Senin, 30 November 2015

50 Perangkat Desa Ikuti BKBN

JEPARA- Sebanyak 50 Perangkat Desa dari 16 Kecamatan se-Kabupaten Jepara mengikuti Pendidikan Kader Bela Negara (PKBN).

Kegiatan berlangsung tiga hari dipusatkan lokasi outbound Kebonan Kampoeng Maen Bapangan, dan ditutup di lapangan Benteng VOC, Pengkol, Jepara, Sabtu lalu.

"Melalui PKBN diharapkan dapat terbangun kebersamaan dalam rangka menciptakan kehidupan masyarakat yang memiliki jiwa nasionalisme dan berbudi pekerti yang luhur," ujar Kepala Badan Kasbangpol Kabupaten Jepara, Istono saat membuka kegiatan mewakili Bupati Jepara Ahmad Marzuqi.

Selain itu, katanya, juga memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta untuk dapat meningkatkan kesadaran bela negara, sehingga dapat menjadi teladan dilingkungan masing-masing.

Kabid Kesatuan Bangsa dan Penanganan Masalah Aktual selaku panitia penyelenggara, Kapit menjelaskan, pelatihan dimaksudkan untuk memberikan kemampuan awal bela negara, dalam bentuk rasa cinta tanah air dan bangsa, serta NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Kasi Kesatuan Bangsa, Nur Zuhruf menambahkan, kegiatan PKBN sudah berjalan lima tahun, setiap angkatan 50 peserta. untuk tahun ini, ada dua peserta dari Desa/Pulau Nyamuk, dan Kemujan, Kecamatan Karimun Jawa. Tiap peserta mendapatkan topi, kaos olah raga, celana training, sepatu, tas punggung dan perlengkapan tulis menulis.

Materi pelatihan meliputi, outbound untuk membangun kebersamaan, bela negara, penanggulangan bencana, UU Desa, peningkatan SD, pembinaan mental, PBB dan long march, dengan start dari Bapangan dan finish di lapangan Benteng VOC Pengkol.

Peserta Senang.
Pemateri Dosen Undip, Dr Alamsyah, Konsultan SDM Asep Sutisna, Dosen Unisnu Jepara, Kepala Badan Kesbangpol, Pasiter Kodim 0719/Jepara Kapten Inf Ramelan, beserta lima personel Kodim, Pembinaan Mental (Bintal) Abdul Haris Lc, Bagian Pemerintahan Setda.

Peserta rata-rata mengaku senang. "Kalau ada lagi, saya siap dikirim," ujar Ahmad Said (39), Petengan asal Desa Bawu, Batealit. Hal senada dikemukakan Petengan Desa Mindahan, Batealit, Dwi Nur Cahyo (45). "Kegiaan sangat menyenangkan, semoga kami bisa mengamalkan, baik dalam lingkungan keluarga, lingkungan kerja, maupun masyarakat," ujarnya.

Sedang Kamituwo dari dukuh sidang, Desa Sinaggul Mlonggo, Sugiyanto (33) menyatakan siap menyebarluaskan ilmu yang diperoleh dari pelatihan. "Tidak semua perangkat desa memperoleh keempatan ini, makanya kami harus siap membagikan ilmu dan pengalaman agar lebih bermanfaat dan berdaya guna." (kar-36)  



SUMBER  : SUARA MERDEKA PADA SUARA MURIA (30/11).     

Selasa, 03 November 2015

Jelang Musim Tanam, Koramil Gelar Selamatan

GUYUB : Anggota Koramil 01 Jepara bersama PPL dan kelompok pertanian menghadiri selamatan di Makoramil 01 Jepara Kota, Selasa (3/11).(36)


JEPARA- Dalam setahun ini, TNI melalui Kodim dan Koramil secara khusus memang diminta untuk mengawal pertanian di masing-masing territorial. Hal ini ditujukan untuk membantu pemerintah dalam mencapai swasembada pangan. 


TNI diminta untuk membantu ragam masalah pertanian. Atas dasar ini, TNI dari Koramil 01 Jepara menggelar selamatan sekaligus koordinasi menjelang musim tanam di akhir tahun ini, Selasa (3/11) di aula Makoramil 01 Jepara.

Hadir dalam selamatan itu Pasi Ops Kodim 0719 Jepara, Kapolsek dan Muspika Jepara Kota, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Kordinator PPL beserta kelompok tani, serta Persatuan Istri Tentara (Persit). ”Tanda-tanda hujan akan segera turun sudah terlihat. Maka persiapan untuk musim tanam harus segera dilakukan.
Termasuk menghimpun permasalahan yang ada saat ini,” kata Danranmil 01 Jepara, Kapten Inf Nur Khamid. Selain itu juga untuk mengetahui sejumlah persiapan dan program- program yang dilakukan para petani untuk menyambut masa tanam itu. Termasuk inovasi yang dilakukan kelompok tani untuk mendongrak hasil panen.
Dalam pertemuan itu, ditemukan sejumlah permasalahan yakni mengenai sistem irigasi dan kebutuhan alat dan mesin pertanian yang masih kurang. Masih ada sebagian lahan pertanian warga di Kecamatan Jepara Kota yang tidak memilik jaringan irigasi tersier, tapi baru sistem irigasi bertahap.
Irigasi Rusak
Bahkan di area persawahan Barus Desa Kedungcino, ada saluran irigasi yang rusak. ”Meski hanya sedikit, kemungkinan akan menganggu aliran air. Sebab meski sudah ada saluran irigasi baru, saluran irigasi yang rusak itu masih dibutuhkan oleh sebagian lahan,” ungkap dia. Terkait masalah irigasi ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan intansi terkait.

Hal ini perlu segera ditanggapi karena pertanian di Jepara Kota tergolong baik. Tiap hektare lahan pertanian, panen bisa mencapai 9 ton. Dengan lahan pertanian seluas 364. 412 hektare, lahan yang produksi mencapai 707.412 hektare selama masa tanam (MT) I hingga III.

Secara umum, selamatan yang dibuka dengan pembacaan manaqib ini bertujuan untuk meminta keselamatan atas segala program yang dijalankan anggota TNI. Lebih khusus, sekaligus sebagai tasyakuran anggota Koramil, Sertu Syaifullah yang mengakhiri masa dinasnya karena memasuki masa persiapan pensiun (MPP). (adp-36)