JEPARA- Sebanyak 50 Perangkat Desa dari 16 Kecamatan se-Kabupaten Jepara mengikuti Pendidikan Kader Bela Negara (PKBN).
Kegiatan berlangsung tiga hari dipusatkan lokasi outbound Kebonan Kampoeng Maen Bapangan, dan ditutup di lapangan Benteng VOC, Pengkol, Jepara, Sabtu lalu.
"Melalui PKBN diharapkan dapat terbangun kebersamaan dalam rangka menciptakan kehidupan masyarakat yang memiliki jiwa nasionalisme dan berbudi pekerti yang luhur," ujar Kepala Badan Kasbangpol Kabupaten Jepara, Istono saat membuka kegiatan mewakili Bupati Jepara Ahmad Marzuqi.
Selain itu, katanya, juga memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta untuk dapat meningkatkan kesadaran bela negara, sehingga dapat menjadi teladan dilingkungan masing-masing.
Kabid Kesatuan Bangsa dan Penanganan Masalah Aktual selaku panitia penyelenggara, Kapit menjelaskan, pelatihan dimaksudkan untuk memberikan kemampuan awal bela negara, dalam bentuk rasa cinta tanah air dan bangsa, serta NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Kasi Kesatuan Bangsa, Nur Zuhruf menambahkan, kegiatan PKBN sudah berjalan lima tahun, setiap angkatan 50 peserta. untuk tahun ini, ada dua peserta dari Desa/Pulau Nyamuk, dan Kemujan, Kecamatan Karimun Jawa. Tiap peserta mendapatkan topi, kaos olah raga, celana training, sepatu, tas punggung dan perlengkapan tulis menulis.
Materi pelatihan meliputi, outbound untuk membangun kebersamaan, bela negara, penanggulangan bencana, UU Desa, peningkatan SD, pembinaan mental, PBB dan long march, dengan start dari Bapangan dan finish di lapangan Benteng VOC Pengkol.
Peserta Senang.
Pemateri Dosen Undip, Dr Alamsyah, Konsultan SDM Asep Sutisna, Dosen Unisnu Jepara, Kepala Badan Kesbangpol, Pasiter Kodim 0719/Jepara Kapten Inf Ramelan, beserta lima personel Kodim, Pembinaan Mental (Bintal) Abdul Haris Lc, Bagian Pemerintahan Setda.
Peserta rata-rata mengaku senang. "Kalau ada lagi, saya siap dikirim," ujar Ahmad Said (39), Petengan asal Desa Bawu, Batealit. Hal senada dikemukakan Petengan Desa Mindahan, Batealit, Dwi Nur Cahyo (45). "Kegiaan sangat menyenangkan, semoga kami bisa mengamalkan, baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan kerja, maupun masyarakat," ujarnya.
Sedang Kamituwo dari dukuh sidang, Desa Sinaggul Mlonggo, Sugiyanto (33) menyatakan siap menyebarluaskan ilmu yang diperoleh dari pelatihan. "Tidak semua perangkat desa memperoleh keempatan ini, makanya kami harus siap membagikan ilmu dan pengalaman agar lebih bermanfaat dan berdaya guna." (kar-36)
SUMBER : SUARA MERDEKA PADA SUARA MURIA (30/11).