Rabu, 22 Juni 2016

Dandim Jepara Jamin Tentaranya Netral di Pilbup Nanti

panwas-2 (e)
Komisioner dan Sekretaris Panwas Pilkada Jepara bersilahturrahmi dengan Dandim 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki, Senin (20/6/2016).

Jepara – Jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) 0719 Jepara siap membantu kesuksesan pemilihan bupati (pilbup) yang akan berlangsung 2017 mendatang.


Bahkan, Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki menegaskan jika, seluruh jajarannya akan netral dalam hajatan demokrasi untuk memilih pemimpin Jepara periode lima tahun mendatang itu.

Ahmad Basuki menegaskan hal itu, saat menerima kunjungan Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada Jepara, di ruang kerjanya Senin (20/6/2016). Dalam kesempatan itu, Dandim didampingi sejumlah perwira, sedang dari Panwas Pilkada Jepara hadir tiga komisioner dan kepala sekretariat. ”Kita siap menyukseskan pilkada agar berjalan demokratis serta jujur dan adil,” katanya.

Ada sejumlah hal yang disoroti Basuki dalam pilkada mendatang. Mulai persoalan politik uang yang biasanya memang marak terjadi saat pemilu, hingga kemungkinan adanya pasangan calon (paslon) tunggal dalam Pilkada Jepara yang digelar 15 Februari 2017.
Menurutnya, hal itu harus ada langkah antisipasi sejak dini, agar potensi munculnya persoalan yang bisa menodai hajatan demokrasi bisa ditekan. ”Secara regulasi memang tak ada persoalan terkait calon tunggal. Tapi soal politik uang harus disikapi serius. Perlu kerja sama sinergi berbagai pihak untuk mengatasi itu,” jelasnya.

Meski proses pencalonan baru dimulai beberapa bulan mendatang, namun di lapangan sudah beredar nama Kolonel Inf Dwi Surjatmodjo yang berniat maju sebagai calon bupati Jepara. Bahkan Dwi sudah ikut penjaringan bakal calon bupati yang diadakan sejumlah parpol seperti PDIP dan PKB.

Terkait hal itu, Basuki menegaskan jika pihaknya tetap akan netral dan tidak ikut dukung mendukung salah satu paslon peserta Pilkada Jepara. ”Soal netralitas itu selalu kita tekankan pada jajaran. Itu juga arahan Panglima TNI kepada seluruh anggota,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panwas Pilkada Jepara Arifin mengatakan, pengawasan pemilu bisa berjalan maksimal jika ada keterlibatan aktif dari berbagai pihak. Panwas juga akan menggunakan berbagai cara dan sarana agar pilkada berjalan sesuai aturan.

”Sosialisasi pencegahan pelanggaran pilkada akan terus kita gencarkan baik melalui medsos, media, sosialisasi kepada berbagai kalangan dan lain sebagainya. Kita mengapresiasi sikap Kodim yang berkomitmen ikut mensukseskan pilkada agar demokratis dan jurdil,” imbuhnya.


SUMBER  : MuriaNewsCom (20-06-2016)

Bupati Gelar Rakor Ekuinda

JEPARA – Bupati Jepara Ahmad Marzuqi membuka Rakor Ekonomi, Keuangan, Industri, dan Perdagangan (Ekuinda) di Ruang Rapat I Setda Jepara, Senin (20/6).

Kegiatan ini dihadiri dari Forkopimda di antaranya Wakil Bupati Jepara Subroto, Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki, Kapolres Jepara AKBPM Samsu Arifin, Ketua Pengadilan Agama Abdul Malik, Wakil Ketua Pengadilan Negeri Muslih dan Sekda Jepara Sholih.

Marzuqi meminta semua jajarannya, SKPD/instasi terkait, serta TNI-Polri untuk besiap menghadapi Idul Fitri tahun ini.

Menurutnya, mulai saat ini perlu dirumuskan langkah-langkah atas tersediaan barang-barang dan stabilitas harga di pasar. ”Kedua, sarana dan prasarana transportasi pemudik juga harus disiapkan sehingga arus mudik bisa berjalan dengan lancar,î terang Marzuqi.

Pemantauan Barang

Untuk menjamin ketersedian barang, Marzuqi meminta agar ada pemantuan setiap hari, khususnya kebutuhan pokok masyarakat di setiap distributor, agen, dan pedagang besar.

Pasalnya, menjelang hari raya banyak sepekulan yang melakukan penimbunan barang sehingga mengakibatkan kelangkaan. Ujungnya harga melonjak. ”Barang-barang yang kedaluwarsa harus dimonitor.

Yang paling penting, saya minta SKPD terkait berkoordinasi secara intensif dengan Pertamina agar kesediaan gas dan BBM untuk keperluan masyarakat bisa terpenuhi,î tegas Marzuqi. Soal infrastruktur jalan, Bupati meminta instansi terkait agar melakukan langkah-langkah perbaikan jalan dan jembatan sebagaimana kebutuhan.

Fasilitas rambu jalan, alat transportasi jalan, rekayasa jalan dan tarif angkutan harus diperhatikan sehingga arus mudik lancar. Marzuqi mengakui, saat ini masih banyak infrastruktur jalan belum baik bahkan kondisinya banyak yang rusak dan berlubang.

Selain itu, perlu dilakukan penanganan keselamatan secara cepat dan tepat, dengan menyiapkan pospos keselamatan beserta tenaga medis, baik statis maupun mobile pada lokasi-lokasi rawan kemacetan dan kecelakaan lalul intas, serta pelayanan kesehatan 24 jam.

”Kita juga lakukan pengawasan dan pengamanan pada tempat-tempat umum seperti terminal, pelabuhan, dan pasar tradisional supaya masyarakat merasa aman,î ujarnya Kapolres Jepara AKBP M Samsu Arifin menerangkan, untuk persiapan jelang Hari Raya, jajarannya sudah melakukan beberapa kegiatan di antaranya razia miras, petasan dan narkoba.

Juga melakukan pembinaan terhadap preman. ”Beberapa hal terkait dengan pemasangan rambu serta pemetaan daerah rawan juga sudah kami lakukan,î kata Samsu. (adp-24)
 
SUMBER : SUARAMERDEKACETAK (21-06-2016)

Selasa, 21 Juni 2016

Kodim Siap Bantu Sukseskan Pilkada

SILATURAHMI ; Jajaran Panwas Pilkada Jepara berbincang-bincang dan foto bersama dengan Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki, Senin (20/6/2016).

JEPARA, Bawaslu Jateng - Jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) 0719/Jepara siap membantu kesuksesan Pilkada di Kota Ukir. Kodim juga menegaskan akan netral dalam hajatan demokrasi untuk memilih pemimpin Jepara periode lima tahun mendatang itu.

Hal itu ditegaskan Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki saat menerima kunjungan Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada Jepara, di ruang kerjanya kemarin. Dalam kesempatan itu, Dandim didampingi sejumlah perwira, sedang dari Panwas Pilkada Jepara hadir tiga komisioner dan kepala sekretariat.

"Kita siap mensukseskan Pilkada agar berjalan demokratis serta jurdil," kata Letkol Ahmad Basuki, Senin (20/6/2016).

Ada sejumlah hal yang disoroti orang nomor satu di Kodim 0719/Jepara ini. Mulai persoalan politik uang yang biasanya memang marak tiap kali gawe pemilu hingga kemungkinan adanya pasangan calon (paslon) tunggal dalam Pilkada Jepara yang digelar 15 Februari 2017. Menurutnya, hal itu harus ada langkah antisipasi sejak dini agar potensi munculnya persoalan yang bisa menodai hajatan demokrasi ini bisa ditekan.

"Secara regulasi memang tak ada persoalan terkait calon tunggal. Tapi soal politik uang harus disikapi serius. Perlu kerjasama sinergi berbagai pihak untuk mengatasi itu," jelasnya.

Meski proses pencalonan paslon baru dimulai beberapa bulan mendatang, namun di lapangan sudah beredar nama Kolonel Inf Dwi Surjatmodjo yang berniat maju sebagai calon Bupati Jepara. Bahkan Dwi sudah ikut penjaringan bakal calon bupati yang diadakan sejumlah parpol seperti PDI P dan PKB.

Terkait hal itu, Dandim menegaskan jika pihaknya tetap akan netral dan tidak ikut dukung mendukung salah satu paslon peserta Pilkada Jepara.

"Soal netralitas itu selalu kita tekankan pada jajaran. Itu juga arahan Panglima TNI kepada seluruh anggota," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panwas Pilkada Jepara Arifin, S.Ag, M.Si mengatakan pengawasan pemilu bisa berjalan maksimal jika ada keterlibatan aktif dari berbagai pihak. Panwas juga akan menggunakan berbagai cara dan sarana agar gawe pilkada berjalan sesuai aturan.

"Sosialisasi pencegahan pelanggaran Pilkada akan terus kita gencarkan baik melalui medsos, media, sosialisasi kepada berbagai kalangan dan lain sebagainya. Kita mengapresiasi sikap Kodim yang berkomitmen ikut mensukseskan pilkada agar demokratis dan jurdil," tandasnya.


SUMBER : BAWASLU PROV.JATENG (21-06-2016)

Pilkada, Dandim Tegaskan Netralitas TNI

JEPARA – Jajaran Komando Distrik Militer (Kodim) 0719/Jepara siap membantu kesuksesan gawe pilkada di Kota Ukir. Kodim juga menegaskan akan netral dalam hajatan demokrasi untuk memilih pemimpin Jepara periode lima tahun mendatang itu.
 
Hal itu ditegaskan Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki saat menerima kunjungan Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada Jepara, di ruang kerjanya, senin (20/6/2016).

Dalam kesempatan itu, Dandim didampingi sejumlah perwira, sedang dari Panwas Pilkada Jepara hadir tiga komisioner dan kepala sekretariat. “Kita siap mensukseskan pilkada agar berjalan demokratis serta jurdil,” kata Letkol Ahmad Basuki, Senin (20/6/2016).

Ada sejumlah hal yang disoroti orang nomor satu di Kodim 0719/Jepara ini. Mulai persoalan politik uang yang biasanya memang marak tiap kali gawe pemilu hingga kemungkinan adanya pasangan calon (paslon) tunggal dalam Pilkada Jepara yang digelar 15 Februari 2017. Menurutnya, hal itu harus ada langkah antisipasi sejak dini agar potensi munculnya persoalan yang bisa menodai hajatan demokrasi ini bisa ditekan.

“Secara regulasi memang tak ada persoalan terkait calon tunggal. Tapi soal politik uang harus disikapi serius. Perlu kerjasama sinergi berbagai pihak untuk mengatasi itu,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Panwas Pilkada Jepara Arifin, S.Ag, M.Si mengatakan pengawasan pemilu bisa berjalan maksimal jika ada keterlibatan aktif dari berbagai pihak. Panwas juga akan menggunakan berbagai cara dan sarana agar gawe pilkada berjalan sesuai aturan.

“Sosialisasi pencegahan pelanggaran pilkada akan terus kita gencarkan baik melalui medsos, media, sosialisasi kepada berbagai kalangan dan lain sebagainya. Kita mengapresiasi sikap Kodim yang berkomitmen ikut mensukseskan pilkada agar demokratis dan jurdil,” tandasnya. (Zacky Alvian)
 
 
SUMBER : swara jepara (20-06-2016)

Senin, 20 Juni 2016

Pemerintah Diminta Tetapkan Harga Standar Sembako

Bowo Sidik Pangarso saat di pendopo kabupaten Jepara. (photo: Zacky Alvian)

JEPARA – Jelang Ramadan dan lebaran, kenaikan harga bahan kebutuhan pokok di Indonesia biasa terjadi. Dengan kondisi ini, pemerintah diminta untuk menetapkan harga standar bahan kebutuhan pokok. Hal ini disampaikan oleh anggota komisi VI DPR RI Bowo Sidik Pangarso, usai sosialisasi empat pilar di Pendopo Kabupaten Jepara, Jum’at (17/6/2016).

Menurut Bowo, kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok akhir-akhir ini karena ulah mafia pangan di Indonesia. Pasalnya, kenaikan selalu saja terjadi jika mendekati momen-momen tertentu seperti ramadan dan lebaran.

“Untuk itu pemerintah harus menetapkan harga standarnya. Harga bahan kebutuhan pokok ini jangan dilepaskan ke pasar bebas, namun harus dietetpkan oleh pemerintah. Biarkan pemerintah yang merugi, jangan bebankan kepada masyarakat,” lanjut politisi Partai Golkar ini.

Kenaikan harga juga kadang dijadikan alasan untuk melakukan impor berbagai bahan kebutuhan termasuk daging. Kebijakan impor untuk menekan harga juga belum tentu berhasil.

“Yang kita pertanyakan kebijakan impor untuk menakan harga apakah efektif. Sebab, harga diluar negeri juga belum tentu lebih murah dari di Indonesia,” jelas anggota DPR dari Dapil Jateng II ini.

Pemerintah, lanjut Bowo, memang sudah melakukan langkah untuk menekan harga diantaranya dengan operasi pasar serentak di berbagi titik. Akan tetapi, langkah ini juga tidak terlalu efektif. Sebab, jika selesai operasi pasar, harga juga kembali naik seperti semula.

Sosialisasi empat pilar ini, dikuti oleh petinggi, camat se kabupaten jepara. Selain dihadiri oleh Bupati Jepara Ahmad Marzuqi, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kapolres Jepara AKBP Samsu Arifin, perwakilan Komandan Kodim 0719 Jepara dan sejumlah tokoh lain. (Zacky Alvian)
 
 
SUMBER  : swara jepara (17-06-2016)

Polres Jepara Gelar Patroli Gabungan Bersama Sat Pol PP dan Kodim 0719 Jepara

Kepolisian Resor Jepara, Sat Pol PP kabupaten Jepara dan Kodim 0719 Jepara bersama-sama melaksanakan patroli gabungan, Selasa (14-06-2016) malam. Patroli gabungan dengan sasaran Pekat di wilayah Kabupaten Jepara.

Kepala Bagian Operasi Kompol Slamet Riyadi SS MH menerangkan pelaksanaan patroli gabungan lintas instansi ini adalah untuk melakukan pemantauan situasi Kamtibmas sekaligus untuk cipta kondisi untuk mengantisipasi tindak kriminalitas di bulan puasa Ramadhan. Tim patroli gabungan juga melakukan Sidak ke Stadion Gelora Bumi Kartini, Tempat karaoke SCJ, tempat karaoke Joglo, Gemulung indah karaoke, dan warung remang-remang di daerah Pulodarat kecamatan Pecangaan.

Patroli yang diawali dengan apel di Pendopo Kabupaten Jepara pada pukul 20.00 Wib tersebut sampai dengan akhir pelaksanaan personil gabungan tidak menemukan adanya Pekat karena seluruh tempat karaoke sudah tutup / tidak beroperasi selama bulan Ramadhan.
 
 

Rabu, 15 Juni 2016

Kejar Target, Kodim Kumpulkan Stakeholder


KOTA - Untuk melancarkan target program ketahan pangan nasional yang dibebankan pada Pemerintah Jepara, Kodim 0719/Jepara mengadakan rapat koordinasi di aula Kodim Jepara sekitar pukul 10.00 kemarin. Rapat koordinasi ini upaya khusus dalam peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai (Upsus Pajale) dan gerakan serap gabah di Jepara 2016. Acara itu dihadiri seluruh camat di Jepara, Danramil se-Jepara, pihak Bulog, dan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Jepara. Hadir juga Wakil Bupati Jepara Subroto.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Jepara Wasyanto, menyampaikan, laporan sasaran produksi padi tahun ini. Yakni, target tahun ini luas tanam sekitar 47 ribu hektare. Sementara terealisasi seluas 44 ribu hektare. ”Untuk total target produksi 270.134 ton. Hampir sama tahun kemarin,” katanya

Sementara jagung, lanjut Wasyanto, target luas tanam tujuh hektare. Baru terealisasi seluas empat hektare atau 57 persen. Produktivitasnya sebanyak 9 ton. ”Sedangkan kedelai target 44 hektare luas taman. Baru terealisasi sebanyak 15 hektare. Produktivitasnya sebanyak 55 ton,” ucapnya.

Wasyanto mengatakan, dari target 47 ton beras saat ini beru tercapai 43 ton pada Musim Tanam (MT) pertama. Kekurangan ini akan kami lengkapi MT kedua. Mudah-mudahan bisa terelaisasi.

Wakil Bupati Jepara Subroto, menyampaikan, sangat ironi jika Indonesia yang notabennya di kawasan tropis harus impor beras atau jagung dari luar. Untuk itu, mendukung pemerintah dalam program ketahanan nasional ini perlu. ”Kita harus swasembada di bidang pangan,” katanya.

Subroto menambahkan, meski Jepara termasuk kawasan industri namun, pertaniannya selama ini cukup membanggakan. ”Beras di Jepara surplus 20 ribu ton setiap tahun,”katanya.
Sementara itu, Dandim Jepara, Letkol INF Ahmad Basuki, mengingatkan Juni ini akan panen. Untuk itu, brigade dalam hal ini diharapkan bermain. Menurutnya, brigade di setiap wilayah agar tidak melaksanakan panen secara serentak. Sehingga hasilnya bisa optmal. (pin/zen) 


SUMBER  : JAWA POS PADA RADAR JEPARA (16-06-2016)

Kamis, 02 Juni 2016

Pemkab Jepara Dibantu 75 Alat Pertanian


KOTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara mendapat bantuan sejumlah alat pertanian dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Puluhan mesin mikanis tersebut sekaligus dalam rangka membantu program ketahanan pangan nasional.

Puluhan alat itu tiba di Jepara kemarin. Di antar langsung Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia Suprati, ditemani beberapa pegawainya. Rombongan diterima Wakil Bupati Jepara Subroto.

Subroto, mengatakan, mesin pertanian yang didapat Pemkab terdiri lima jenis. Yaitu, Combine atau alat panen padi sebanyak 5 unit, traktor roda dua sebanyak 30 unit, poma air sebanyak 25 unit, dan transplant atau mesin tanam padi sebanyak 15 unit. Selain itu, ada juga corn seller atau mesin pemipil jagung.”Sekitar sepekan sebelum Lebaran pak menteri pertanian akan datang untuk meninjau dan melengkapi alat tersebut,” katanya.

Subroto mengatakan, jika berdasarkan satuan, bantuan itu jumlahnya banyak. Namun, jika dihitung berdasarkan kebutuhan masyarakat maka sangat sedikit. Sehingga, alat itu nantinya tidak untuk diberikan pada petani. Namun, akan dikordinasi bersama. ”Alat tersebut akan didatangkan ke lokasi pertanian. Baik pada saat tanam maupun panen,” katanya.

Alat itu rencananya digunakan pada musim taman pertama sekitar November 2016. Lokasinya di kawasan Desa Ujung Pandan, Welahan. Luas area yang bakal digarap sekitar 440 hektare. Lahan seluas itu milik sekitar 2.200 keluarga.

Subroto menerangkan, bantuan tersebut berkaitan upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Hasil panen petani nantinya dijual ke Bulog. Semua itu untuk kepentingan rakyat. ”Kami harap pada masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam upaya penyejahteraan ini. Sebaliknya jangan mudah tergoyah untuk menjual ke tengkulak dengan selisih harga yang sedikit,” katanya

Harga pokok pemerintah untuk gabah milik petani sebesar Rp 3.700 per kilogram untuk gabah kering panen. Sementara gabah kering giling Rp 4.600 per kilogram. Sedangkan untuk beras Rp 7.500 per kilogram.

Suprapti mengatakan, bantuan dari pemerintah ini untuk kemudahan petani. Alat itu akan dioperasikan serempak. Tujuannya untuk meminimalisasi hama. Juga untuk kemudahan saat panen.

Suprapti mengatakan, pihaknya telah berupaya melakukan peningkatan tambah tanam. Salah satunya dengan alat tersebut. ”Dengan mekanisasi ini pemerintah ingin cepat, murah biaya produksi, dengan panen kualitas bagus. Selain itu, yang semula sekali bisa dua kali tanam,” katanya.

Di sisi lain, lanjut Prapti, saat ini tanah semakin terbatas. Sementara permintaan semakin meningkat. ”Di sinilah petingnya teknologi untuk mikanisasi pertanian. Upaya yang dilakukan pemerintah ini untuk mewujudkan swasembada dalam program ketahanan pangan nasional,” katanya.

Komandan Kodim 0719 Jepara, Letkol Inf Ahmad Basuki, mengatakan, dalam program ketahanan pangan nasional ini, untuk Jawa Tengah ditarget 1 juta ton gabah kering. Sedangkan Jepara sendiri sebanyak 26 ribu ton untuk gabah kering. (pin/zen)


SUMBER : JAWA POS PADA RADAR KUDUS (3-6-2016)

Koramil Jepara Jalin Komunikasi dengan Elemen Masyarakat

JEPARA - Koramil 01 Jepara mengadakan kegiatan komunikasi sosial (komsos) bersama sejumlah komponen masyarakat, Kamis (2/6). Kegiatan itu dimaksudkan agar komunikasi antarelemen masyarakat bisa kian lancar.

Kegiatan itu dihadiri oleh seluruh anggota Koramil 01 Jepara, Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki, Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara KH Hayatun Abdullah Hadziq (Gus Yatun), pengasuh Pesantren Balekambang KH Makmun Abdullah Hadziq (Mbah Makmun), dari Polsek Jepara Kota, Muspika Jepara Kota, tokoh agama, tokoh masyarakat, lurah/petinggi se Kecamatan Jepara Kota.

Juga hadir perwakilan dari Kejaksaan Negeri Jepara, perwakilan Rutan Jepara, kepala sekolah, PPL dan Gapoktan di Kecamatan Jepara Kota. Danramil 01 Jepara, Kapten Inf Nur Khamid menyampaikan, tujuan diadakannya Komsos agar ada komunikasi yang intensif antarmasyarakat, dan antara masyarakat dengan pihak berwenang.

Kegiatan ini penting sebab saat ini ada beberapa isu yang cukup meresahkan. ”Misalnya soal isu kelahiran gerakan radikal, maka jangan ditangani sendiri. Laporkan ke aparat keamanan. Juga ke elemen masyarakat. Ada pula peristiwa pengiriman Al Kitab ke sejumlah lembaga pendidikan Islam,” kata Nur Khamid. Dandim 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki menyampaikan rasa terima kasih ke semua masyarakat Jepara, khususnya yang ada di Kecamatan Kota karena bisa bersama-sama menjaga situasi kondusif di daerah. Dia bahkan berani menyimpulkan bahwa Jepara jauh lebih kondusif dari daerah-daerah lain.

”Ini tak lepas dari kerja sama yang sangat baik. Peran aktif masyarakat dalam berkoordinasi, kami harapkan kian meningkat,” urainya. Ahmad Basuki juga mengapresiasi banyaknya pesantren di Jepara yang mencetak santri yang toleran.

”Salah satunya Ponpes Belekambang. Saya sudah berkunjung di sana. Luar biasa,” ucapnya. Gus Yatun berpesan, ketika menghadapi persoalan harus dirembuk bersama-sama. ”Semua masalah harus diselesaikan dengan duduk bersama dan dengan kepala dingin,” pesan dia. (adp-24)
 
 
SUMBER : SUARAMERDEKACETAK (3-6-2016)

Ini Kesepakatan FKUB Terkait Kitab dan Komik Injil yang Tersebar di Jepara

MuriaNewsCom, Jepara – Menanggapi peredaran kitab dan komik Injil berbahasa Arab dan Indonesia di dua sekolah dan satu pesantren di Kabupaten Jepara. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jepara melakukan pertemuan. Hasilnya ada beberapa hal yang penting untuk diperhatikan agar kesatuan dan persatuan umat tetap terjaga.

Ketua FKUB Jepara Kiai Mashudi membeberkan, diantara hasil pertemuan tersebut adalah peredaran kitab dan komik tersebut tidak sayogyanya dilakukan, mengingat ada pagar atau batasan-batasan yang tercantum dalam UU tentang penyiaran Agama tahun 1965. Kemudian, mengembalikan buku komik dan kitab Injil tersebut ke Kementerian Agama. Lalu meminta masyarakat agar tidak terpancing dan tidak merasa resah dan menyerahkan masalah kepada pihak berwajib.

“Selain itu juga meminta pihak pengirim untuk tidak mengulanginya lagi. Serta yang tak kalah penting meminta masyarakat agar bersikap bdewasa dan toleran dalam menanggapi masalah ini,” ujar Kiai yang juga menjabat sebagai Ketua MUI Jepara itu, kepada MuriaNewsCom, Kamis (2/6/2016).

Tokoh Agama Kristen Protestan, David Sriyanto juga mengatakan, pihaknya mewakili kaum Nasrani meminta maaf kepada semua pihak atas kekeliruan pendistribusian buku dan al-Kitab tersebut. “Saya berpendapat bahwa hal tersebut adalah keinginan atau bertujuan baik karena telah memberikan buku Alkitab untuk bahan baacaan kepada anak anak umat kristiani namun dalam penyaluran dan pendistribusian tidak pada tempatnya,” katanya.

Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki dengan tegas menyatakan bahwa persoalan penyebaran kitab dan komik Injil oleh oknum tak dikenal di dua sekolah dan satu pesantren sudah diselesaikan pihak terkait. Sehingga, pihaknya meminta agar semua pihak tidak terprovokasi atas peristiwa tersebut.


SUMBER : MuriaNewsCom (2-6-2016)

Kitab dan Komik Injil Berbahasa Arab Disebar Orang Tak Dikenal di Sekolah dan Pesantren di Jepara

MuriaNewsCom, Jepara – Kitab Injil berbahasa Arab dan Indonesia tiba-tiba saja disebar oleh orang tak dikenal di SMP N 1 Mlonggo dan SMK N 1 Bangsri, Jepara. Tak hanya di dua sekolah itu saja, tetapi di satu pesantren, yakni pesantren Darus Salam yang berada di jalanPemuda turut Kelurahan Saripan, Kecamatan Kota Jepara.

Penyebar kitab injil yang dilengkapi dengan komik Injil diketahui dilakukan oleh beberapa orang yang mengendarai mobil. Modusnya, mereka bertamu lalu memberikan kenang-kenangan berupa kitab dan komik Injil terbitan CV Cahaya Hati Jakarta tersebut.

Peristiwa ini mendapatkan perhatian serius oleh sejumlah pihak, terutama aparat dari Polri, TNI, Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang terdiri dari para tokoh agama di Kabupaten Jepara. Bahkan semua unsur tersebut telah melakukan pertemuan membahas hal itu untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Ketua FKUB Jepara Kiai Mashudi mengatakan, pihaknya telah menggelar pertemuan dengan pihak-pihak terkait dan menghasilkan sejumlah hal. Hal itu dilakukan agar peristiwa penyebaran buku-buku maupun komik Injil tersebut tidak memicu konflik.

”Pertemuan kami lakukan dengan sesegera mungkin, dan terlaksana pada Selasa 31 Mei 2016 kemarin. Itu kami lakukan untuk mengantisipasi adanya respon yang berlebihan,” ujar Mashudi kepada MuriaNewsCom, Kamis (2/6/2016).

Dia juga mengatakan bahwa saat ini kitab dan komik Injil tersebut tengah diamankan. Rencananya dalam waktu dekat, pihaknya akan mengantar dua sekolah dan satu pesantren untuk mengembalikan kitab dan komik Injil itu ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Agama Kabupaten Jepara.

Sementara itu, Komandan Kodim 0719 Letkol Inf Ahmad Basuki mengatakan, peristiwa penyebaran kitab dan komik Injil tersebut sudah dikonfirmasi dengan pihak agama Kristen. Hasilnya, tidak ada program yang menyebarkan kitab maupun komik Injil di Kabupaten Jepara.

”Peristiwa itu seharusnya tidak terjadi karena bisa memicu konflik. Pihak tokoh agama Kristen juga telah menyampaikan hal demikian dan menyesalkan peristiwa ini. Dikhawatirkan itu dilakukan oleh oknum yang hanya ingin memecah belah persatuan yang selama ini telah terjalin dengan baik,” ungkap Basuki, terpisah.

Dia menambahkan, persoalan tersebut diserahkan kepada FKUB Kabupaten Jepara. Diharapkan tidak ada dampak atau gejolak di masyarakat atas peristiwa tersebut, demi persatuan dan kesatuan yang sudah ada.
 
 
SUMBER  : MuriaNewsCom (2-6-2016)
Kitab dan Komik Injil Berbahasa Arab Disebar Orang Tak Dikenal di Sekolah dan Pesantren di Jepara - See more at: http://www.murianews.com/2016/06/02/84702/kitab-dan-komik-injil-berbahasa-arab-disebar-orang-tak-dikenal-di-sekolah-dan-pesantren-di-jepara.html#sthash.d8rL4fqD.3ZrZu0Wk.dpuf
Kitab dan Komik Injil Berbahasa Arab Disebar Orang Tak Dikenal di Sekolah dan Pesantren di Jepara - See more at: http://www.murianews.com/2016/06/02/84702/kitab-dan-komik-injil-berbahasa-arab-disebar-orang-tak-dikenal-di-sekolah-dan-pesantren-di-jepara.html#sthash.d8rL4fqD.3ZrZu0Wk.dpuf

Dandim Jepara Minta Masyarakat Tak Terprovokasi Soal Kitab dan Komik Injil

MuriaNewsCom, Jepara – Komandan Kodim (Dandim) 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki dengan tegas menyatakan persoalan penyebaran kitab dan komik Injil oleh oknum tak dikenal di dua sekolah dan satu pesantren sudah diselesaikan pihak terkait. Sehingga, pihaknya meminta agar semua pihak tidak terprovokasi atas peristiwa tersebut.

”Jangan terprovokasi soal kitab dan komik Injil yang disebar itu. Semua sudah diselesaikan melalui pertemuan pihak-pihak terkait, didalamnya juga ada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang juga ada tokoh-tokoh agama baik Islam maupun Kristen dan yang lainnya,” ujar Basuki kepada MuriaNewsCom, Kamis (2/6/2016).

Pihaknya mencium upaya memecah belah umat dengan berbagai cara, salah satunya cara yang dilakukan oleh oknum tidak dikenal tersebut. Meski begitu, pihaknya menjamin di wilayah Kabupaten Jepara masih aman terkendali.

”Masalah ini disepakati untuk diselesaikan bersama-sama, tidak diselesaikan sendiri-sendiri. Kesepakatan itu diambil dalam pertemuan yang digelar bersama pihak-pihak terkait, termasuk Polri, MUI dan FKUB,” ungkapnya.

Sementara itu Kapolres Jepara AKBP Samsu Arifin mengatakan, pihaknya telah mendapatkan barang bukti berupa kitab dan komik Injil yang disebar tersebut. Hal itu dilakukan guna menganalisa isi dan muatan dalam kitab dan komik tersebut.

”Ya, kami masih melakukan penyelidikan dari barang bukti itu. Kami masih belum bisa menyimpulkan apa-apa,” kata Samsu, terpisah. 
 
 
SUMBER : MuriaNewsCom (2-6-2016)

Rabu, 01 Juni 2016

Tanamkan Kembali Ideologi Pancasila pada Generasi Muda

Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki pada diskusi Menyambut Pancasila di Pendapa Alit Kabupaten Jepara, pada Selasa malam, (31/5/2016).

Metrotvnews.com, Jepara: Komandan Kodim 0719 Jepara, Jawa Tengah, Letkol Inf. Ahmad Basuki menilai saat ini nilai-nilai Pancasila sudah mulai luntur dengan rongrongan ideologi lain.

Dia menilai, negara perlu kembali menanamkan Pancasila kepada generasi muda melalui kurikulum pendidikan agar tak mudah disusupi ideologi lain yang mengancam sikap kebangsaan.
“Berharap ada kurikulum Pancasila kembali. Agar anak didik, generasi muda bisa mengenal Pancasila,” ujar Basuki, Selasa malam (31/5/2016).

Basuki menyatakan, bergantinya mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dirasa kurang memuat materi tentang Pancasila. Penjabaran butir Pancasila dari mata pelajaran itu dirasa masih kurang.

“Kalau dulu Pancasila (PMP) lengkap dengan butir-butirnya, sekarang mana ada pengejawantahan Pancasila. Hanya sebatas bagaimana berwarganegara yang baik,” kata Basuki.

Basuki melanjutkan, ke depan jajarannya akan menggandeng Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpolinmas) Kabupaten Jepara untuk menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila pada masyarakat melalui berbagai macam kegiatan.

“Kalau di internal kami, sudah ada program pendidikan bela negara. Generasi muda kami beri pelatihan dan pemahaman tentang bela negara yang baik. Dan anggota kami di setiap koramil siap datang ke sekolah-sekolah menjadi guru panggilan,” tandas Basuki.
 
 
SUMBER : METROTVNEWS.COM (01-06-2016)