Jumat, 29 April 2016

Suporter Persijap Setujui Tata Tertib yang Dibuat Polres

 
JEPARA – Kompetisi Indonesian Soccer Championship (ISC) B 2016 dipastikan akan bergulir pada 30 April mendatang. Tim kebanggan Kota Ukir Persijap Jepara dipastikan akan andil bagian dalam kompetisi tersebut.

Menurut jadwal yang sudah dibuat oleh PT Gelora Trisula Semesta selaku penyelenggara kompetisi ISC 2016, laga perdana Persijap akan digelar 1 Mei 2016 di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara melawan PPSM Magelang.

Untuk mempersiapkan pengamanan selama kompetisi bergulir, hari ini polres Jepara menggelar rapat persiapan pengamanan dengan beberapa pihak. Rapat yang digelar di PPKO Polres Jepara dihadiri oleh oleh Panpel, Kodim 0719 ,Satpol PP, Managemen Persijap, serta perwakilan suporter diantaranya Banaspati, Jetman, dan Curva Nord Syndicate.

Rapat yang dipimpin Kapolres Jepara AKBP Samsu Arifin tersebut, menyampaikan berbagai kesiapan baik dari panpel dan persiapan pengamanan serta diskusi mengenai tata tertib suporter, hingga membuahkan kesepakatan yang harus diketahui oleh suporter dan penonton yang akan menyaksikan pertandingan Persijap di Stadion Gelora Bumi Kartini ( SGBK).

” Rapat dengan menghadirkan beberapa suporter Persijap ini dimaksudkan untuk mensosialisasikan tata tertib didalam dan diluar stadion saat pertandingan Persijap. Hal ini agar terciptanya suasana pertandingan yang aman dan nyaman,” kata Kapolres Jepara AKBP Samsu Arifin, Kamis (28/4/2016)

Dalam rapat tersebut, beberapa kesepatakan terbentuk dan disepakati dengan ditandatangani oleh perwakilan dari beberapa suporter Persijap Jepara yang hadir.

Adapun poin poin yanh harus dipatuhi adalah sebagai berikut :

1. Tertib berkendara dengan mentaati peraturan lalu lintas ( Tidak konvoi mengganggu pengguna jalan lainnya) saat menuju stadion maupun setelah seledai menyaksikan pertandingan di SGBK.

2. Tidak membawa flare, firework, smoke bomb kedalam area stadion karena dapat mengakibatkan klub Persijap mendapatkan sanksi.

3. Tidak memasang spanduk maupun menyanyikan yel-yel yang bersifat rasis dan provokayif.

4. Tidak mengkonsumsi miras, narkoba dan tidak membawa senjata tajam serta barang lainnya yang dapat mengganggu jalannya pertandingan.

5. Tidak akan melemparkan benda-benda apapun kedalam lapangan pertandingan yang dapat mengganggu jalannya pertandingan dan ikut serta menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya pertandingan sepakbola.

Sementara itu ketua umum suporter Banaspati Saadi mengatakan, mendukung baik poin-poin yang sudah disepakati. Pihaknya mengaku akan mensosialisasikan kepada seluruh suporter Banaspati untuk bisa mematuhi peraturan yang sudah ditandatangani bersama serta mengetahui lamgsung kabag ops Polres Jepara Kompol Slamet Riyadi.

” Peraturan yang sudah disepakati ini akan kami sosialisasikan kepada seluruh Banaspati di Jepara,” terang Saadi .
 
 
SUMBER :  JEPARA HARI INI (29-04-16)

Hindari Pengaruh Negatif Wisatawan


KARIMUNJAWA - Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi belum lama ini berkunjung ke Kecamatan Karimunjawa. Sejumlah lokasi ditinjau. Di antaranya Koramil 10/Karimunjawa. Ia sempat bertemu dengan masyarakat setempat di aula Kecamatan karimunjawa.

Saat diskusi dengan masyarakat Karimunjawa, Jaswandi mengungkapkan, kunker ini bentuk perhatian pemerintah. Saat bertemu dengan masyarakat, ia berpesan jangan sampai generasi muda Karimunjawa terkena dampak negatif dari wisatawan asing. "Tingkatkan peran warga untuk menjaga keamanan dan kenyamanan," ujarnya.

Ia berharap, Karimunjawa sebagai objek wisata dapat memberikan kesejahteraan masyarakat. Sementara kepada anggota Koramil 10/Karimunjawa, Jaswandi berharap selalu melakukan hal positif. "Tetap jalin kerja sama baik dengan semua instansi di Karimunjawa. Supaya dapat tercipta suasana harmonis serta nyaman. Sehingga Karimunjawa semakin maju. Jaga keamanan. Jangan sampai ciderai masyarakat Karimunjawa. Serta hindari Narkoba dan hal-hal yang melawan hukum," tandasnya. (zen)


SUMBER : JAWA POS PADA RADAR JEPARA (29-04-2016)

Senin, 25 April 2016

merekatkan ragam budaya lewat karnaval


● Harlah Ke-93 Diikuti Ribuan Nahdliyin

JALANAN protokol di kawasan kota di Kabupaten Jepara sebagian ditutup lantaran digunakan belasan ribu orang yang pawai budaya dalam rangka Harlah ke-93 Nahdlatul Ulama (NU), Minggu (24/4) siang. Jalan utama pusat kota, yaitu Jl Kartini, Jl Pemuda dan Jl Brigjen Katamso ditutup.

Pawai itu juga diikuti ormas lain, seperti Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jepara dan perwakilan dari Gereja Injili di Tanah Jawa (GITJ) Jepara. Sejak pukul 12.00, alun-alun Jepara dalan jalan sekitarnya sudah penuh peserta dari berbagai penjuru Jepara.

Peserta datang dari berbagai lembaga, badan otonom NU tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa dan kelurahan internal NU. Karnawal Budaya Nusantara khas Jepara itu juga diikuti perwakilan lembaga pendidikan di bawah naungan NU, seluruh ormas, hingga komunitas lintas agama.

Perwakilan TNI dan Polres Jepara juga turut dalam pawai tersebut. Dari Polres misalnya, iring-iringan anggota pawainya gegap gempita meneriakkan yel-yel antinarkoba.

Mereka mengusung misi khusus untuk sosialisasi antinarkoba kepada generasi muda dan masyarakat secara umum. Semua lini masyarakat itu diundang sebagai peserta lantaran peringatan kali ini mengambil tema NU untuk Jepara.

“NU ingin merangkul semua elemen masyarakat untuk bersama- sama membangun Jepara. Lewat karnaval ini, masyarakat yang turut pawai memiliki pesanpesan tersendiri. Terlebih mereka sudah menyiapkan ini sejak dua bulan terakhir,” kata Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara, KH Hayatun Abdullah Hadziq.

Karnaval budaya dibuka Bupati Jepara Ahmad Marzuqi, Rais Syuriah PCNU Jepara KH Ubaidillah Nur Umar, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata Nusantara Dadang Rizki Ratman. Hadir juga anggota DPR RI Noor Achmad dan Dandim 0719 Jepara Kolonel Inf Ahmad Basuki.

Total terdapat 160 kelompok peserta. Masing-masing kelompok terdiri hingga 100 orang. Bahkan, khusus perwakilan dari majelis wakil cabang NU Kecamatan Nalumsari mengirimkan 600-an peserta. Di antara pertunjukkan yang ditampilkan yakni parade bendera NU sebanyak 93 yang dibawa oleh pasukan Banser yang menunjukkan umur NU.

Banyak Perhatian

Aksi Banser ini mendapatkan banyak perhatian di sepanjang jalan karena kekompakan geraknya. Sebagian lagi juga memeragakan tari-tarian dengan mengenakan batik khas Jepara, mengusung karya legendaris patung macan kurung, juga seni ukir.

Sebagian besar, terutama dari kalangan NU mengusung Islam Kebangsaan yakni Islam Nusantara. Pesanpesan kedamaian dan kekompakan sesame elemen bangsa membanjiri suasana pawai.

Ada juga warga negara Spanyol, Johan yang turut dalam pawai tersebut. Johan mengenakan sarung dan kemeja hijau putih seragam NU. Berkalungkan kamera, dia memotret para penonton. Replika tokoh-tokoh pahlawan juga banyak disung peserta.

Sementara itu dari GITJ, membawa dua mobil bertuliskan ‘’NU untuk Jepara bersama GITJ Jepara; Ngupaya Kerukunan, Paseduluran lan Kamanunggalan’’. Mereka menggunakan simbol perahu dengan penjaga dan putri persatuan, sebagai simbol perjalanan hidup bersama.

Pendeta Danang Kristiawan dari GITJ, yang memimping rombongannya di pawai tersebut mengatakan, keikutsertaan GITJ dalam pawai Harlah NU adalah partisipasi untuk merayakan kebersamaan dalam perbedaan demi kehidupan bersama yang rukun dan damai. ‘’Kami ikut bergembira dalam karnaval ini, dan selamat kepada NU yang merayakan hari lahir,’’ kata Danang.

Hingga menjelang petang, peserta pawai masih memenuhi jalan dan beriringan. Ada doorprize tiga sepeda motor, 10 sepeda gunung serta set meja kursi untuk para peserta. Ketua panitia Harlah ke-93 NU Hisyam Zamroni mengatakan, pawai budaya nusantara itu menutup rangkaian kegiatan harlah yang berlangsung selama hampir dua bulan.

Ada puluhan jenis kegiatan, baik yang berkaitan dengan kompetensi pelajar di berbagai bidang, terkait pendidikan dan lomba pengelolaan teknologi informasi, sampai pada lomba-lomba yang menjadi tradisi khas pesantren.

Kegiatan bakti sosial juga dilakukan secara maraton di berbagai tempat, seperti pelayanan keluarga berencana, juga pembagian sembako. ‘’Kegiatan harlah juga serempat dilakukan di Nu tingkat kecamatan dan ranting di desa/ kelurahan,’’ kata Hisyam. (Muhammadun Sanomae-64) 
 
 
SUMBER : SUARA MERDEKA CETAK ( 25-4-2016)

BABINSA BERDIKIR BERSAMA USTAD ,LEMBAGA DESA SERTA MASYARAKAT DESA BINAAN

Pada hari minggu malam tgl 23 april 2016 Babinsa Gidangelo bersama Ustad Makin, Lembaga Desa , Babinkamtibmas Polsek welahan serta Tokoh dan Masyarakat desa Gidangelo melaksanakan Pengajian Umum dan Berdzikir dalam rangka memperingati Khoul Mbah Lesman yang merupakan cikal bakal dari desa gidangelo. dalam kesempatan itu Ustad Makin menyampaikan dalam tausiyahnya bahwa kita umat islam selalu hidup damai ,tenang , tentram serta saling menghormati sesama umat ataupun selain umat agama lain. Semua itu merupakan sama penekanan dari komando atas yang selalu menjaga hidup rukun dan damai sehingga tercipta masyarakat yg adil dan makmur sehingga menjadikan Negara ini menjadi kuat, kokoh dan disegani oleh semua negara negara lain. 
 
 
SUMBER : Koramil06/Welahan (23-4-2016)

Babinsa Mengecek Tanaman Kelapa



Babinsa Gidangelo Koptu Suharsono Mengecek Tanaman Kelapa yang sudah ditanam di salah satu milik pekarangan bapak ramijan di rt 2 rw 1 desa gidangelo.

kegiatan menanam bibit pohon kelapa dilaksanakan serentak seluruh babinsa di wilayah kab. Jepara , setelah sekian lama penanaman bibit tersebut di rawat utk menghasilkan tanaman yang baik.

dalam kegiatan penanaman itu merupakan instruksi dari Komando atas bertujuan untuk penghijauan di wilayah desa binaan para Babinsa
 

SUMBER : Koramil 06/Welahan (12-4-2016)

Tentara Dan Sipil Bersalawat

KOTA – Berbeda pandangan boleh saja. Asal kerukunan tetap terjaga. Perbedaan itu indah. Karena itu tak harus dipertentangkan satu sama lain.

Hal itu disampaikan Komandan Kodim Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki saat memberi sambutan dalam acara Pengajian Umum Kodim 0719/Jepara Bersalawat di depan kantor tersebut belum lama ini.

Pengajian umum dihadiri sekitar 500 jamaah. Meliputi warga Nahdlatul Ulama (NU),Muhammadiyah, sejumlah kiai dan habaib, serta TNI. Basuki berharap, agar jalinan silaturrahim satu sama lain tetap terjaga. Itu dimaksudkan untuk Kondusifitas di Jepara. Apalagi, Jepara akan melaksanakan Pilkada 2017. Sehingga, hubungan baik dan persaudaraan harus di kedepankan. Meski berbeda dukungan, “Majelis Zikir ini sebagai wahana untuk saling mengingatkan,” katanya.

Pengajian umum yang dimulai sekitar pukul 08.00 diawali pembacaan maulid nabi bersama-sama. Diiringi music rebana dan salawat. Ratusan jamaah yang hadir membacanya khusyuk. Sebagian sambil mengangkat tangan setinggi kepala. Usai bersalawat, acara dilanjutkan menyanyi lagu Indonesia Raya. (pin/zen)



SUMBER : JAWA POS PADA RADAR JEPARA (25-4-16)

Minggu, 24 April 2016

Karnaval Budaya Diikuti Lintas Komunitas

Harlah NU ke-93

JEPARA, suaramerdeka.com – Peringatan harlah NU ke-93 di Jepara yang dirangkai dengan karnaval budaya berlangsung meriah. Karnaval budaya diikuti belasan ribu peserta dari organisasi internal NU, lembaga pendidikan di bawah naungan NU, seluruh ormas, hingga komunitas lintas agama.

Semua lini masyarakat itu diundang sebagai peserta lantaran peringatan kali ini mengambil tema “NU untuk Jepara”. “NU ingin merangkul semua elemen masyarakat untuk bersama-sama membangun Jepara,” terang Wakik Ketua PCNU Jepara, Hisyam Zamroni.

Karnaval budaya dibuka oleh Bupati Jepara Ahmad Marzuqi, Rais Syuriah PCNU Jepara KH Ubaidillah Nur Umar, Ketua Tanfidziyah KH Hayatun Abdullah Hadziq, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Dadang Rizki Ratman, Anggota DPR RI Noor Achmad dan Dandim 0719 Jepara Kolonel Inf Ahmad Basuki.

Total terdapat 160 kelompok peserta. Masing-masing kelompok terdiri hingga 100 peserta. Semua organisasi internal NU dipastikan hadir mulai dari pengurus MWC hingga ranting.

Di antara pertunjukkan yang ditampilkan yakni parade bendera NU sebanyak 93 yang dibawa oleh pasukan Banser yang menunjukkan umur NU, pertunjukkan budaya dan marching band.

“Harapannya agar ada persatuan seluruh warga untuk bersama-sama membangun jepara. NU untuk jepara,” ucap dia.
 
 
 

Selasa, 12 April 2016

Cinta NKRI Ditanamkan sejak Dini

TABUH KENTONGAN : Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki menabuh kentongan pada peresmian ruang kelas baru SMK Terpadu Yayasan Pendidikan Islam Darul Ulum (Yapidu) Kalingga, Bandungharjo, Donorojo, Jepara, senin lalu.(64)


DONOROJO – Rais Syuriah PCNU Kabupaten Jepara, KH Ubadillah Noor Umar mengatakan, sejak dini, anak-anak harus sudah didik untuk memahami dan mengamalkan agama secara benar.

Jika itu sudah terwujud, maka akan para pendidik menanamkan cinta bangsa dan tanah air akan mudah. ‘’NKRI sudah menjadi harga mati bangsa Indonesia.

Maka, cinta kepada NKRI harus ditanamkan sejak dini,’’ tutur KH Ubadillah Noor Umar di sela-sela peresmian ruang kelas baru (RKB) SMK Yayasan Pendidikan Islam Darul Ulum (Yapidu) Kalingga di Desa Bandungrejo, Kecamatan Donorojo, Jepara, Senin lalu.

Peresmian oleh Kepala Disdikpora Kabupaten Jepara Khusairi diwakili Kabid SMA,SMK,SMP Mustaqim Umar, yang kebagian pemotongan pita.

Sedang Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki kebagian menabuh kentongan, dan Kepala Kankemenag Muhdi Zamru membuka kunci ruang. Hadir, Ketua LP Maarif NU Cabang Jepara Fathul Huda, Muspika Donorojo, pengurus NU, tokoh masyarakat, dan Petinggi dan perangkat desa.

Selaku pengasuh Ponpes Darul Ulum, KH Ubadillah menegaskan, para santri yang sejak awal masuk sudah diajarkan cinta NKRI. Dia berharap, munculnya berbagai faham yang membahayakan bangsa dan negara, dapat ditangkal.

Kepala SMK Yapidu Kalingga Ahmad Yulianto mengatakan, pada Desember 2015 lalu sekolah mendapatkan bantuan pembangunan RKB senilai Rp 300 juta untuk pembangunan dua ruang kelas dari Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Namun, dalam pelaksanaannya dapat diwujudkan tiga ruang tingkat tiga, menyatu dengan bangunan yang sudah ada. Mustaqim Umar mengatakan, segala dana bantuan pemerintah haris dilaksanakan sesuai aturan, tepat sasaran, mutu, administrasi, dan waktu.

‘’Jangan sampai, kalau dibantu ruang perpustakaan, digunakan untuk ruang kelas. Dengan alasan ruang kelasnya kurang. Oleh instansi pemeriksa, dipermasalahkan.’’ (kar-64)


SUMBER : SUARA MERDEKA PADA SUARA MURIA (13-4-16)

Kamis, 07 April 2016

Kompaknya Babinsa dengan Perangkat Desa

Dalam melaksnakan Tugas Sehari hari Tugas Babinsa sangatlah padat sehingga dalam setiap waktu disempatkan untuk berolah raga. Ini terbukti yang dilakukan Babinsa Desa Gidangelo Koptu Suharsono Mengajak Perangkat Desa Untuk melakukan Olahraga bersama Futsal dengan Instansi Puskesmas Welahan 1 .

dalam kegiatan tersebut selain untuk menjaga kesehatan juga untuk menjalin kerjasama yang solid dengan Instansi yang lainnya. Selaian itu juga untuk menjaga kekompakan Babinsa dan Perangkat Desa Binaannya tersebut. Semua itu merupakan Arahan dari Komando Atas supaya Babinsa mampu Menggandeng Tiga Komponen yaitu : Kecamatan,Kepolisian dlm hal ini Polsek dan Petinggi atau Desa Binaannya. 
 
 

Bupati Jepara di Desa Kendengsidialit

Desa Kendengsidialit merupakan bagian dari desa-desa di wilayah Kecamatan Welahan dan masuk dalam lingkup Koramil06/Welahan. pada hari selasa 5 april 2016 bapak Bupati Ahmad Marzuki melaksanakan Giat Krida Pemabngunan Peresmian dan Pemberdayaan Desa Mandiri Benih dan Pemberdayaan Usaha Jasa Akuntan (UPJA). dalam Kegiatan Tersebut Hadir Kasdim 0719/Jepara Mayor Inf Sentot Endarusmanto dan didampingi oleh Danramil Welahan, Camat Welahan,SKPD.Distanak Jepara, Muspika Kecamatan Welahan Serta Kelompok Tani Margo Mulyo 1 dan Margo Mulyo 2.