Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman, Kamis (14/7)
besok, dijadwalkan melakukan panen padi di Jepara. Lokasi panen berada
di Desa Batukali Kecamatan Kalinyamatan. Selain itu, mentan juga akan
mengunjungi desa mandiri benih dan pertanian modern di Desa
Kendengsidialit Kecamatan Welahan. Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati
Jepara, Subroto.
“Bapak Menteri Pertanian RI juga akan mengunjungi resi gudang,” kata
Subroto usai memimpin rapat persiapan penerimaan kunjungan kerja Mentan
RI di kantor Petinggi Desa Batukali, kemarin. Rapat ini dihadiri
Komandan Kodim 0719 Jepara Letnan Kolonel Infanteri Ahmad
Basuki, Kepala DBMP ESDM Kabupaten Jepara Budiarto, Kepala Dinas
Peternakan dan Pertanian Kabupaten Jepara Wasiyanto, hingga Kepala Dinas
Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Jawa Tengah Suryo
Banendro.
Dalam agenda yang diterima Pemkab Jepara hingga Rabu siang (13/7),
kedatangan mentan ke Jepara setelah melakukan pertemuan dengan Gubernur
Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang. Agenda pertama di Jepara adalah
meninjau Kawasan Desa Mandiri Benih dan Pertanian Modern di Desa
Kendengsidialit. Selanjutnya melakukan panen padi di Batukali,
dilanjutkan pembinaan untuk bupati dan jajaran pertanian di Jepara.
Tenda pertemuan dipersiapkan di lokasi sawah Desa Batukali. Di tempat
itu, Mentan Andi Amran Sulaiman juga diagendakan memberi bantuan untuk
10 gabungan kelompok tani di Jepara. Baru kemudian menijau resi gudang
di Desa Rengging Kecamatan Pecangaan.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Jepara Wasiyanto
mengatakan, pada kegiatan panen padi di Batukali, Pemkab Jepara akan
melaporkan kondisi pertanian padi setempat dengan luas lahan sawah 320
hektare. Di Lokasi itu, varietas padi Ciherang yang dibudidayakan,
produksinya rata-rata 6,5 ton per hektar Gabah Kering Giling (GKG).
Karena kondisi pengairan sebagain besar tadah hujan, maka pola tanam
yang diterapkan adalah padi – padi – bero (60%), dan padi – padi –
jagung (40%).
Untuk pengendalian serangan hama tikus, petani memanfaatkan predator
burung hantu dengan membuat rumah brurung hantu sebanyak 23 unit.
Sedangkan kegiatan pengembangan pertanian modern di Desa
Kendengsidialit, berada pada lahan sawah 100 hektare dengan
produktivitas rata-rata 6 ton per hektar Gabah Kering Giling (GKG).
Menteri pertanian mendukung kegiatan tersebut dengan sejumlah bantuan
mulai alat dan mesin pertanian hingga kegiatan Seribu Desa Mandiri Benih
(SDMB). (Sulismanto)
SUMBER : JEPARAKAB.GO.ID
Tidak ada komentar:
Posting Komentar