Kamis, 28 Juli 2016

Tambah Sawah 2.021 Hektare

NALUMSARI-Upaya untuk memenuhi target swasembada pangan 2016 terus dilakukan. Selain mendorong petani untuk menjual hasil gabah ke bulog upaya untuk mencapai target dilakukan dengan menambah luas tanam.

Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki, menyampaikan, untuk wilayah Jepara mendapat jatah tambah tanam seluas 2,021 hektar. Sebagian untuk Kecamatan Nalumsari yaitu seluas 687 hektar. 

”Kami siap hadir dalam kegiatan pertaniandan petani kami harapkan tidak perlu sungkan karena ini merupakan tugas bersama untuk mensukseskan swasembaga pangan program pemerintah, katanya Saat memberi sambutan kegiatan tanam bersama MT 3 di gubuk pertemuan kelompok Tani Ngudi Rejeki Desa Tunggul Pandean Nalum Sari Jepara kemarin.

Kegiatan pencangan dihadiri perwakilan dari lima koramil yaitu Koramil Batealit, Welahan, Pecangaan, Mayong, dan Kedung. Hadir juga dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Jepara, penyuluh pertanian Kecamatan Nalumsari, Persatuan Istri Tentara (Persit), Kepala Desa Tunggul Pandean, dan Badan Perwakilan Desa (BPD).

Ahmad basuki menyampaika terima kasih dan bersyukur karena karena petani di kelompok tani Ngudi Rejeki ikut andil menyumbang tanah seluas itu demi suksesnya program pemerintah. Dengan itu diharapkan target swasembada pangan 2016 melalui program penyerapan gabah ke bulog bisa tercapai.

Setelah petemuan dengan kelompok tani, dilanjutkan dengan penanam simbolis di area persawahan di kawasan tersebut. Kegiatan dilakukan dengan dua cara, cara tradisional dan modern.  Cara modern menggunakan transplanter atau mesin tanam moder.

Kelompok Tani Ngudi Rejeki sendiri, baru menerima bantuan alat transplanter dari Pemkab Jepara. Sehingga untuk tahap awal, baru sekedar dilakukan uji coba. Satu petak sawah yang ditanami padi menggunakan transplanter hanya sebagai percontohan. Setelah itu, petani akan melihat sendiri hasilnya.

Kabid Produksi tanaman pada Distanak Jepara M Yusuf menyampaikan, dengan menggunakan alat pertanian modern akan lebih efektif. Baik efektif waktu maupun efektif tenaga. ”Seperti persemaian benih padi. Jika menggunakan cara manual membutuhkan waktu setidaknya 25 hari baru ditanam, dengan alat hanya 18 hari. Dengan tranplanter juga menghemat tenaga,” katanya. (pin/lin)


SUMBER : JAWA POS PADA RADAR JEPARA (28-07-2016)

165 Penyuluh Agama Islam Mendapatkan Pembinaan


JEPARA – Sebanyak 165 Penyuluh Agama Islam Non PNS di Kabupaten Jepara mengikuti pembinaan, bertempat di Ruang Rapat 1 Setda Jepara, Kamis (28/07/2016).

Kegiatan ini dihadiri Bupati Jepara Ahmad Marzuqi, perwakilan Kodim 0719 Jepara, Ketua Pengadilan Agama Jepara, Kepala Kemenag Kabupaten Jepara dan Kabag Kesra Setda Jepara.

Bupati Jepara Ahmad Marzuqi mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Jepara sangat membutuhkan penyuluh untuk dapat melakukan pembinaan kepada masyarakat sebagai perpanjangan informasi Kementerian Agama di kecamatan. Dikatakannya, karena perannya sebagai perpanjangan informasi maka fungsi penyuluh sangat strategis di masyarakat untuk memberikan pemahaman dan penyuluhan agama.

“Termasuk juga sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk untuk menjaga nilai-nilai akhlak manusia di tengah-tengah perkembangan masyarakat yang dinamis. Serta mewaspadai situasi yang terjadi dimasyarakat dengan munculnya gerakan-gerakan atau aliran yang menyesatkan,” katanya.

Sementara itu Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Jepara Lukito Sudi Asmara mengatakan, kegiatan pembinaan terhadap 165 orang yang berasal dari kecamatan se Kabupaten Jepara tersebut bertujuan untuk lebih memantapkan peran dan fungsinya sebagai corong umat, sehingga termotivasi untuk melaksanakan tugas dengan penuh ketekunan dan pengabdian dengan menghasilkan penyuluh yang professional.

“Penyuluh agama diharapkan memiliki tanggung jawab moral dan situasi untuk melakukan kegiatan pembelaan terhadap umat atau masyarakat dari berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang merugikan aqidah, mengganggu ibadah dan merusak akhlak,” harapnya.

Kegiatan yang dilaksanakan mulai jam 09.30 WIB sampai 12.15 WIB tersebut, para penyuluh mendapatkan materi pembinaan dari Komandan Kodim 0719 Jepara yang di wakili Danramil 01 Jepara Kapten Inf Nur Khamid mengangkat tema Wawasan Kebangsaan, dilajutkan pemateri kedua Ketua pengadilan Agama Kabupaten Jepara Drs. H. Abdul Malik, SH, M.Si menyampaikan materi dengan tema Mewujudkan Keluarga yang Sakinah, Mawaddah wa Rahmah dan dilanjutkan pemateri ketiga Kepala Kemenag Kabupaten Jepara yang diwakili Penyuluh Agama Ahli Muda Kemenag Kabupaten Jepara H. Badrudin, S.Ag mengangkat tema materi Metode Dakwah, Solusi untuk Menghadapi Umat Masa Kini. (Zacky Alvian)

SUMBER  : SWARA JEPARA (28-07-2016)

Rabu, 27 Juli 2016

Luas Tanam MT III Ditambah 2.021 Hektare



JEPARA- Luas tanam pada musim tanam ketiga (MTIII) di Kabupaten Jepara ditambah seluas 2.021 hektare. Seperempat diantara tambahan luas tanam itu ada di Kecamatan Nalumsari Jepara. 

Hal itu disampaikan Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki saat tanam bersama di Gubuk Pertemuan Kelompok Tani Ngudi Rejeki Desa Tunggul Pandean Kecamatan Nalumsari, Selasa (26/7).

Hadir dalam kegiatan itu perwakilan dari Koramil Batealit, Welahan, Pecangaan, Mayong dan Kedung. Hadir juga dari dinas pertanian dan Peternakan (Distanak) Jepara, Penyuluh Pertanian Kecamatan Nalumsari, Persatuan Isteri Tentara (Persit), Muspika Kecamatan Mayong, Kepala Desa dan BPD Tunggul Pandean. Ahmad Basuki menegaskan jika penambahan luas tanam atau program tambah tanam tersebut merupakan salah satu upaya untuk memenuhi target swasembada pangan 2016. Selain juga dengan program lain yakni Sergap (Serapan Gabah Petani) yang medorong petani untuk menjual hasil gabah ke Bulog.

Orang nomor satu di Kodim Jepara itu menegaskan siap hadir dalam setiap kegiatan pertanian yang dilakukan oleh para petani. Basuki bahkan berharap agar petani tak perlu sungkan untuk berdialog dengan jajaran TNI perihal pertanian karena sudah merupakan tugas bersama untuk mensukseskan swasembada pangan.

“Kami juga berterima kasih kepada Kecamatan Nalumsari menyumbang dalam program tambah tanam dengan luas lahan 687 hektare, atau lebih dari seperempat dari total luas tambah lahan di Jepara,” terang Dandim. Camat Nalumsari, Edi Puspodo, berharap penambahan luas tanam diwilayah Nalumsari bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas panen para petani. Sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat secara umum. “Selanjutnya kami minta arahan dari Pak Dandim dalam pelaksanaan penanaman sehingga dapat berjalan dengan lancar,” terangnya.

Penanaman Simbolis
Setelah pertemuan dengan kelompok tani selesai dilanjutkan dengan penanaman simbolis di area persawahan dikawasan tersebut. Kegiatan dilakukan dengan dua cara, yaitu cara tradisional dan modern.

Ahmad Basuki memimpin langsung prosesi tersebut diarea persawahan milik petani. Pertama dilakukan secara manual. Kemudian dilanjut dengan cara modern menggunakan transplanter atau mesin tanam modern disatu petak tanah milik petani. Mesin tanam modern itu sendiri merupakan bantuan yang baru diterima dari kementan.

Kabid Produksi Tanam pada Distanak Jepara, M Yusuf menyampaikan, dengan menggunakan alat pertanian modern akan lebih efektif. Baik efektif waktu maupun efektif tenaga.

“Seperti persemaian benih padi. Jika menggunakan cara manual membutuhkan waktu setidaknya 25 hari baru ditanam, dengan alat hanya 18 hari. Dengan transplanter juga menghemat tenaga,”katanya.

Mengenai program tambah tanam ini sendiri sebelumnya juga sudah mendapat arahan dari Wakil Asisten Teritorial Kasdam IV/Diponegoro Letkol Arh Ananta Wira, saat melakukan kunjungan di Desa Blimbing Rejo Kecamatan Nalumsari Jepara, Kamis (21/7) lalu. Ia mengapresiasi kegiatan yang dilakukan TNI untuk memajukan pertanian di Jepara. “Saya apresiasi dengan program pendampingan. Saat ini kita lihat sudah ada hasilnya,”katanya.

Kegiatan tambah tanam tidak hanya di Jepara, tapi di 25 Kabupaten di Jawa Tengah. Harapnya, setelah panen lahan bisa langsung ditanami kembali.(adp-86) 


SUMBER : SUARA MERDEKA PADA SUARA MURIA (27-07-2016)

Selasa, 26 Juli 2016

Keluarga Letkol Inf Ahmad Basuki Manfaatkan Sedikit Waktu Luang, Pilih Berolahraga Bersama

Meski memiliki kesibukan yang cukup padat, namun Letkol Inf Ahmad Basuki yang saat ini menjabat sebagai Komandan Kodim Jepara tetap meluangkan waktu untuk keluarga. Mulai dari melakukan aktivitas di rumah sampai dengan melakukan aktivitas olahraga bersama.
 
Ahmad Basuki menyatakan, sejak menikah dan ditugaskan di berbagai wilayah dia selalu mengajak keluarganya untuk tinggal bersama. ”Kecuali untuk penugasan militer yang memang tidak bisa mengajak keluarga,” katanya kepada Jawa Pos Radar Kudus.
 
Saat inipun, Ahmad Basuki yang merupakan orang asli Surabaya memboyong keluarganya ke Jepara sejak pertama bertugas di Jepara Februari lalu. ”Bagi saya keluarga itu memiliki arti tersendiri. Dengan dekat bersama keluarga, bisa memberikan semangat tersendiri bagi saya. Saat ini anak-anak juga bersekolah di Jepara,” ungkapnya.
 
Mengenai waktu untuk keluarga, Ahmad Basuki mengaku, sebisa mungkin meluangkan waktu untuk istri dan anak-anaknya. ”Jika ada waktu libur dimana waktu tersebut tak ada undangan atau kegiatan lainnya, pasti dimanfaatkan utnuk berkumpul bersama keluarga,” ujarnya.
 
Keluarga Ahmad Basuki pun memiliki cara tersendiri untuk meningkatkan keharmonisan. Biasanya, mereka memilih untuk menghabiskan waktu dengan berenang bersama. ”Kebetulan anak-anak memang suka berenang,” tutur ayah dari empat anak ini.
 
Satu hal lain yang menjadi favorit keluarganya, yakni memelihara binatang peliharaan. ”Anak-anak memiliki peliharaan kucing, itu jadi kegemaran bersama,” jelasnya.
Laki-laki kelahiran Surabaya, 8 Oktober 1970 ini melanjutkan, tak perlu pergi jauh-jauh saat menghabiskan waktu bersama keluarga. Mereka lebih memilih memanfaatkan waktu di Jepara. ”Anak-anak juga tak pernah menuntut harus pergi kemana, yang terpenting bisa berkumpul bersama,” katanya.
Disinggung mengenai pendidikan untuk ketiga putrinya, Ahmad Basuki menyampaikan, dia memberikan pilihan bagi anak-anaknya. ”Mereka tak harus menjadi seperti saya. Saya bebaskan pilihan mereka selagi itu yang terbaik,” ungkapnya.
 
Hal itu sebagaimana yang dirasakannya selama ini. Ahmad Basuki memutuskan terjun ke bidang militer untuk meneruskan ayahnya yang juga merupakan seorang tentara. ”Saya yang meneruskan, namun itu tanpa adanya paksaan,” imbuhnya. (emy)
 
Anak-anak Terbiasa Beradaptasi, Belajar Banyak Bahasa
Berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, membuat istri dan anak-anak Letkol Inf Ahmad Basuki terbiasa beradaptasi dengan tempat baru. Tak ada kesulitan yang dihadapi, mereka justru tertantang untuk belajar berbagai hal baru termasuk soal bahasa.
 
Ahmad Basuki mengatakan, setiap kali berpindah tempat istrinya tetap aktif berorganisasi. Anak-anaknya pun bersekolah di tempat yang baru. Sesekali, keluarganya juga pulang ke kampung halaman. ”Kalau Lebaran kemarin hari pertama kami di Jepara. Kebetulan saya menjadi Khotib Salat Id di Mayong. Kemudian kami pulang ke Surabaya satu hari begitu juga ke Kediri kampung halaman istri selama satu hari. Setelah itu kembali ke Jepara,” katanya.
 
Untuk bahasa, Ahmad Basuki melanjutkan, anak-anaknya juga cepat belajar. Seperti saat ini, anak-anaknya mulai terbiasa dengan logat Jawa. ”Terus belajar untuk memahami tempat di mana kami tinggal,” jelasnya.
 
Khusus untuk pendidikan anak, Ahmad Basuki menyatakan, orang tua memegang peranan penting. Orang tua harus membantu agar anak bisa berhasil. ”Mulai dari memberikan pendidikan formal sampai pelatihan-pelatihan kerja. Yang tak boleh ketinggalan yakni membekali anak dengan kemampuan bahasa,” ujarnya.
 
Menurut hematnya, generasi muda Jepara harus kreatif dan memiliki jiwa bisnis. Sebab jika tidak, generasi muda Jepara akan kalah di era MEA. ”Generasi muda harus mau diarahkan ke ranah profesional. Itu yang selalu saya tekankan setiap kali ada kesempatan berbicara,” pungkasnya. (emy)


SUMBER : JAWA POS PADA RUBLIK FAMILY (24-07-2016)

Minggu, 24 Juli 2016

PRAJURIT KORMAR TNI AL SABET KEJUARAAN JEPARA TRIATHLON 2016

Prajurit Korps Marinir dari Yonzeni-1 Mar, Serka Mar M. Ani Heru berhasil menjuarai Kejuaraan Jepara Triathlon 2016 kategori triathlon olympic atau standar distance men under dan upper 40 tahun yang digelar hari ini (Minggu, 27/7) di Pantai Mojorejo Ourland Park, Jepara.

Disusul Kapten Mar Kardiman dari Lanmar Surabaya dan Kopda Mar Hadi Sidqon dari Yonzeni-1 Mar, meraih juara ketiga.

Sekedar info, Kejuaraan Jepara Triathlon 2016 merupakan ajang lomba triathlon pertama yang diadakan di Kabupaten Jepara. Kegiatan ini terselenggara atas inisiatif Pemerintah Kabuputen Jepara, KONI Kabupaten Jepara, Kepolisian Resort Jepara dan Kodim 0719/Jepara, yang bekerja sama dengan Federasi Triathlon Indonesia Pengprov Jawa Tengah.

Pada kesempatan tersebut, seperti dikutip dari rilis Dispen Kormar yang diterima redaksi, disebutkan bahwa prajurit Kormar TNI AL ikut serta ambil bagian dalam kejuaran Jepara Triathlon 2016 dengan mengirimkan para prajuritnya dari Pasmar-1 (Brigif-1 Mar, Menbanpur-1 Mar dan Yontaifib-1 Mar) dan Lanmar Surabaya.

Adapun kategori yang diperlombakan dalam kejuaraan ini meliputi Triathlon Beregu (renang 1,5 km; sepeda 40 km; lari 10 km), Triathlon Olympic (idem), Triathlon Sprint Men under dan upper 40 th (renang 750 meter, sepeda 20 km, lari 5 km ).

Selain itu juga terdapat kategori Triathlon Sprint Women (renang 750 m, sepeda 20 km, Lari 5 km), Duathlon Men under dan upper 40 th ( lari 5 km, sepeda 20 km, lari 2.5 km ), Duathlon Women (idem), Duathlon TNI/Polri.
 
 
SUMBER : KANTOR BERITA POLITIK RMOL.CO  (24-07-2016)

Kamis, 21 Juli 2016

Besok, Menteri Pertanian Panen Padi di Jepara

Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, Kamis (14/7) besok, dijadwalkan melakukan panen padi di Jepara. Lokasi panen berada di Desa Batukali Kecamatan Kalinyamatan. Selain itu, mentan juga akan mengunjungi desa mandiri benih dan pertanian modern di Desa Kendengsidialit Kecamatan Welahan. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Jepara, Subroto.

“Bapak Menteri Pertanian RI juga akan mengunjungi resi gudang,” kata Subroto usai memimpin rapat persiapan penerimaan kunjungan kerja Mentan RI di kantor Petinggi Desa Batukali, kemarin. Rapat ini dihadiri Komandan Kodim 0719 Jepara Letnan Kolonel Infanteri Ahmad Basuki, Kepala DBMP ESDM Kabupaten Jepara Budiarto, Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian Kabupaten Jepara Wasiyanto, hingga Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah Suryo Banendro.

Dalam agenda yang diterima Pemkab Jepara hingga Rabu siang (13/7), kedatangan mentan ke Jepara setelah melakukan pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang. Agenda pertama di Jepara adalah meninjau Kawasan Desa Mandiri Benih dan Pertanian Modern di Desa Kendengsidialit. Selanjutnya melakukan panen padi di Batukali, dilanjutkan pembinaan untuk bupati dan jajaran pertanian di Jepara. Tenda pertemuan dipersiapkan di lokasi sawah Desa Batukali. Di tempat itu, Mentan Andi Amran Sulaiman juga diagendakan memberi bantuan untuk 10 gabungan kelompok tani di Jepara. Baru kemudian menijau resi gudang di Desa Rengging Kecamatan Pecangaan.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Jepara Wasiyanto mengatakan, pada kegiatan panen padi di Batukali, Pemkab Jepara akan melaporkan kondisi pertanian padi setempat dengan luas lahan sawah 320 hektare. Di Lokasi itu, varietas padi Ciherang yang dibudidayakan, produksinya rata-rata 6,5 ton per hektar Gabah Kering Giling (GKG). Karena kondisi pengairan sebagain besar tadah hujan, maka pola tanam yang diterapkan adalah padi – padi – bero (60%), dan padi – padi – jagung (40%).

Untuk pengendalian serangan hama tikus, petani memanfaatkan predator burung hantu dengan membuat rumah brurung hantu sebanyak 23 unit.

Sedangkan kegiatan pengembangan pertanian modern di Desa Kendengsidialit, berada pada lahan sawah 100 hektare dengan produktivitas rata-rata 6 ton per hektar Gabah Kering Giling (GKG). Menteri pertanian mendukung kegiatan tersebut dengan sejumlah bantuan mulai alat dan mesin pertanian hingga kegiatan Seribu Desa Mandiri Benih (SDMB). (Sulismanto)


SUMBER : JEPARAKAB.GO.ID

Selasa, 19 Juli 2016

Pemimpin Harus Dekat dengan Tuhan

KOTA - Komando Resort Meliter (Danrem) 073 Makutarama, Kolonel KAV Prantara Santosa menegaskan menjadi pemimpin sangat sulit. Untuk itu, salah satu kunci menjadi pemimpin harus dekat-dekat dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Hal itu disampaikan Danrem pada Pengarahan Danrem 073/Makutarama pada prajurit, PNS dan Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XL di halaman Kodim 0719 Jepara. Pengarahan Danrem sekaligus acara pamitan karena pindah tugas. Meliputi anggota Kodim,se-Kabupaten Jepara, Dandim 0719,Para Kasi Rem 073/Mkt,Kasdim 0719/Jepara, danpara kasi dan Danramil 0719/ Jepara. ”Atas semua yang kami miliki harus juga disyukuri,” ujar Danrem.

Danrem juga menyampaikan sejumlah kenangan selama bertugas di Jepara. Di antaranya mengenai patung harimau dan ukiran di Pendapa Kabupaten Jepara yang menurutnya bagus. Ukiran tersebut menurut Danrem menggambarkan angkara murka dan nafsu harus dibentengi dan dengan moralitas dan amal kebaikan.

”Tidak ada habis-habisnya kalau mengejar duniawi saja. Untuk itu harus kita kendalikan nafsu serakah dan angkara murka. Filosofinya itu dan harus kita kendalikan,” ujarnya.

Selain itu, meski Jepara terletak di bgaian utara, namun memiliki tempat menarik khususnya Karimunjawa. Hal itu menjadi hal yang membahagiakan. ”Saya juga minta maaf karena masih suasana Lebaran. Karena seputih putihnya kain putih pasti ada setitik hitamnya. Itulah yang disebut dengan keseimbangan,” ujarnya. Sebelum pengarahan di Kodim Jepara, pengarah juga disampaikan di Kendal kemudian Demak. Setelah di Jepara akan dilansungkan di Kudus. (pin/zen)
 
 
SUMBER : JAWA POS PADA RADAR JEPARA (16/7)

Kamis, 14 Juli 2016

Mentan : 25 Traktor Tambahan Akan Diberikan


Komandan Kodim 0719/Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki beserta Wakil Bupati Jepara Subroto pada Kamis (14/7) Pukul 16.30 Wib, menerima kunjungan kerja Menteri Pertanian Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P beserta rombongan di lokasi Panen Raya yang bertempat di Desa Batukali Kecamatan kalinyamatan Kabupaten Jepara dan dilanjutkan dengan pelaksanaan panen Raya.

Setelah pelaksanaan panen, rombongan Mentan menuju ke lokasi tatap muka dengan para petani di lapangan Desa Batukali yang disambut oleh Danrem 073/Mkt beserta Forkopinda Kabupaten Jepara yang sudah standby sebelumnya di lokasi tersebut.

Dalam Kunjungannya Menteri Pertanian didampingi juga oleh Kepala BPSDMP Kementerian Pertanian Ir. Pending Dadi Permana Mec.Dev, Waaster Kasad Brigjen TNI Budi S dan Anggota DPR RI Komisi IV. Pada kesempatan tersebut Mentan menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) kepada petani berupa Traktor Roda 4 New Holand 3 unit, Traktor Roda Dua Quick G 3000 Zeva 25 unit, Pompa air 6 inch 25 unit dan Transplanter Indojarwo 13 unit.

Pada sambutannya, Mentan menyampaikan akan memberikan benih jagung serta pupuk gratis kepada petani di Kabupaten Jepara. “Kami akan memberikan benih jagung serta pupuk gratis kepada petani di Kabupaten Jepara dan masih ada 25 unit traktor tambahan yang akan kami berikan,” ujarnya.

Sedangkan Bupati Jepara dalam sambutannya mengucapkan banyak terimakasih kepada Mentan yang kedatangannya selalu membawa banyak rejeki pada petani. “Bapak Menteri Pertanian datang dengan membawa banyak rejeki kepada para petani dengan bantuan Alsintan yang memadai, semoga bisa dimanfaatkan secara maksimal dan dirawat dengan sebaik-baiknya oleh para petani,”harapnya.

Pada kesempatan lain, Dandim 0719/Jepara menyampaikan sangat antusias terhadap bantuan Alsintan oleh Menteri Pertanian. “Semua Bantuan di serahkan kepada petani dengan harapan bisa mempercepat swasembada pangan dan Jepara harus bisa menjadi lumbung pangan,” tegasnya.

Mentan Tinjau Perkembangan Pertanian

KOTA - Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI) Andi Amran Sulaiman akan berkunjung ke Jepara hari ini. Kedatangan Andi meninjau perkembangan pertanian di dua kawasan. Yakni Desa Batukali, Kalinyamatan, dan Desa Kendengsidialit, Welahan. Kunjungan Mentan tersebut sekaligus untuk panen raya pertanian warga.

"Insyallah Menteri Pertanian akan berkunjung pada Kamis (14/7)," kata Wakil Bupati Jepara Subroto, saat rapat koordinasi persiapan kedatangan Menteri Pertanian kemarin. 

Rapat koordinasi digelar di Kantor Petinggi Desa Batukali, Kalinyamatan. Dihadiri Komandan Kodim 0719/Jepara Letanan Kolonel Infanteri Ahmad Basuki, Kepala DBMP dan ESDM Kabupaten Jepara Budiarto, Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian Kabupaten Jepara Wasiyanto, dan sejumlah SKPD terkait.

Selain itu hadir juga Muspika Kecamatan, Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah yang diwakilkan Nur Janah.

Subroto mengatakan, untuk menyambut kedatangan mentan Pemkab Jepara menggelar persiapan. Diantaranya terkait program pertanian. Program tersebut nantinya akan disampaikan langsung pada Menpan. Baik berkaitan pertanian di Jepara maupun gambaran program pertanian yang sudah berlangsung.

Selain pantau pertanian, juga akan digelar panen raya sekaligus penyerahan secara resmi alat pada kelompok tani di kedua desa tersebut. (pin/zen)


SUMBER  : JAWA POS PADA RADAR JEPARA (14-7-2016) 

Selasa, 12 Juli 2016

Dandim Serukan Persatuan

JEPARA-Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki menjadi khatib pada Idul Fitri di lapangan sepak bola Desa Mayong Lor, Mayong, Rabu (6/7. Sebagai Imam Ust Didik Mahmudi. Dalam salat itu diikuti sekitar 1.500 orang jamaah.

Hadir dalam kegiatan itu, Muspika Kecamatan Mayong, Kadistanak Jepara, Pasi Intel Kodim 0719/Jepara, anggota Koramil 05/Mayong, dan para tokoh agama.

Ahmad Basuki dalam pemaparannya menjelaskan dalam khotbah Salat Id barang siapa yang mendapat petunjuk dari Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya. “Dan orang yang sesat tidak mendapatkan petunjuk dari Allah SWT. Seluruh umat Islam merayakan hari kemenangan setelah satu bulan berpuasa. Mari kita menjaga kesatuan dan Persatuan Islam dalam kemajemukan NKRI,” jelasnya.

Ia mengatakan, penyebab perpecahan semakin komplek salah satunya perang proxy war. Dimana menyangkut ideology saat ini. Sementara pendidikan moral pancasila sudah tidak diajarkan lagi dampaknya ke anak. “Sopan santun anak-anak saat ini telah luntur, saling bertikai, agama timbulnya ajaran sesat. Pada akhirnya akan merugikan masyarakat,” jelasnya. Nabi Muhammad SAW yang, lanjutnya, mengajarkan tentang kepemimpinan hubungan dengan tuhan dan hubungan dengan manusia. “Islam adalah agama rahmatan lilalami, yaitu penyempurna bagi agama sebelumnya. Setelah wafatnya Nabi Muhammad kepemimpinan dilanjutkan oleh para khalifah kehidupan yang hanya satu agama tidak menjamin perdamaian,” tegasnya. (zen)


SUMBER : JAWA POS PADA PATI – KUDUS – JEPARA (8-07-2016)     

Minggu, 10 Juli 2016

Dandim: Umat Islam Rentan Dipecah Belah

JEPARA – Dandim 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki mengingatkan bahaya perpecahan bagi umat Islam. Hal tersebut disampaikannya saat menjadi khatib dalam shalat Id 1 Syawal 1437 H di Lapangan Sepakbola Mayong Lor, Kecamatan Mayong, Rabu (6/7).

Shalat Id diikuti sekitar 1.500 jamaah dan dihadiri pejabat Muspika Mayong, Kadistanak Kabupaten Jepara, Pasi Intel Kodim 0719 Jepara, anggota Koramil 05/Mayong serta sejumlah tokoh agama setempat. Dandim menjelaskan, penyebab perpecahan umat maupun NKRI secara umum saat ini semakin kompleks.

Salah satu yang perlu diwaspadai yakni proxy war yang menyangkut ideologi. Hal itu diperparah karena saat ini pendidikan moral Pancasila sudah tidak diajarkan lagi di sekolah yang berdampak pada karakter generasi muda.

Akibatnya, generasi muda saat ini telah hilang sopan santunnya. Dampak lain, elit politik cenderung menunjukkan politik saling bertikai, banyak ajaran sesat dan di bidang ekonomi timbulnya kebijakan yang merugikan masyarakat.

“Potensi terpecah belah sangat besar mengingat demografi masyarakat kita yang majemuk,” kata Ahmad Basuki. Basuki berpesan agar seluruh elemen bersatu. Perpecahan umat muslim, kata dia, tak hanya merugikan umat muslim sendiri tapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia.

“Hari ini seluruh umat Islam merayakan hari kemenangan setelah satu bulan penuh berpuasa. Mari kita menjaga kesatuan dan kesatuan islam dalam kemajemukan NKRI,” tegasnya. Usai shalat dilanjutkan silaturrahmi dan ramah tamah di rumah Ketua RT 2/4 Desa Mayong Lor, yakni Kapten Inf Muhlis. (adp-89)
 
SUMBER : SUARAMERDEKACETAK (11-07-2016)