NALUMSARI-Upaya untuk memenuhi target swasembada pangan 2016 terus dilakukan. Selain mendorong petani untuk menjual hasil gabah ke bulog upaya untuk mencapai target dilakukan dengan menambah luas tanam.
Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki, menyampaikan, untuk wilayah Jepara mendapat jatah tambah tanam seluas 2,021 hektar. Sebagian untuk Kecamatan Nalumsari yaitu seluas 687 hektar.
”Kami siap hadir dalam kegiatan pertaniandan petani kami harapkan tidak perlu sungkan karena ini merupakan tugas bersama untuk mensukseskan swasembaga pangan program pemerintah, katanya Saat memberi sambutan kegiatan tanam bersama MT 3 di gubuk pertemuan kelompok Tani Ngudi Rejeki Desa Tunggul Pandean Nalum Sari Jepara kemarin.
Kegiatan pencangan dihadiri perwakilan dari lima koramil yaitu Koramil Batealit, Welahan, Pecangaan, Mayong, dan Kedung. Hadir juga dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Jepara, penyuluh pertanian Kecamatan Nalumsari, Persatuan Istri Tentara (Persit), Kepala Desa Tunggul Pandean, dan Badan Perwakilan Desa (BPD).
Ahmad basuki menyampaika terima kasih dan bersyukur karena karena petani di kelompok tani Ngudi Rejeki ikut andil menyumbang tanah seluas itu demi suksesnya program pemerintah. Dengan itu diharapkan target swasembada pangan 2016 melalui program penyerapan gabah ke bulog bisa tercapai.
Setelah petemuan dengan kelompok tani, dilanjutkan dengan penanam simbolis di area persawahan di kawasan tersebut. Kegiatan dilakukan dengan dua cara, cara tradisional dan modern. Cara modern menggunakan transplanter atau mesin tanam moder.
Kegiatan pencangan dihadiri perwakilan dari lima koramil yaitu Koramil Batealit, Welahan, Pecangaan, Mayong, dan Kedung. Hadir juga dari Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Jepara, penyuluh pertanian Kecamatan Nalumsari, Persatuan Istri Tentara (Persit), Kepala Desa Tunggul Pandean, dan Badan Perwakilan Desa (BPD).
Ahmad basuki menyampaika terima kasih dan bersyukur karena karena petani di kelompok tani Ngudi Rejeki ikut andil menyumbang tanah seluas itu demi suksesnya program pemerintah. Dengan itu diharapkan target swasembada pangan 2016 melalui program penyerapan gabah ke bulog bisa tercapai.
Setelah petemuan dengan kelompok tani, dilanjutkan dengan penanam simbolis di area persawahan di kawasan tersebut. Kegiatan dilakukan dengan dua cara, cara tradisional dan modern. Cara modern menggunakan transplanter atau mesin tanam moder.
Kelompok Tani Ngudi Rejeki sendiri, baru menerima bantuan alat transplanter dari Pemkab Jepara. Sehingga untuk tahap awal, baru sekedar dilakukan uji coba. Satu petak sawah yang ditanami padi menggunakan transplanter hanya sebagai percontohan. Setelah itu, petani akan melihat sendiri hasilnya.
Kabid Produksi tanaman pada Distanak Jepara M Yusuf menyampaikan, dengan menggunakan alat pertanian modern akan lebih efektif. Baik efektif waktu maupun efektif tenaga. ”Seperti persemaian benih padi. Jika menggunakan cara manual membutuhkan waktu setidaknya 25 hari baru ditanam, dengan alat hanya 18 hari. Dengan tranplanter juga menghemat tenaga,” katanya. (pin/lin)
SUMBER : JAWA POS PADA RADAR JEPARA (28-07-2016)