Kamis, 26 Mei 2016

Prajurit Kodam IV/Diponegoro Ikuti Pembekalan Operasi Bakti TNI KB-Kes

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi memberikan pembekalan kepada Prajurit di Balai Diponegoro Makodam di Jalan Watugong, Semarang.(suaramerdeka.com/Yulianto)
SEMARANG, suaramerdeka.com - Untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan meningkatkan kesehatan masyarakat di daerah, secara resmi Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Jaswandi membuka kegiatan pembekalan Operasi Bakti TNI KB Kes Tahun 2016 di Balai Diponegoro Makodam, Kamis (26/5).

Kegiatan yang diikuti para prajurit TNI jajaran Kodam IV/Diponegoro yang dihadiri juga oleh Kepala BKKBN Provinsi Jateng dan Kepala BKKBN Provinsi DIY tersebut merupakan salah satu upaya Kodam IV/Diponegoro dalam mengatasi permasalahan KB-kesehatan yang sering dihadapi pemerintah dan masyarakat.

Pangdam IV/Diponegoro pada sambutannya menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut sangatlah tepat guna membantu pemerintah, khususnya perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah dan DIY untuk menggerakkan dan mengerahkan serta memberdayakan seluruh masyarakat untuk ikut KB, dalam rangka menuju Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.

Dijelaskan, dalam penerapan di lapangan, BKKBN Jawa Tengah dan DIY dibantu Danramil dan Babinsa untuk membantu penyuluhan maupun pendampingan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) khususnya di wilayah binaannya.

“Kemampuan aparat kewilayahan khususnya para Danramil dan Babinsa dalam memahami dan sekaligus mengatasi setiap permasalahan KB Kesehatan yang timbul di lapangan masih perlu terus ditingkatkan,” ungkap Mayjen TNI Jaswandi.

Di akhir sambutan, Pangdam IV/Diponegoro berharap kepada para Dan Satkowil lebih mengoptimalkan peran Babinsa dalam menyampaikan pentingnya Program KB untuk kesejahteraan keluarga di wilayah serta memanfaatkan sarana, prasarana dan fasilitas yang ada sebaik mungkin guna mendukung pelaksanaan kegiatan.

Sementara itu, selama pelaksanaan kegiatan, para peserta disuguhi beberapa materi, yakni evaluasi tahun 2015 dan rencana program KB Kes 2016 (Aster Kasdam IV/Diponegoro), Kontrasepsi Operasi Vasektomi dan efek samping (Kakesdam IV/Diponegoro), penyampaian refleksi pengalaman sebagai penggerak Akseptor KB MOP (Kapten Inf Ramelan Pasiter Kodim 0719/Jepara), Kebijakan Program KB KR (KaBidang KB KR BKKBN Prov Jateng dan materi program pembangunan keluarga (KaBidang KS-PK BKKBN Prov Jateng.

Usai membuka acara, Pangdam IV/Diponegoro beserta tamu undangan meninjau stand pelayanan KB dan bazaar.



SUMBER  : SUARAMERDEKA.COM (26-05-2016)

Senin, 23 Mei 2016

TMMD Untuk Percepatan Pembangunan

 
KELING - Setelah digelar selama 21 hari, Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung I 2016 di gelar di Desa Tempur, Keling berakhir kemarin. Kegiatan ditutup dengan upacara TMMD sekaligus peresmian hasil pembangunan selama TMMD berlangsung.

Kegiatan bertajuk "Dengan Semangat Kemanunggalan Serta Kerjasama Lintas Sektoral dan Lintas Komponen Bangsa Kita Wujudkan Percepatan Desa Membangun Indonesia Guna Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat," TMMD ini ingin memupuk semangat masyarakat guna meningkatkan kesejahteraan lintas sektor.

Bertindak selaku Irup Dandim 0719/Jepara Komandan upacara Kapten Inf Sumidi. Diikuti sekitar 500 orang. Hadir dalam kesempatan itu, jajaran Forkopinda Jepara, Kasdim, Perwira Staf dan Danramil Kodim 0719/Jepara, Wakapolres, dan Kapolsek Jepara, Camat se-Jepara, Muspika Keling, Petinggi se-Keling, dan masyarakat Tempur.

Peserta upacara, 1 SSR Korsik Polres Jepara, 1 SST Kodim 0719/Jepara, 1 SSR Posal TNI AL, 1 SST Polres Jepara, 1 SST gab POL PP dan POLHUT Perhutani, 1 SST gab Korpri dan Linmas, 1 SSK Osis dan Pramuka, dan SSK gab Gapoktan dan Karang Taruna.

Amanat Pangdam IV/Dip dibacakan Dandim 0719 Letkol Inf Ahmad Basuki mengharapkan, berakhirnya TMMD tersebut diharapkan bisa dijaga dengan baik pembangunan pemda. Baik fisik maupun nonfisik dalam proses percepatan dan pembangunan di desa.

Dia mengatakan, dalam menghadapi ancaman, berharap jiwa kesatuan dan persatuan antara TNI dan rakyat terus dipupuk. Karena merupakan wujud kerjasama pemerintah pusat dan daerah melalui program TMMD. Tujuannya, untuk memacu masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan di tingkat desa.
"TMMD ini TNI mempunyai komitmen, dan bahu membahu dalam membangun bangsa, membantu suwasembada pangan, dan pembangunan jalan dan tempat ibada insfrastruktur lain di daerah," katanya.        

Dia menambahkan, TMMD pada 2016 diwujudkan untuk kesejahteraan masyarakat desa demi terwujudnya pembangunan merata dan serata. "Dengan TMMD kami kerja sama bahu membahu dengan masyarakat dan rakyat sebagai komponen bangsa demi keutuhan wilayah dan NKRI," ujarnya.

Penutupan TMMD selesai sekitar pukul 10.55 ditandai pengguntingan pita pasar murah dan pita peresmian jalan yang dibetonisasi. Selain itu juga ada penyerahan poskamling secara simbolis. (pin/zen)


SUMBER : JAWA POS PADA RADAR JEPARA (24-05-2016) 

Pembangunan Infrastruktur Jalan Masih Jadi Andalan


KELING – Pembangunan jalan masih menjadi andalan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sekuyung I Tahun 2016 di Desa Tempur, Keling, Jepara yang berlangsung pada 3-23 Mei 2016 “Anggaran sebesar Rp. 365 juta tersalurkan sesuai dengan penggunaannya masingmasing.

Jika dihitung bila diborongkan akan menelan biaya sebesar Rp 419,7 juta, sehingga ada penghematan sebesar Rp 54,7 juta, “ kata Pasiter Kodim 0719/Jepara Kapten Inf Ramelan dalam laporannya pada penutupan TMMD di Desa Tempur, kemarin.

Disampaikannya lebih lanjut, selain proyek fisik juga ada non fisik. Pekerjaan fisik antara lain, pembetonan jalan, pembuatan saluran air, pembangunan pos kamling, pengadaan jamban keluarga, serta MCK umum.

Pada kegiatan yang dihadiri Forkopinda, pejabat tekait, Muspika Keling dan tokoh masyarakat, Dandim menyerahkan hasil pekerjaan TMMD yang didanai oleh APBD Provinsi, APBD Kabupaten dan swadaya masyarakat kepada Bupati Ahmad Marzuqi.

“Kami berharap, hasil TMMD ini dimanfaatkan dan dirawat sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati. Hal senada juga dikemukakan Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki.

Hasil hasil pembangunan atau pengembangan sarana dan prasarana fisik yang telah dibangun, dapat dimanfaatkan secara maksimal serta dipelihara dengan baik oleh Pemkab dan segenap warga masyarakat di desa. Kegiatan ini telah memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat di pedesaan.

“Program TMMD bertujuan untuk mewujudkan kemanunggalan TNI-Rakyat serta dalam membantu Pemkab untuk menciptakan kesejahteraan melalui pembangunan dalam rangka menciptakan suasana yang kondusif bagi terwujudnya stabilias keamanan dalam negeri,” kata Letkol Inf Ahmad Basuki. (kar-89)
 
 
SUMBER  : SUARAMERDEKACETAK (24-05-2016)

Minggu, 22 Mei 2016

Disinyalir Ada Kuburan Massal di Jepara

JEPARA – Bumi Kartini tak lepas dari tragedi 65. Di sejumlah lokasi, disinyalir terdapat kuburan massal terkait tragedi pilu itu. Hal itu disampaikan Kepala Badan Keselamatan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpolinmas) Jepara, Istono. Adanya kuburan massal korban 65 tersebut didapatkan dari eks simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Jepara.

‘’Dari informasi eks simpatisan itu, ada beberapa lokasi kuburan massal, seperti di sekitar Pantai Kartini dan di hutan jati Kecamatan Kembang,’’ungkap Istono. Beda dari Pati, Jepara belum masuk dalam daftar itu. Istono mengaku sejauh ini belum mendapatkan instruksi serupa.

Meski demikian, pihaknya tetap melakukan inventarisasi soal kuburan massal korban 65 di Jepara. Dia meyakini, ada kuburan massal lain di sekitar area Pantai Kartini dan di salah satu area hutan jati di Kecamatan Kembang.

Disinggung mengenai adanya atribut PKI maupun kegiatan keorganisasiannya, dia, menjamin sampai saat ini, tidak ada. Meski jumlah eks simpatisan partai terlarang itu jumlahnya cukup banyak. ‘’Mereka tersebar hampir di setiap kecamatan di Jepara,’’ katanya.

Lebih lanjut Istiono menyatakan, meski jumlahnya cukup banyak dan tersebar di setiap kecamatan, pihaknya tidak khawatir dengan kemunculan paham tersebut. Meski eks simpatisan PKI tersebar di setiap kecamatan, saat ini tidak dijumpai peredaran atribut partai terlarang itu di masyarakat.

Berbaur Baik

Kegiatan keorganisasian yang diselenggarakan eks simpatisan PKI juga tidak ada. Mereka maupun keturunannya berbaur baik dengan masyarakat setempat. Menurut Istono, kondisi baik tersebut jangan diganggu dengan sejumlah stigma bahkan tuduhan tuduhan lainnya. ‘’Justru kalau diungkit-ungkit mereka akan bersikap ekslusif.

Pemakaian atribut seperti kaus atau lainnya yang ada lambang partai terlarang belum kami temukan,’’katanya. Hal senada disampaikan Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki. Menurutnya, memang banyak orangorang eks simpatisan PKI di Jepara.

Berkait dengan intruksi Menkopolhukam, dia mengaku juga belum menerima laporan adanya lokasi yang diduga menjadi kuburan massal. ‘’Kalau di Pati memang ada (kuburan massal -red). Kami belum ada laporan jika di Jepara ada,’’ kata dia.

Terpisah, Kapolres Jepara AKBP Samsu Arifin menyatakan, sesuai dengan intruksi yang diterima, pihaknya akan menindak secara hukum siapa saja yang sengaja memakai atau memproduksi atribut-atribut berbau partai terlarang itu.

Bahkan, juga atribut lembaga yang dilarang di Indonesia lainnya. Menurutnya, hal itu sebenarnya tidak hanya saat ini saja, tapi sudah sejak lama. ‘’Bedanya saat ini isu tersebut memang mencuat,’’ tuturnya. (adp-64)
 
 
SUMBER  : SUARAMERDEKACETAK (23-05-2016)

Laga ISC B : Persijap vs PSIM Jogja di SGBK Jepara Dilihat Ribuan Penonton

Tribratanewsjepara.com – Sabtu (14/05) siang, Kepolisian Resor Jepara, melakukan pengawalan dan pengamanan ribuan supporter Persjiap Jepara yang menyaksikan laga pertandingan sepak bola Indonesia Super Champion-B ( ISC ) antara kesebelasan Persijap Jepara VS PSIM Yogyakarta yang berlangsung di Stadion Gelora Bumi Kartini (SGBK) Jepara.

Selain suporter Persijap, Polres Jepara juga melakukan pengawalan terhadap suporter PSIM Yogyakarta Brajamusti dan Maident sekitar 900 orang.

Kapolres Jepara AKBP M. Samsu Arifin, SIK, MH melalui Kabag Ops Polres Jepara Kompol Slamet Riyadi, SS, MH menjelaskan Polres Jepara sudah melakukan langkah-langkah dalam melaksanakan pengamanan diantaranya melakukan rapat teknis dengan Panpel Persijap, PSIM, Suporter dan petugas keamanan sebelumnya Polres Jepara juga sudah melakukan rapat dengan suporter Persijap Jepara diantanya Curva Nord Syndicate, Banaspati dan Jetmen.

Dalam rapat dengan Panpel kita membahas mengenai langkah atau upaya penanganan terhadap suporter PSIM Yogyakarta yaitu Brajamusti dan Maident. Dari pengalaman yang sudah-sudah panitia pelaksana pertandingan menyampaikan bahwa kedua suporter PSIM tidak akur atau sering berselisih paham.

Makanya di sini kedua suporter (Brajamusti dan Maident) tersebut kami tempatkan pada lokasi atau tribun yang terpisah, hal ini kita lakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.

Pertandingan dengan hasil akhir 1-0 untuk Persijap tersebut berjalan dengan aman dan lancar serta mendapat pengamanan ketat dari Polres Jepara yang diperkuat oleh Kodim 0719 Jepara dan Sat Pol PP Jepara.


SUMBER  : TRIBRATA NEWS JEPARA.COM (17-05-2016)

Hari Kebangkitan Nasional Diperingati di Alun-alun

JEPARA – Dengan memperingati Hari Kebangkitan Nasional diharapkan akan muncul inspirasi untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang terdidik, yang memiliki jiwa nasionalisme, kebangsaaan. NKRI merupakan harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dalam kondisi dan keadaan apa pun.

Karena NKRI adalah negara demokrasi yang berlandaskan ideologi Pancasila dengan menjujung tinggi dan nilainilai agama dan adat istiadat,ííkata Bupati Jepara Ahmad Marzuqi saat menjadi inspektur upacara peringatan ke-108 Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2016 di Alun-Alun Jepara, Jumat (20/5).

Upacara diikuti semua pegawai SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jepara, instansi vertikal, siswa-siswa SMP, SMA dan sederajat serta TNI dan Polri. Unsur Forkopinda di antaranya Wakil Bupati Jepara, Wakapolres Jepara, Sekda serta perwakilan dari Kodim, Kejaksaan dan Pengadilan.

Bupati mengatakan, keutuhan NKRI ini tetap dijaga untuk menghadapi ancaman dan tantangan dalam bentuk apa pun. Bupati menegaskan, dengan kemandirian dan karakter, bisa menjadi kunci untuk memenangkan persaingan. (kar-24)



SUMBER : SUARAMERDEKACETAK (21-05-2016)

Sabtu, 21 Mei 2016

Banyak Eks Simpatisan PKI di Jepara

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jepara, Istono. (MuriaNewsCom/Wahyu KZ)

MuriaNewsCom, Jepara – Ternyata di wilayah Kabupaten Jepara terdapat banyak eks simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI). Meski begitu, sampai saat ini kondisinya dipastikan masih aman, tidak ada gejolak dan belum ditemukan adanya kelompok mereka yang melakukan pergerakan dan menggunakan atribut PKI.

Hal itu seperti yang disampaikan pihak Pemkab Jepara, melalui Bakesbangpol dan dari pihak TNI Kodim 0719 Jepara. Jumlah eks simpatisan PKI di Kabupaten Jepara terbilang cukup banyak, dan mereka tersebar di sejumlah Kecamatan yang ada di Jepara.

”Saat ini eks simpatisan PKI berbaur baik dengan masyarakat setempat. Mereka jangan diutik-utik karena sampai sekarang tidak ada masalah, justru kalau diungkit-ungkit mereka akan bersikap eksklusif,” kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Jepara, Istono kepada MuriaNewsCom.

Menurutnya, meski eks simpatisan PKI tersebar di beberapa kecamatan, sampai saat ini belum dijumpai peredaran atribut partai terlarang di masyarakat. Kegiatan keorganisasian yang diselenggarakan eks simpatisan PKI juga tidak ada.

”Pemakaian atribut seperti kaos atau lainnya yang ada lambang partai terlarang belum kami temukan,” katanya.

Pihaknya juga mengaku mendapat informasi dari eks simpatisan PKI, bahwa di sejumlah tempat di Jepara diduga menjadi lokasi kuburan massal. Meski begitu, informasi tersebut belum begitu jelas.

”Informasi yang saya terima sejumlah tempat diduga jadi kuburan masal. Itu seperti di Pantai Kartini dan di hutan Jati di Kecamatan Kembang,” terangnya.

Sementara itu, Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol, Inf. Ahmad Basuki mengatakan, jumlah eks simpatisan PKI di Kabupaten Jepara memang cukup banyak. Tetapi mereka sebatas sebagai eks simpatisan, sehingga tidak ada kekhawatiran.

”Kalau mengenai dugaan adanya kuburan missal, kami belum menerima laporan. Beda dengan Pati,” katanya secara terpisah.


SUMBER  : MURIANEWSCOM (21-05-2016)

Jumat, 20 Mei 2016

Kesbangpol: Biarkan Eks Simpatisan PKI Berbaur dengan Masyarakat



Ilustrasi. Warga tolak ideologi komunisme. (Foto: Antara/M Risyal)

Metrotvnews.com, Jepara: Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Jepara, Istono, menyebut jumlah mantan simpatisan Partai Komunis Indonesia di Jepara cukup banyak. Mereka tersebar di setiap kecamatan.

“Mereka (eks simpatisan PKI) jangan diutik-utik biar berbaur dengan masyarakat. Sampai sekarang tidak ada masalah, justru kalau diungkit-ungkit mereka akan bersikap ekslusif,” ujar Istono, ditemui di kantornya, Kamis (19/5/2016).

Meski mantan simpatisan PKI tersebar di setiap kecamatan, Istono melajutkan, sampai saat ini belum dijumpai peredaran atribut partai itu terlarang di masyarakat. 
"Kegiatan keorganisasian yang diselenggarakan eks simpatisan PKI juga tidak ada," katanya.

Terkait instruksi Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan, untuk mengecek lokasi kuburan massal korban 1965, Istono mengaku belum mendapatkan instruksi. 

“Intruksi langsung belum ada. Tapi informasi yang saya terima sejumlah tempat diduga jadi kuburan massal. Itu seperti di Pantai Kartini dan di hutan Jati di Kecamatan Kembang,” ungkap Istono.
Hal senda disampaikan Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol, Inf. Ahmad Basuki. Pihaknya belum menerima laporan adanya lokasi yang diduga menjadi kuburan massal.

“Kalau di Pati memang ada (kuburan massal), tapi kalau di Jepara kami belum menerima laporan,” kata Basuki.


SUMBER : METROTVNEWS.COM (19-05-2016)

Kamis, 19 Mei 2016

Serapan Gabah ke Bulog Rendah


JEPARA – Serapan gabah kering dari petani ke Bulog belum memenuhi target. Petani yang masih lebih suka menjual gabahnya ke tengkulak disinyalir menjadi salah satu penyebabnya.

Hal itu disampaikan Komandan Kodim 0719 Jepara, Letkol Inf Ahmad Basuki, Rabu (18/5). Bulog Jepara hingga panen pada musim tanam kedua (MT-II) ditargetkan mampu menyerap gabah kering petani sebanyak 26.000 ton.

Hingga usai panen untuk musim tanam pertama (MT-I) dan memulai musim tanam kedua (MT-II), gabah kering petani baru terserap 8.000 ton. ”Jumlah itu sangat rendah.

Jika nanti panen MT-II juga hanya bisa menyerap dengan jumlah yang sama (8 ribu ton ñred), maka total 16 ribu ton, masih kurang 10 ton,” terang Basuki. Ia mengakui memang mendapatkan sejumlah kendala untuk bisa mencapai target tersebut.

Selain karena hasil panen yang tidak maksimal akibat serangan hama, juga karena serbuan tengkulak dari luar daerah. Mayoritas petani memang lebih memilih menjual gabah ke tengkulak karena harga beli yang lebih tinggi dibandingkan harga yang ditawarkan Bulog. ”Selisihnya Rp 200 per kilogram.

Meski tak terlalu besar, tapi bagi petani itu lumayan untuk menutup biaya produksi,” papar Basuki. Untuk mendekati target tersebut, ia menginstruksikan ke seluruh anggota untuk melakukan pendekatan pada petani agar mau menjual gabahnya ke Bulog.

Sebab selain memang diinstruksikan untuk melakukan pendampingan petani, mulai dari penanaman sampai panen, juga memiliki program khusus yakni Sergap (serapan gabah petani).

Kenaikan Harga

Disinggung mengenai kemungkinan penaikan harga dari Bulog di atas harga penetapan pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp 3.750, menurut Basuki itu tidak mungkin. Pasalnya, petani sudah mendapatkan sejumlah bantuan pertanian. Pekan lalu, pihaknya mendapat hibah eskavator.

Nantinya, alat tersebut diperuntukan petani untuk perluasan lahan atau penataan saluran irigasi. ”Alat bantuan itu untuk petani, silakan petani pinjam, gratis. Sementara alat-alat pertanian lainnya sudah kami bagikan ke petani,” pungkas Basuki sembari menunjukan bantuan eskavator untuk petani.

Sementara itu, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Jepara meragukan tahun ini mencapai target produksi beras. Pasalnya, panen tahun ini mundur serta produktivitas tanaman padi yang masih rendah.

Tahun ini, produksi padi ditargetkan mencapai 270.134 ton gabah kering dari 32 ribu hektare lebih luas total sawah di Jepara. Target itu dipenuhi jika tiap hektare lahan mampu berproduksi sebanyak 8 ton. Tapi pada MT-I, rata-rata satu hektare lahan pertanian hanya 6,1 ton. (adp-24)
 
 
SUMBER : SUARAMERDEKACETAK (19-05-2016)

Rabu, 18 Mei 2016

Serapan Gabah Petani di Jepara Belum Memenuhi Target

Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol, Inf. Ahmad Basuki menunjukan bantuan eskavator untuk petani. (Foto: MTVN/Rhobi)

Metrotvnews.com, Jepara: Komandan Kodim 0719 Jepara, Jawa Tengah, Letkol, Inf. Ahmad Basuki, menyebut target serapan gabah dari petani belum memenuhi target. Lantaran itu, dia memerintahkan anggotanya mendatangi rumah-rumah petani.

“Kami diberikan tugas kembali untuk melakukan pendampingan petani, mulai dari penanaman sampai panen. Untuk mencapai target serapan gabah petani, kami ada program yang namanya Sergap (serapan gabah petani),” ujar Basuki, Rabu (18/5/2016).

Basuki melanjutkan, Bulog Jepara menargetkan mampu menyerap gabah kering petani sebanyak 26.000 ton. Hingga musim tanam ke dua, gabah kering petani baru terserap 8.000 ton.

“Target ini sampai musim panen ke dua pada Juni mendatang. Itu sebabnya kami instruksikan ke seluruh anggota untuk melakukan pendekatan pada petani agar mau menjual gabahnya ke Bulog,” kata Basuki.

Basuki mengakui menghadapi beberapa kendala saat melakukan pendampingan. Selain serangan hama, serapan gabah juga rendah lantaran petani lebih memilih menjual hasil panen ke tengkulak dengan harga lebih tinggi.

“Padahal harga beli gabah Bulog dengan tengkulak selisihnya hanya Rp200. Pemerintah tidak mungkin menaikan harga lagi, karena petani sudah mendapatkan sejumlah bantuan pertanian,” kata Basuki.

Pekan lalu, ditambahkan Basuki, pihaknya mendapat hibah eskavator. Nantinya, alat tersebut bisa digunakan petani untuk perluasan lahan atau penataan saluran irigasi.

“Alat ini untuk petani, silakan petani pinjam, gratis. Sementara alat-alat pertanian lainnya sudah kami bagikan ke petani,” pungkas Basuki.
 
 
 
SUMBER :  METROTVNEWS.COM (18-05-2016)

Selasa, 17 Mei 2016

Tinjau Pos Koramil Karimunjawa


Jepara (13/5) Dalam rangka penambahan pos koramil di Karimunjawa, Korem 073/Makutarama mengirimkan personil untuk melaksanakan peninjauan medan di pulau Karimunjawa yang dipimpin Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki. Kegiatan tersebut berlangsung selama 3 hari dan diikuti oleh Dandenkesyah 04.04.03 Salatiga, Dandenpal Salatiga, Dandenhub Salatiga, Wadanden Zibang Salatiga, Wadanden Bekang Salatiga, serta perwakilan dari Kodam IV/Diponegoro.

Wadandenzibang mendapat tugas untuk mengonsep perkantoran, Mess, kantor pos Koramil, perumahan/mess anggota, denah/gambar bangunan, untuk luas tanah + 1.000 m2 dan tempat di 3 lokasi yaitu Kemujan, Parang, Nyamuk. Untuk Dandenhub Rem 073 supaya mengonsep gelar komunikasi di Pulau Karimunjawa, penempatan lokasi/tempat di 3 lokasi pos ramil, peralatan pendukung dan spesifikasinya. Dandenkesyah mengkonsep untuk pos kesehatan serta dari Bekang mengkonsep untuk transportasi dalam pembangunan pos ramil tersebut.

Penempatan pos koramil di Karimunjawa memang harus ditinjau dan dibahas dengan seksama dan serius sehingga pembangunanya bisa berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Nantinya pos koramil bisa bermanfaat demi tetap tegaknya wilayah NKRI dan bisa memberi rasa aman bagi masyarakat yang ada di sekitarnya. (Penrem 073/Mkt) 
 
 
SUMBER : KOREM 073/MAKUTARAMA  

Senin, 16 Mei 2016

Dandim 0717/Purwodadi Pimpin Sertijab Danramil dan Pasiops Kodim

PURWODADI, suaramerdeka.com - Dandim 0717/Purwodadi Letkol Arh Jan Piter Gurning memimpin upacara acara serah terima jabatan Danramil dan Perwira staf di jajaran Kodim 0717/Purwodadi, belum lama ini.

Serah Terima Danramil 19/Tanggungharjo dari Kapten Inf Romdani Fitriadi Kepada Kapten Kav Adhitia Moch. Saleh dan Pasi Ops Dim dari Kapten Czi Dono Susilo kepada Kapten Inf Untung Hajanto. Kapten Inf Rondoni Fitriadi menjadi Pama Rem 073/Makutarama, sedangkan Kapten Czi Dono Susilo menempati jabatan baru menjadi Pasipers Dim 0719/Jepara.

Sebelumnya Kapten Kav Aditia Moch. Saleh menjabat Wadanramil 04 Dim 0734/Yogyakarta, sedangkan Kapten Inf Untung Harjanto menjabat Danramil 07 Dim 0705/Magelang. Dalam sambutannya Komandan Kodim 0717/Purwodadi Letkol Arh Jan Piter Gurning mengatakan, pergeseran dan perpindahan jabatan merupakan hal yang biasa dilakukan di lingkungan TNI AD.

Hal ini bertujuan untuk membetuk penyegaran dan pengalaman tugas guna peningkatan karier yang bersangkutan. Dandim juga mengucapkan selamat kepada para Perwira yang melaksanakan pindah dan pergeseran jabatan semoga dapat menjalankan amanah ini dengan sebaik baiknya dan selalu mendapatkan lindungan dan ridho-Nya.

“Juga saya mengucapkan terimaksih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas dedikasi dan kinerja yang telah diberikan selama bertugas di satuan ini, semoga pengalaman yang telah di raih di satuan ini dapat menjadi bekal untuk melaksanakan tugas di satuan baru,” tegas Dandim.

Usai penandatanganan naskah serah terima jabatan, kegiatan dilanjutkan dengan tatap muka dan ramah tamah serta perkenalan dan pesan dan kesan bagi perwira yang baru masuk satuan Kodim 0717/Purwodadi.


SUMBER : SUARAMERDEKA.COM

Rabu, 04 Mei 2016

Kodim 0719 Jepara Minta Hasil TMMD Dimaksimalkan

Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki menyalami warga dalam pembukaan TMMD yang berlangsung di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Selasa (3/5/2015). (Koran Muria/Wahyu KZ)
Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki menyalami warga dalam pembukaan TMMD yang berlangsung di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Selasa (3/5/2015). (Koran Muria/Wahyu KZ)

Koran Muria, Jepara – Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sekuyung I Tahun 2016 di Kabupaten Jepara, dibuka di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Selasa (3/5/2016).

Kegiatan ini akan berlangsung selama 21 hari ke depan, dengan dua sasaran. Yaitu fisik dan nonfisik atau penyuluhan dari beberapa instansi yang ada di Jepara.

Untuk sasaran fisik yang akan dikerjakan antara lain pengecoran jalan rabat beton dan pembuatan saluran air sepanjang 155 meter dan lebar 0,60 meter. Selain itu, juga akan membuat 1 poskamling dan pembuatan jambanisasi untuk 10 kepala keluarga (KK).

TMMD ini sendiri, membutuhkan dana sebesar Rp 365 juta, yang berasal dari dari APBD provinsi sebesar Rp 160 juta, APBD kabupaten Rp 145 juta, swadaya masyarakat mencapai Rp 50 juta, dan dari interdep sebesar Rp 10 juta.


Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki mengatakan, dengan adanya kegiatan ini, nantinya akan memberikan manfaat bagi masyarakat. Di antaranya menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk membangun desa secara gotong-royong.

”Juga dapat memperlancar transportasi perekonomian desa, dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan ketahanan wilayah serta meningkatkan kemanunggalan TNI dan rakyat,” katanya.

Dandim mengatakan, untuk kesempatan ini pihaknya juga mendapatkan bantuan berupa 1.000 bibit sengon laut dan 1.000 bibit trembesi dari Dishutbun Jepara. Selain itu juga mendapatkan sebanyak 130 kitab suci Alquran dari Kemenag Jepara.

Termasuk juga bantuan sembako untuk warga kurang mampu sebanyak 15 paket seharga Rp 1,5 juta dari Bank Jateng. Kegiatan ini juga memberikan pelayanan KB dari BP2KB sebanyak 102 asektor untuk pemasangan implan.

Dalam sambutannya, Bupati Jepara Ahmad Marzuqi mengatakan bahwa program TMMD telah berlangsung selama 36 tahun, dengan hasil kegiatan semakin dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

”Sehingga, kegiatan ini sampai saat ini masih dibutuhkan keberadaannya untuk membangun sarana prasarana dan infrastruktur di wilayah yang membutuhkan bantuan,” jelasnya.

Marzuqi menambahkan, progam ini merupakan trobosan yang efektif dan efisien dan produktif, dengan tekad pemerintah untuk memacu kreativitas dan prakarsa masyarakat dalam pembangunan.

”Sekaligus dapat membantu pemerintah untuk mengimplementasikan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan di daerah, yang akan berdampak positif bagi pertahannan wilayah,” katanya.
 
 
SUMBER : Koran Jepara (3-5-2016)

Rp 365 Juta untuk TMMD Sengkuyung I


KELING – Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sekuyung I Tahun 2016 di Desa Tempur, Keling, Jepara dianggarkan Rp 365 juta. Sebagian besar dana untuk menyelesaikan proyek fisik. Kegiatan yang dibuka Bupati Jepara Ahmad Marzuqi, Selasa (3/5), akan berlangsung hingga 23 Mei mendatang.

‘’Program TMMD merupakan terobosan yang efektif, efisien dan produktif dengan tekad pemerintah untuk memacu kreativitas dan prakarsa masyarakat dalam pembangunan baik fisik maupun nonfisik.

Juga dapat membantu pemerintah untuk mengimplementasikan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan di daerah yang akan berdampak positif bagi pertahannan wilayah,’’kata Bupati Jepara, Ahmad Marzuqi.

Pembukaan TMMD dihadiri Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki, Ketua Pengadilan Agama Abdul Malik, Wakil Ketua DPRD Aris Isnandar, Wakapolres Jepara Kompol Juara Silalahi, Wakil Ketua Pengadilan Negeri Muslim dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri Komang Rai. Bupati menyerahkan bantuan 130 Alquran (dari Kantor Kemenag) kepada Dandim untuk diteruskan kepada masyarakat.

Program

Pasiter Kodim 0719/Jepara Kapten Inf Ramelan dalam laporannya memaparkan, TMMD akan melaksanakan program fisik dan nonfisik. Sasaran fisik di antaranya, pengecoran jalan rabat beton serta pembuatan saluran air sepanjang 155 meter, lebar 0,60 meter. Lainnya, pembuatan 1 pos Kamling, pembuatan jamban untuk 10 keluarga.

Sumber dana kegiatan Rp 365 juta, berasal dari APBD Provinsi Jateng Rp 160 juta, APBD Kabupaten Jepara Rp 145 juta, swadaya Rp 50 juta dan dari instansi terkait Rp 10 juta. Manfaat kegiatan itu, di antaranya menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk membangun desa secara gotong royong, memperlancar transportasi, dan peningkatkan pemberdayaan, serta kemanunggalan TNI dan masyarakat.

Selain 130 Alquran, juga ada bantuan dari Dishutbun berupa 1.000 bibit pohon sengon laut, 1.000 trembesi dari Dihutbun Jepara, serta bantuan 15 sembako senilai Rp 1,5 juta. Adapun Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB) Kabupaten Jepara mengadakan pemutaran film dan pelayanan pemasangan implan kepada 102 akseptor.(kar-64)


SUMBER : SuaraMerdekaCetak (4-5-2016)