongkar sendiri.

"Kesempatan yang diberikan Pemkab Jepara sudah habis, jadi kali ini terpaksa dibongkar paksa menggunakan alat berat," katanya.

Sementara itu, para pengusaha karaoke tak kuasa menahan tangis melihat bangunan usaha karaokenya dibongkar paksa. Mereka meneriakkan kalimat agar pembongkaran dibatalkan atau ditunda. Bahkan sebagian dari mereka sampai pingsan.

"Kalau ini dibongkar, kami mau tinggal di mana, lalu makan apa. Ini satu-satunya usaha dan tempat tinggal kami," kata Mulud, salah satu pengusaha karaoke setempat.

Eksekusi ini dilaksanakan oleh tim pembongkaran dan penataan Pungkruk, dibantu sekitar 350 aparat keamanan baik dari Satpol PP Jepara, Satpol PP Provinsi, Polisi dari Polres Jepara, dan TNI dari Kodim 0719 Jepara.


Rabu, 14 Oktober 2015

Pungkruk Dibongkar Hari Ini


ADANG APARAT : Pengusaha dan pekerja karaoke di Pungkruk menghadang aparat saat proses eksekusi pertengahan Agustus lalu. (24)


Disiapkan Buldoser dan Ekskavator


JEPARA- Tarik ulur kebijakan penataan dan pembongkaran bangunan liar di pusat karaoke Pungkruk, Desa Mororejo, Kecamatan Mlonggo menemui babak baru. Pemkab memastikan bangunan itu akan dibongkar pada Kamis (15/10, hari ini -red). Tak mau kembali gagal dalam eksekusi, ratusan personel disiapkan.

Kabag Humas Pemab Jepara, Hadi Priyanto menyampaikan, 100 personel Satpol PPKabupaten dan 30 personel Satpol PPProvinsi sudah dipastikan akan diterjunkan untuk mengeksekusi.

Pemkab juga meminta bantuan personel polisi dari Polres Jepara sebanyak 135 personel dan 40 anggota TNI dari Kodim 0719 Jepara. ‘’Jika sesuai rencana, maka total akan ada 305 personel keamanan akan membantu proses pembongkaran. Baik dari Kodim maupun Polres sudah menyatakan siap menerjunkan pasukannya,’’ kata Hadi.

Dalam proses pembongkaran nanti, akan disiagakan dua unit ekskavator yang digunakan dan satu unit buldoser untuk merobohkan bangunan. Didukung dengan satu unit pemadam kebakaran dan satu unit ambulans untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diingingkan.
Solusi

Berdasarkan data yang dimiliki Pemkab Jepara, di Pungkruk terdapat 54 bangunan liar yang digunakan untuk usaha karaoke, dan sebagian kecil untuk usaha kuliner. Dua bangunan di antaranya sudah dirobohkan pada 19 Agustus lalu.

Dua lainnya dibongkar sebagian untuk memastikan tak lagi bisa digunakan untuk usaha. Dari puluhan bangunan yang masih tersisa, sembilan karaoke sudah tak beroperasi, 21 di antaranya masih beroperasi. Adapun pemilik delapan kios kuliner di kawasan itu semuanya menerima kebijakan pembongkaran tersebut. Pemkab menolak jika dianggap pembongkaran tersebut tanpa solusi dan akan menelantarkan.

Hadi menandaskan, bagi pengusaha di Pungkruk yang menjadikan tempat usahanya sebagai tempat tinggal, disediakan 54 unit Rusunawa di Jobokuto, 48 unit di blok C dan 6 unit di blok B. Untuk usaha, akan dibangun kios kuliner di kawasan itu tahun ini. Pemkab sudah menyiapkan anggaan sebesar Rp 1,2 miliar.

Pembangunan segera dilakukan setelah bangunan dibongkar. ‘’Pembongkaran akan dilakukan dalam waktu sehari. Tak ada lagi penundaan. Sebab masa toleransi yang diberikan selama ini dirasa sudah cukup,’’tandas Hadi. (adp-24)


Senin, 12 Oktober 2015

Kegiatan Promosi yang Efektif

Lomba Mancing Piala Bupati Jepara XIII

SM/Adi Purnomo SERAHKAN ALAT PANCING : Bupati Jepara Akhmad Marzuqi memberikan alat pancing sebagai tanda dimulainya lomba mancing di Karimunjawa, akhir pekan kemarin. (94)
SERAHKAN ALAT PANCING : Bupati Jepara Akhmad Marzuqi memberikan
alat pancing sebagai tanda dimulainya lomba mancing di Karimunjawa, akhir
pekan kemarin. (94)

JEPARA – Lomba Mancing Piala Bupati Jepara XIII yang digelar Sabtu (10/10) di Karimunjawa, menjadi salah satu media promosi yang efektif untuk menjadikan pulau tersebut sebagai sebagai destinasi wisata.

”Saya atas nama pemerintah dan masyarakat, khususnya masyarakat Karimunjawa mengucapkan terima kasih kepada Harian Suara Merdeka Semarang yang telah memberikan sumbangan bagi usaha promosi ketika Karimunjawa belum begitu dikenal,” ujar Bupati Jepara, Ahmad Marzuqi, saat membuka lomba mancing Piala Bupati Jepara XIII di dermaga Karimunjawa, Sabtu (10/10).

Hadir pada acara tersebut Dandim 0719 Jepara Letkol Adek Candra Kurniawan, Kajari Yuni Daru Winarsih, dan Ketua Pengadilan Negeri Suranto, serta Ketua DPRD Dian Kristiandi. Kelima unsur Forum Pimpinan Daerah tersebut melepas 87 peserta lomba mancing dengan menyerahkan pancing kepada perwakilan peserta dari Cilacap, Jakarta, Semarang, dan Solo.
Kepuasan Jiwa

Hadir pula Kepala Bank Jateng Jepara, Dirut PDAM, Dirut Bank Jepara Artha, dan Dirut BKK Jepara. Menurut Marzuqi, ada banyak hal bisa dipetik dari lomba mancing selain berburu hadiah yang mencapai Rp 50 juta. ”Dalam lomba mancing ada kepuasan jiwa, rekreasi, pengembangan fisik dan bahkan berlatih kesabaran. Juga menikmati rasa syukur atas anugerah Tuhan berupa keindahan alam dan laut Karimujawa,” tandas Bupati.

Ketua panitia, Amir Machmud NS, mengatakan lomba mancing ini menempati peringkat bintang tiga, atau ranking dua tingkat nasional. ”Ini sangat membanggakan bukan saja bagi Suara Merdeka, Pemerintah Kabupaten Jepara, tetapi juga paserta karena event ini diakui di dalam komunitas lomba mancing,” kata Amir Machmud. Keluar sebagai juara adalah Yukkie yang berhasil mengangkat ikan badong seberat 8,2 kilogram.

Peringkat dua Rio Varian yang berhasil mendapatkan ikan todak seberat 3,9 kilogram, dan di urutan ketiga Doding Utomo dengan ikan badong 3,5 kilogram. Peroleh harapan satu, dua, dan tiga adalah Agus Utomo (Badong 3,1 kilogram), Prabowo Suparto (Tengiri 2,9 kg), dan Piter Jaya (Ikan Panti 2,7 kilogram) serta Dika PCFC (ikan Panti 2,7 kilogram). (adp-94)


Bangunan Akan Dibongkar dalam Sehari

Penataan Pusat Karaoke Pungkruk


JEPARA – Bangunan karaoke di Pungkruk, Desa Mororejo, Kecamatan Mlonggo dipastikan akan dibongkar Rabu (15/10). Semua bangunan yang menempati tanah Pemkab itu dipastikan akan dibongkar dalam sehari. Hal itu sesuai dengan hasil rapat kordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) tentang penataan kawasan Pungkruk, Senin (12/10).

Rapat yang dipimpin langsung Bupati Jepara itu dihadiri oleh Kajari Jepara, Wakapolres Jepara, perwakilan dari Kodim 0719 Jepara, serta tim penataan kawasan Pungkruk. ”Soal waktu pelaksanaan, sebenarnya ada usulan untuk membongkar tidak pada tanggal 15 Oktober mendatang.

Tapi dengan sejumlah pertimbangan, pembongkaran tetap dilaksanakan tanggal itu, atau bertepatan dengan 2 Syuro (Muharram),” kata Kabag Humas Pemkab Jepara, Hadi Priyanto. Hadi menandaskan, ketegasan itu sebagai wujud komitmen Pemkab atas kebijakan yang sudah lama diputuskan.

Pemkab tidak ingin masyarakat mengira jika Pemkab terlalu lembek dengan kebijakannya. Alasan lain, anggaran yang telah disiapkan Rp 1,2 miliar dari APBD 2015 untuk membangun los dan kios kuliner di Pungkruk harus segera dibelanjakan. Tidak boleh anggaran itu terus mengendap hingga akhir tahun.

”Padahal dulu direncanakan pembangunan sudah dimulai sejak awal Oktober. Ini sudah jelang akhir tahun. Anggaran itu harus segera dibelanjakan,” terang Hadi.
Harus Dibongkar

Dia mengatakan, dukungan dari masyarakat, baik ormas, tokoh masyarakat, dan masyarakat Desa Mororejo juga menjadi pertimbangan kuat untuk segera membongkar bangunan karaoke tersebut. Kebijakan ini juga didukung dari perspektif hukum. ”Hal ini ditegaskan oleh Ibu Kajari.
Beliau menyampaikan jika bangunan liar, tak ber-IMB dan menempati tanah Pemkab, secara hukum harus dibongkar. Jadi Pemkab dalam hal ini tepat,” terang dia. Polres dan Kodim 0719 Jepara memberi dukungan penuh dengan kesediannya membantu personel.

Dengan dukungan ini, Hadi optimistis jika rencana semua bangunan bisa dibongkar dalam waktu sehari. ”Pemkab memang mengharuskan bangunan dibongkar sehari. Sebab jika ditunda, maka dampak negatifnya akan terus berlanjut. Kenyataannya, sejumlah usaha karoke masih terus buka hingga hari ini,” jelasnya.

Hingga saat pembongkaran nanti, Satpol PP tetap akan mengadakan razia rutin di Pungkruk. Berdasarkan hasil pantauan, meski sejumlah usaha karaoke sudah dikosongkan dari peralatan dan perabot, hingga saat ini belum ada bangunan yang dibongkar sendiri oleh pemiliknya. (adp-36)


SUMBER  : SUARA MERDEKA PADA SUARA MURIA (13/10/15)

TMMD Prioritaskan Pengaspalan Jalan


  • Dengan Anggaran Rp 507,5 juta
PAKIS AJI - Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung II Tahun 2015 di Kabupaten Jepara yang di pusatkan di Desa Bulungan, Kecamatan Pakis Aji, masih memprioritaskan pengaspalan jalan.

"TMMD membantu peningkatan pembangunan di daerah sebagai perwujudan ketahanan wilayah yang tangguh, serta pemeliharaan dan peningkatan kemanunggalan TNI-Rakyat. Dan juga menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk membangun secara swadaya."

Hal itu di kemukakan Dandim 0719/Jepara Letkol Adek Chandra Kurniawan pada upacara pembukaan TMMD di lapangan Desa Bulungan, Pakis Aji, Jepara, Jumat (9/10)

Kegiatan fisik dan non fisik yang di jadwalkan 21 hari hingga 28 Oktober mendatang, sudah dimulai Kamis lalu.

Siram Aspal
Kapolres Jepara AKBP M. Samsu Arifin yang menjadi inspektur upacara membacakan sambutan tertulis Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono. Hadir Bupati Ahmad Marzuqi, Kajari Yuni Daru Winarsih, Ketua Pengadilan Negeri Suranto, Wakil Ketua DPRD Jepara Aris Isnandar, dan wakil ketua pengadilan Agama Ujang Jamaludin. seusai pembukaan, Forkopinda ikut menyiramkan aspal jalan.

Pasiter Kodim 0719/Jepara Kapten Inf Ramelan dalam laporannya mengatakan sasaran kegiatan fisik pengerasan dan pengaspalan jalan sepanjang 600 m dengan lebar 3 m, serta saluran kanan kiri jalan. Rehab rumah tidak layak huni 22 unit, terdiri atas 12 dari kabupaten, dan 10 dari provinsi. Pembuatan dua pos kamling, dan pembuatan 10 jamban keluarga.

Anggaran sebesar Rp. 507,5 juta yang bersumber dari APBD provinsi Rp 230 juta, APBD Kabupaten 145 juta, swadaya masyarakat Rp 50 juta, dan bantuan dari SKPD se-Kabupaten sebanyak 82,5 juta, diantaranya berupa bibit dan pelatihan. Juga bantuan sembako untuk warga kurang mampu dari Bank Jateng, serta penyerahan 150 sertifikat massal (gratis) untuk masyarakat kurang mampu dari BPN Jepara. sedangkan untuk kegiatan nonfisik berbentuk penyuluhan program pembangunan SKPD, bela Bangsa dan NKRI di desa-desa sekitar pelaksanaan TMMD di wilayah kecamatam Pakis Aji. Bagian Humas Setda Jepara mengadakan pemutaran film di balai desa, Kamis malam.

Kegiatan pendukung pada pembukaan antara lain, donor darah, pemasangan kontrasepsi KB 58 orang (terdiri atas IUD, Implant dan MOP). penyuluhan Peternakan, serta kawin suntik 16 ekor sapi, dan 6 ekor kambing. (kar-24)       

Kamis, 01 Oktober 2015

Dandim Serahkan Kunci Rumah


BERBINCANG AKRAB : Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Adek Chandra Kurniawan (kanan) berbincang akrab anggota Legiun Veteran, Masri pada peresmian pembangunan rumah di Desa Mayong Lor, Mayong, Rabu (30/9).(45) 
 
MAYONG-Dalam rangkaian peringatan HUT ke-70 TNI, Kodim 0719/Jepara mendapatkan bantuan renovasi rumah Masri (85) anggota Legiun Veteran, di Desa Mayong Lor, RT 01/RW 08 Kecamatan Mayong. “Kami berharap penyerahan rumah hasil renovasi ini menjadi kado yang menggembirakan bagi keluarga Masri,” kata Dandim 0719/Jepara, Letkol Inf Adek Chandra Kurniawan.

Dijelaskan, bantuan dan renovasi Rp 40 juta bersumber dari BUMN PT Pegadaian, program bedah rumah diharapkan dapat membantu para pejuang kemerdekaan bisa menikmati hari tua dengan lebih layak. Proses pembangunan direncanakan mulai 5-29 September selama 25 hari, namun akhirnya terlaksana pada 7-29 September selama 23 hari.
                 
Dandim mengungkapkan, awalnya rumah Masri akan di renovasi, namun akhirnya dibuat bangunan baru.
                 
Sebagai pelaksana kegiatan, Dandim secara simbolis menyerahkan kunci kepada Pimpinan Cabang Pegadaian Jepara Alex, yang selanjutnya menyerahkan kuncinya kepada Masri.
                
 Sebelumnya, Dandim juga memberikan sumbangan sebagai bentuk tali asih kepada keluarga Masri berupa satu set yempat tidur, meja kursi, peralatan dapur, dan perlengkapan rumah tangga. Dandim berterima kasih PT Pegadaian selaku doatur yang telah menyumbangkan dana guna membantu para mantan pejuang Veteran. (kar-45)    


SUMBER  : SUARA MERDEKA PADA SUARA MURIA (2/10/15)