Jumat, 02 September 2016

Senjata SS1 Akan Mengantikan M-16

 
Ratusan senjata laras panjang jenis M-16 yang selama ini digunakan Anggota Kodim 0719 Jepara,dalam pengamanan maupun latihan menembak, rencananya akan diganti dengan senjata yang baru.

Komandan Kodim Jepara, Letkol Inf Ahmad Basuki,mengatakan, senjata laras panjang jenis M-16 sebanyak 261 yang selama ini digunakan untuk anggotanya dalam pengamanan maupun latihan menembak sudah berusia sekitar 36 tahun.

“Senjata yang akan menjadi pengganti adalah jenis SS1. Laras panjang tipe SS1 jauh lebih baru daripada M-16. SS1 baru diproduksi sekitar lima tahun lalu,” ungkapnya. (1/9).

Senjata laras panjang yang berjumlah 261 itu disesuaikan dengan jumlah personel di Kodim 0719 Jepara. Setiap personel memegang satu senjata. Khusus perwira di Kodim 0719 Jepara yang berjumlah 30 orang, masingmasing memegang satu pucuk pistol.

Basuki memastikan semua senjata tersebut tidak disalahgunakan oleh anggota sebab tidak boleh keluar dari Makodim Kecuali ada ijin darinya.

”Semua senjata ditaruh di gudang senjata dan tidak boleh dibawa pulang. Itu kami lakukan sebagai kontrol penyalahgunaan senjata oleh anggota,” tegasnya.
 
 
SUMBER : R-Lisa (03-09-2016)

Kodim 0719/Jepara Tunggu Kepastian Tukar Guling Pemkab untuk Pembangunan Pos di Karimunjawa

Kodim 0719/Jepara masih menunggu kepastian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara untuk melakukan tukar guling guna pembangunan tiga pos koramil di Kepulauan Karimunjawa. Ini menyusul, pembangunan pos terganjal pada persoalan lahan.

Komandan Kodim 0719/Jepara Letnan Kolonel Infanteri Ahmad Basuki mengatakan, pihaknya baru-baru ini meninjau calon lokasi yang akan didirikan pos koramil, yakni di Pulau Kemujan, Pulau Parang, dan Pulau Nyamuk. Namun, usai melakukan peninjauan, ternyata terkendala masalah lahan.

”Sudah kami tinjau ke lokasi, ternyata lahan yang strategis untuk didirikan Pos Koramil milik pemerintah desa. Jadi kalau kami minta harus ada tukar guling,” ujar Basuki, Jumat (2/9/2016).

Sebenarnya pemerintah Desa Kemujan, Parang, dan Nyamuk tidak keberatan jika sebagain tanah desa diminta untuk didirikan Pos Koramil. Namun, pemerintah Kabupaten Jepara belum memberikan sinyal untuk dilakukan tukar guling tanah.

”Kami baru berupaya agar Pemkab bisa mengusahakan tukar guling,” kata Basuki.

Setiap Pos Koramil, lanjutnya, nantinya akan dibangun di lahan seluas 700 meter persegi. Pos Koramil akan dibangun secara permanen. Personel yang bertugas di Pos Koramil pun akan dibekali dengan keterampilan khusus.

”Harapan kami secepatnya bisa segara terealisasi,” tandas Basuki.

Sebelumnya, rencana pendirian pos koramil di Karimunjawa mengemuka setelah dilontarkan oleh Komandan Komando Resort Militer 073 Makutarama Kolonel Infanteri Joseph Robert Giri. Menurutnya, selain membekali keterampilan khusus 29 anggota yang ditugaskan di tiga pos tersebut, Pos Koramil juga akan dilengkapi dengan peralatan khusus.
 
 
SUMBER : KORAN JEPARA (02-09-2016)

Susah Lahan untuk Pos Koramil di Karimunjawa

Susah Lahan untuk Pos Koramil di Karimunjawa
Ilustrasi. Foto: Antara/Yusuf Nugroho 
 
Komando Distrik Militer 0719/Jepara, Jawa Tengah, akan membangun Pos Koramil di tiga pulau di Kepulauan Karimunjawa. Yaitu, di Pulau Kemujan, Pulau Parang, dan Pulau Nyamuk. Hanya saja, masih terkendala pembebasan lahan.

Komandan Kodim 0719/Jepara Letnan Kolonel Infanteri Ahmad Basuki menyampaikan, setelah meninjau calon lokasi Pos Koramil pekan lalu, pihaknya mengaku kesulitan menemukan lahan. Pasalnya, lahan yang strategis untuk didirikan Pos Koramil milik pemerintah desa.
“Kami sudah meninjau lokasinya, dan rencananya tanah yang akan digunakan tanah desa. Sehingga kalau kami minta harus ada tukar guling,” ujar Basuki, Jumat (2/9/2016). 

Disampaikan Basuki, pemerintah Desa Kemujan, Parang, dan Nyamuk tidak keberatan jika sebagain tanah desa diminta untuk didirikan Pos Koramil. Namun, pemerintah Kabupaten Jepara belum memberikan sinyal untuk dilakukan tukar guling tanah. 

“Kami baru berupaya agar Pemda bisa mengusahakan tukar guling,” kata Basuki. 

Setiap Pos Koramil, Basuki menambahkan, nantinya akan dibangun di lahan seluas 700 meter persegi. Pos Koramil akan dibangun secara permanen. Personel yang bertugas di Pos Koramil pun akan dibekali dengan keterampilan khusus. 

“Harapan kami secepatnya bisa segara terealisasi,” tandas Basuki. 

Sebelumnya, Komandan Komando Resort Militer 073 Makutarama Kolonel Infanteri Joseph Robert Giri menyampaikan, selain membekali keterampilan khusus 29 anggota yang ditugaskan di tiga pos tersebut, Pos Koramil juga akan dilengkapi dengan peralatan khusus. Seperti, alat angkut air serta alat komunikasi.
 
 
SUMBER : METROTVNEWS.COM (02-09-2016)

Bangun Desa, TNI Renovasi 10 Unit Rumah di Jepara

Ilustrasi-TNI bersama rakyat membangun desa (Foto: MI/Djoko Sardjono) Metrotvnews.com
 
Jepara: Komando Distrik Militer 0719/Jepara dan Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, akan merenovasi 10 unit rumah warga yang dinilai tak layak huni. Anggaran dalam program TNI Mangunggal Membangun Desa ke-97 itu sebesar Rp50 juta.

Komandan Kodim 0719/Jepara Letnan Kolonel Infanteri Ahmad Basuki mengatakan, pihaknya menggandeng berbagai elemen masyarakat dalam kegiatan merenovasi rumah tak layak huni itu. Terutama perusahaan pemerintah maupun swasta melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR).

"Kalau tidak begitu, uang Rp5 juta tidak mungkin cukup untuk renovasi (satu) rumah," kata Letnan Kolonel Infanteri Ahmad Basuki usai memantau latihan menembak anggota Kodim 0719/Jepara di Lapangan Tembak Mororejo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Kamis (1/9/2016).

TNI juga membantu pengurusan kepemilikan sertifikat tanah milik warga yang rumahnya direnovasi. Sayangnya, hanya enam dari 10 rumah yang dapat disertifikasi.

"Total bantuan dari Pemkab dan Pemprov hanya Rp450 juta. Kalau di daerah-daerah lain bantuan pemerintah bisa mencapai miliaran rupiah. Maka, kami minta masyarakat bersama TNI mari bersama-sama mengerjakan renovasi rumah ini," kata dia.

Terpisah, Kepala Bidang Sosial pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jepara Joko Widiyanto mengatakan, tahun ini pihaknya mengucurkan bantuan pada 985 pemilik rumah tak layak huni. Setiap keluarga mendapatkan bantuan sebesar Rp5 juta. Hingga saat ini, sudah 700 kepala keluarga yang menerima bantuan renovasi rumah.

"Sisanya 285 belum menerima bantuan karena yang bersangkutan kurang proaktif mengurus persyaratan," kata Joko. 
 
 
SUMBER : METROTVNEWS.COM (01-09-2016)

Dimakan Usia, Ratusan Senjata M16 Milik Kodim 0719 Jepara Bakal Diganti SS1

Para anggota Kodim 0719/Jepara saat melakukan latihan tembak, Kamis (1/9/2016). (Koran Muria/Wahyu KZ) 
Senjata laras panjang yang dimiliki Kodim 0719 Jepara bakal diremajakan dengan cara diganti dengan seri yang lebih muda. Saat ini, senjata laras panjang yang dimiliki masih seri M16, dan akan diganti dengan seri SS1.

Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Inf. Ahmad Basuki menjelaskan, rencana tersebut akan segera direalisasikan, karena senjata dengan seri M16 sudah berusia puluhan tahun. Rencananya, 261 senjata laras panjang M16 diganti dengan SS1.

”Sebenarnya ukuran senajta bukan dari umur tetapi masih berfungsi baik atau tidak. Kami rasa senjata yang ada saat ini memang sudah perlu diganti. Dalam waktu dekat senjata kami M16 akan diganti dengan SS1,” ujar Ahmad Basuki usai melakukan latihan nembak di lapangan tembak turut Desa Mororejo Kecamatan Mlonggo, Kamis (1/9/2016).

Menurutnya, pihaknya juga masih melaksanakan latih tembak bagi para anggotanya. Itu masih dilakukan lantaran penting sekali bagi anggota TNI untuk melatih kemampuan menembak yang jitu. Selain itu juga untuk memeriksa kelengkapan senjata termasuk menghitung jumlah peluru.

”Sebab, anggota Kodim 0719 Jepara tidak diizinkan membawa senjata pulang ke rumah atau keperluan diluar kepentingan kesatuan. Semua senjata tidak keluar. Kalau anggota membawa senjata harus ada izinnya. Senjatanya petugas teritorial ya, mulut,” katanya.

Dia menambahkan, saat ini tak satu pun anggota Kodim 0719 Jepara yang memiliki senjata api. Jika, nantinya terbukti ada anggota yang memiliki senjata api secara ilegal, pihaknya tidak segan untuk menjatuhkan sanksi.

”Sampai saat ini saya belum pernah mengeluarkan izin kepemilikan senjata api kepada anggota,” imbuhnya.
 
 
SUMBER  : KORAN JEPARA (01-09-2016)

Senjata Organik Kodim Jepara Sudah Uzur

Senjata Organik Kodim Jepara Sudah Uzur
Ratusan senjatan laras panjang M16 milik Kodim 0719 Jepara, Jawa Tengah, sudah berusia puluhan tahun. Meski begitu, hingga saat ini masih digunakan anggota TNI untuk menjaga wilayah teritorial.

“Kalau di kami, ukuran senjata tidak dari umur. Selama masih berfungsi baik akan digunakan. Dalam waktu dekat 261 senjata M16 akan diganti dengan yang lebih muda, SS1,” ujar Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Inf. Ahmad Basuki usai memantau kegiatan latihan menembak anggotanya di lapangan tembak Mororejo, Kamis (1/9/2016).

Basuki menyampaikan, kegiatan latihan menembak selain untuk melatih kemampuan anggota TNI, juga untuk memeriksa kelengkapan senjata. Termasuk menghitung jumlah peluru. Sebab, anggota tidak diizinkan membawa senjata di luar kepentingan kesatuan.

“Semua senjata tidak keluar. Kalau anggota membawa senjata harus ada izinnya. Senjatanya petugas teritorial, ya, mulut,” tandas Basuki.

Basuki menambahkan, saat ini tak satu pun anggota Kodim 0719 Jepara yang memiliki senjata api. Jika, nantinya terbukti ada anggota yang memiliki senjata api secara ilegal, pihaknya tidak segan untuk menjatuhkan sanksi.

“Sampai saat ini saya belum pernah mengeluarkan izin kepemilikan senjata api kepada anggota,” pungkas Basuki.
(SAN)


SUIMBER : METROTVNEWS.COM (01-09-2016)

Ratusan Senjata Milik Kodim Diremajakan

JEPARA – Anggota Kodim 0719 Jepara saat ini memakai ratusan senjata laras panjang jenis M-16 yang berusia cukup tua. Rencananya, ratusan senjata itu akan diganti dengan senjata yang baru. Hal itu disampaikan Komandan Kodim Jepara, Letkol Inf Ahmad Basuki, Kamis (1/9).

Senjata laras panjang jenis M-16 sebanyak 261 yang selama ini digunakan untuk anggotanya dalam pengamanan maupun latihan menembak sudah berusia sekitar 36 tahun.

Meski mayoritas senjata dalam kondisi baik, ada beberapa senjata yang kadang ”macet”, mengingat lamanya pemakaian. Adapun jenis senjata yang akan menjadi pengganti adalah jenis SS1. ”Laras panjang tipe SS1 jauh lebih baru daripada M-16. SS1 baru diproduksi sekitar lima tahun lalu,” ujar Ahmad Basuki.

Senjata laras panjang yang berjumlah 261 itu disesuaikan dengan jumlah personel di Kodim 0719 Jepara. Setiap personel memegang satu senjata. Khusus perwira di Kodim 0719 Jepara yang berjumlah 30 orang, masing-masing memegang satu pucuk pistol. Basuki memastikan semua senjata tersebut tidak disalahgunakan oleh anggota sebab tidak boleh keluar dari Makodim.

Kecuali ada ijin darinya. ”Semua senjata ditaruh di gudang senjata dan tidak boleh dibawa pulang. Itu kami lakukan sebagai kontrol penyalahgunaan senjata oleh anggota,” tegasnya. Ahmad Basuki menambahkan, selain senjata-senjata yang sudah berusia cukup tua itu, tidak ada senjata lain yang dimiliki oleh Makodim.

Karena kepemilikan senjata harus memiliki ijin. Selama ini dirinya tidak pernah mengeluarkan ijin untuk itu. Pihaknya juga tidak menemukan anggota yang memiliki senjata api di luar yang sudah ditentukan. ”Ijin membawa senjata keluar seperti untuk latihan menembak,” imbuhnya. (adp- 89)
 
 
SUMBER : SUARAMERDEKACETAK (02-09-2016)

Minggu, 28 Agustus 2016

3 Pulau di Karimunjawa Jepara Akan Dibangunkan Pos TNI

MuriaNewsCom, Jepara – Tiga pulau di Karimun Kepulauan, pulau Kemujan, Parang Island dan nyamuk pulau akan dibangunkan pos militer. Yang membuat kawasan ini wajib dikembangkan dan ditingkatkan di berbagai sektor, seperti Karimunjawa yaitu mutiara dari Jawa Tengah.

Rencana pengembangan akan dilakukan oleh Korem 073 Makutarama bersama Kodim 0719 Jepara, Jawa Tengah. Selama ini di Karimun Kepulauan satunya Koramil aja, dan setelah itu posting berada di bawah perawatan Koramil Publications.

Korem 073 Makutarama Kolonel Joseph Robert Giri mengatakan, Karimunjawa yaitu mutiara dari properti tersembunyi dari Jawa Tengah, sehingga bertekad untuk membuat ikon pariwisata dan bidang ketahanan.

“Selama ini ada (Publikasi) hanya Koramil. Mengingat ini Karimun Militer Pos itu wajib dibangun,” Perkataan Kolonel Joseph Robert Giri di Kodim 0719 sebelum menyeberang ke Karimunjawa Jepara, Jumat (26/08/2016).

Dia jelaskan, untuk menjaga keamanan dan stabilitas, koramil di Karimunjawa hari ini akan dikembang menjadi pos-pos Pulau Kemujan, Parang Putaran, dan nyamuk Island. Masing-masing pos akan dijaga enam personel. Setiap personil akan dilengkapi dengan kemampuan Eksklusif. “Grand Total ada 29 personel yang disiapkan, akan tetapi setelah itu setiap posting enam orang,” Perkataan Joseph.

Selain dilengkapi dengan keterampilan Eksklusif maritim, Joseph melanjutkan, personil yang akan ditugaskan untuk posting Koramil Publikasi, dilengkapi kemampuan bahasa Inggris. Mengingat, Karimunjawa kini telah menjadi jujugan wisatawan asing. “Masing-masing pos juga akan dilengkapi dengan sarana komunikasi dan alat angkut air,” tambah Yusuf.

Sementara itu, Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Ahmad Basuki Asa, tanah yang akan didirikan Koramil pos Bisa diberikan. di karenakan, bila wajib menjalankan pembebasan Tanah membutuhkan proses yang panjang. “Rencana ini sudah disampaikan ke bos. Mudah-mudahan, posting ini Bisa Genjah dibangun,” katanya.
 
 
SUMBER : info seputar kudus (26-08-2016)

Korem 073 Makutarama Bakal Bangun Pos TNI di Tiga Pulau di Karimunjawa Jepara

Komandan Korem 073 Makutarama Kolonel Inf Joseph Robert Giri (kanan) bersama Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki di Makodim 0719 Jepara sebelum menyeberang ke Karimunjawa. (Koran Muria/Wahyu KZ)

Koran Muria, Jepara – Korem 073 Makutarama bersama Kodim 0719 Jepara bakal membangun pos Tni di tiga pulau di Karimunjawa. Hal itu dilakukan, lantaran wilayah tersebut sangat penting untuk dikembangkan dan ditingkatkan dalam berbagai sektor, karena Karimunjawa merupakan mutiaranya Jawa Tengah.

Ketiga pulau tersebut, yakni pulau Kemujan, Pulau Parang, dan Pulau Nyamuk. Ketiganya juga dipercaya merupakan pulau potensial setelah Karimunjawa. Apalagi, di Kepulauan Karimunjawa hanya ada Koramil saja, dan nantinya pos TNI tersebut berada di bawah Koramil Karimunjawa.

Komandan Korem 073 Makutarama Kolonel Inf Joseph Robert Giri mengatakan, Karimunjawa merupakan mutiara tersebunyi milik Jawa Tengah, sehingga pihaknya bertekad untuk menjadikan icon pariwisata dan bidang ketahanan wilayah.

”Selama ini disana (Karimunjawa) hanya ada Koramil. Mengingat Karimunjawa ini kepulauan maka harus dibangun Pos Koramil,” ujar Kolonel Inf Joseph Robert Giri di Kodim 0719 Jepara sebelum menyebrang ke Karimunjawa, Jumat (26/8/2016).

Ia menjelaskan, untuk menjaga stabilitas keamanan, koramil yang ada di Karimunjawa saat ini akan dikembang menjadi pos-pos di Pulau Kemujan, Pulang Parang, dan Pulau Nyamuk. Masing-masing pos akan dijaga enam personel. Setiap personel akan dibekali dengan kemampuan khusus.

”Total keseluruhan ada 29 personel yang disiapkan, tapi nanti masing-masing pos enam orang,” kata Joseph.

Selain dibekali keterampilan khusus kemaritiman, personel yang nantinya ditugaskan di pos-pos Koramil Karimunjawa, juga dibekali kemampuan berbahasa Inggris. Mengingat, Karimunjawa kini telah menjadi jujugan wisatawan asing.

”Masing-masing pos juga akan kami lengkapi dengan alat komunikasi dan alat angkut air,” imbuh Joseph.

Sementara itu, Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki berharap, tanah yang nantinya akan didirikan pos Koramil dapat dihibahkan. Pasalnya, jika harus melakukan pengadaan tanah membutuhkan proses lama.

”Rencana ini sudah kami sampaikan kepada atasan. Mudah-mudahan pos-pos ini bisa segara dibangun,” katanya.
 
 
SUMBER : KORANMURIA (26-08-2016)

Spanduk Provokatif Bakal Ditertibkan

JEPARA – Maraknya pemasangan spanduk provokatif yang terpasang di puluhan titik titik jelang gawe pilkada langsung disikapi berbagai pihak terkait. Hasil rapat koordinasi berbagai pihak sepakat spanduk dan baliho tak berizin dan ilegal akan ditertibkan karena melanggar regulasi.

Rapat koordinasi yang digelar Kamis (25/8) di Kantor Panwaslu Jepara dihadiri Ketua KPU Jepara Muhammad Haidar Fitri, Kasat Intelkam Polres Jepara AKP Hari Jatmiko; Pasi Intel Kodim 0719/Jepara Kapten Inf Subowo didampingi Komandan Unit Intel Lettu Muhlisin, perwakilan BPMPPT Sulastri, perwakilan Bagian Tapem Setda Jepara Lindayani dan Kasie Penegak Perda Satpol PP Jepara Anwar Sadar. Sedang dari Panwaslu Jepara hadir tiga komisioner.

Kasie Penegak Perda Satpol PP Jepara Anwar Sadar mengatakan pemasangan spanduk, baliho, reklame atau yang sejenis mengacu pada Perda No 20 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan (K3). Jika spanduk, baliho, reklame atau yang sejenis itu dipasang di sembarang tempat maka pihaknya berwenang untuk menertibkan.”Patokannya itu. Jika dipasang di tempat yang telah diizinkan beda lagi,” kata Anwar Sadat.

Pekan ini, bermunculan spanduk provokatif bertuliskan “Warga Jepara Menolak Calon Bupati Yang Tersangkut Korupsi”. Spanduk ini terpasang di puluhan titik strategis di berbagai kecamatan. Mulai dari kawasan Jepara utara seperti Kecamatan Donorojo, Keling, Mlonggo, Bangsri, hingga kawasan selatan Jepara seperti Kecamatan Mayong, Nalumsari dan lainnya.

Perwakilan BPMPPT Jepara Sulastri mengatakan berdasar penelusuran jajarannya, spanduk provokatif itu tak berizin atau ilegal, meskipun ada yang terpasang di spot milik vendor tertentu. Praktis karena tak berizin spanduk provokatif itu tak ada pemasukan untuk kas daerah. “Tak hanya spanduk itu. Spanduk atau baliho milik bakal calon yang marak di berbagai titik itu juga tak berizin,” jelasnya.

Sementara itu, Komisioner Panwaslu Jepara Tasykuri mengatakan pihaknya siap bersinergi dengan berbagai elemen lainnya terkait pemasangan spanduk atau baliho. Panwaslu berharap upaya penertiban spanduk atau baliho terlebih yang bernada provokatif berimbas pada kondusifitas wilayah jelang gawe pilkada. “Leading sector persoalan ini Satpol PP. Panwaslu bersama instansi lain siap mendukung upaya penertiban ini,” tandasnya. (Zacky Alvian)
 
 
SUMBER : SWARAJEPARA (26-08-2016)

TNI AD Siagakan Personel Khusus di Kepulauan Karimunjawa

Metrotvnews.com, Jepara: Kepulauan Karimunjawa dinilai sebagai mutiara tersembunyi di Jawa Tengah. Tak saja keindahan alam, stabilitas keamanan masyarakat penghuninya juga perlu dilindungi.

Apalagi, Kecamatan Karimunjawa terdiri dari beberapa pulau yang sebagian besar dihuni masyarakat. Selama ini, wilayah teritorial Kodim 0719/Jepara tersebut hanya dijaga satu komando rayon militer saja. Hal ini dianggap belum cukup.

“Karimunjawa ini mutiara tersebunyi, dan kami bertekad akan menjadikan ikon pariwisata dan bidang ketahanan wilayah. Mengingat Karimunjawa ini kepulauan, maka harus dibangun Pos Koramil,” ujar Komandan Korem 073/Makutarama Kolonel Inf Joseph Robert Giri di Kodim 0719/Jepara sebelum menyebrang ke Karimunjawa, Jumat (26/8/2016).

Untuk menjaga stabilitas keamanan, koramil yang ada di Karimunjawa saat ini akan dikembang menjadi pos-pos di Pulau Kemujan, Pulang Parang, dan Pulau Nyamuk. Masing-masing pos akan dijaga enam personel. Setiap personel akan dibekali dengan kemampuan khusus.

“Total keseluruhan ada 29 personel yang disiapkan,” kata Joseph.

Selain dibekali keterampilan khusus kemaritiman, Joseph melanjutkan, personel yang nantinya ditugaskan di pos-pos Koramil Karimunjawa, juga dibekali kemampuan berbahasa Inggris. Mengingat, Karimunjawa kini telah menjadi tujuan wisatawan asing.

“Masing-masing pos juga akan kami lengkapi dengan alat komunikasi dan alat angkut air,” imbuh Joseph.

Sementara itu, Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki berharap, tanah yang nantinya akan didirikan pos Koramil dapat dihibahkan. Pasalnya, jika harus melakukan pengadaan tanah membutuhkan proses lama.

“Rencana ini sudah kami sampaikan kepada atasan. Mudah-mudahan pos-pos ini bisa segara dibangun,” ungkap Basuki.
(SAN)
 
 
SUMBER : METROTVNEWS.COM (26-08-2016)

Dandim 0719 Jepara Cup I di Alun-Alun Kota, Minggu 2 Oktober 2016

Lomba burung berkicau Dandim 0719 Jepara Cup I bakal digelar di Alun-Alun Kota Jepara, Minggu 2 Oktober 2016. Kontes ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT Ke-71 Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Kepanitiaan dipimpin Om Tulipong (ketua) dan Om Coco Nur Hidayat (ketua pelaksana), dibantu Om Deny Purdana (ketua Silobur Jepara), serta Om Yogi Prayogi (penasihat lomba). Dandim 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki SIP dan Kasdim Mayor Inf Sentot Endarusmanto SSos menjadi pelindung.

Ada lima kelas yang dilombakan, yakni Dandim (tiket Rp 150.000, hadiah juara 1 Rp 2 juta), Kasdim (Rp 100.000, juara 1 Rp 1,2 juta), Koramil (Rp 70.000, juara 1 Rp 800 ribu), Silobur (Rp 50.000, juara 1 Rp 600 ribu), dan 220 Volt (Rp 30.000, juara 1 Rp 400 ribu).

Semua hadiah keluar utuh tanpa potongan, dan berlaku untuk semua kelas yang dilombakan. Panitia juga menyediakan aneka doorprize menarik, mulai dari furniture, sangkar lovebird Silobur, sangkar SIS, anakan lovebird, dan sebagainya.

Info selengkapnya dapat dilihat pada brosur. Tiket bisa dipesan mulai sekarang, melalui Om Bagong (081 22 937 562 / 0857 9090 6969) atau Om Kombo (0823 2236 9999).

Brosur bisa diunduh di Halaman Brosur Lomba Burung. Klik link tersebut sampai muncul browser baru. Cari brosur di atas dengan melihat judul lomba dan tanggal pelaksanaannya. Klik judul terpilih, sehingga muncul lagi browser baru berisi gambar brosur ukuran besar.

Selamat berlomba, jaga sportivitas dan fairplay.

Salam sukses, Salam dari Om Kicau.

Pos Militer Dibangun di Tiga Pulau

JEPARA – Pos Militer di Kepulauan Karimunjawa direncanakan akan dibangun. Pos-pos militer tersebut akan didirikan di Pulau Nyamuk, Parang, dan Kemujan, di bawah komando Koramil Karimunjawa.

Hal itu dikemukakan secara khusus oleh Danrem 073/Makutarama Kolonel Inf Joseph Robert Giri usai memberikan pengarahan kepada prajurit, PNS, dan Persit KCK Cab XL di Kodim 0719 Jepara, Jumat (26/8). Dia menjelaskan, rencana itu sudah digodok dan didalami.

Rencananya 29 anggota TNI akan ditempatkan di Koramil Karimunjawa. Di masing-masing pos akan ditugaskan enam personel. ”Kami sudah memaparkan hal ini kepada Panglima Kodam dan menyetujuinya.

Sebab, Karimunjawa merupakan mutiara yang terpendam dan harus dikembangkan,” kata Danrem didampingi Dandim 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki. Anggota yang ditugaskan di sana akan dibekali sejumlah perlengkapan dan keterampilan.

Salah satunya kemampuan berbahasa Inggris, karena di Karimunjawa banyak wisatawan asing. ”Wilayah Jepara merupakan daerah pertama yang saya pantau dan kunjungi saat kali pertama menjabat Danrem,” tuturnya.

Pendirian pos itu, karena Karimunjawa merupakan wilayah kepulauan yang harus mendapat perhatian, dalam bidang keamanan untuk menjaga kondusivitas serta pengembangan segala potensi.

TNI juga bertanggungjawab atas hal itu. ‘’Masing-masing pos juga akan kami lengkapi dengan alat komunikasi dan alat angkut air,’’imbuhnya.

Penataan

Sementara itu, Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki berharap, tanah yang nantinya akan digunakan untuk pos Koramil dapat dihibahkan. Pasalnya, jika harus mengadakan tanah membutuhkan proses lama.

‘’Rencana ini sudah kami sampaikan kepada atasan. Mudah-mudahan pos-pos ini bisa segara dibangun,’’ ungkap Basuki. Sementara saat berbicara di depan puluhan anggota, Kolonel Inf Robert Giri menyatakan akan melakukan penataan dalam hal penempatan anggota.

Hal itu untuk mengefektifkan kerja anggota dan menghindari kecelakaan lalu lintas saat perjalanan ke tempat dinas. ”Saya sudah kordinasikan hal ini dan segera akan ditindaklanjuti,” ujarnya.

Kebijakan itu diambil lantaran ada sejumlah kecelakaan lalu lintas yang menimpa anggota TNI saat perjalanan menuju tempat dinas. Jarak antara rumah dengan markas komando terlalu jauh. Tapi, dia berharap seluruh anggota berhati-hati saat berkendara dan melengkapi diri dengan perlengkapan. (adp-37)
 
 
SUMBER  : SUARAMERDEKACETAK (27-08-2016) 

Sabtu, 27 Agustus 2016

Tiga Pos Koramil Dibangun di Karimunjawa

KOTA - Tiga pulau di Karimunjawa akan diberi pos koramil. Selain untuk menjaga stabilitas wilayah, Karimunjawa akan diangkat menjadi ikon pariwisata.

Hal itu disampaikan Komandan Resort Militer (Danrem) 073/Makutarama, Kolonel Inf Robert usai memberi pengarahan di Kodim 0719 Jepara kemarin. Pengarahan diikuti seluruh pasukan Kodim Jepara dan seluruh anggota Persatuan Istri Tentara (Persit). Hadir juga Komandan Kodim 0719 Jepara, Letkol Inf Ahmad Basuki.

Danrem Robert mengatakan, pembuatan pos koramil tersebut sesuai gagasan panglima kodam. Juga sudah dilakukan kajian dan disetuji. Sebab, Karimunjawa merupakan mutiara yang tersembunyi. Sehingga perlu diangkat menjadi ikon pariwisata. ”Karena itu kami telah mengajak pemerintah daerah bergerak. Pemerintah daerah juga telah menyetujui,” katanya.

Selain menjadikan ikon pariwisata, juga untuk menjaga stabilitas keamanan. Rencananya, dibangun pos koramil di tiga pulau. Yaitu, pulau Kemojan, Nyamuk, dan Parang. ”Personel yang kami persiapakan 29 tentara. Mereka akan menempati pos pos tersebut,” katanya.

Seluruh personel yang ditugas di Karimunjawa, lanjut Robert, juga akan dilengkapi dengan peralatan khusus. Seperti alat angkut air dan alat komunikasi. ”Setiap personel juga kami upayakan untuk bisa berbahasa Inggris,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Danrem berpesan agar anggota dan persit selalu menjaga kesehatan. Sebab, kesehatan merupakan hal penting. Di sisi lain, pihaknya beberapa hari lalu juga menemukan beberapa istri tentara yang sakitnya luar biasa. Sempatkan olahraga, paling tidak tiga kali dalam seminggu.

Selain itu, Danrem juga berpesan agar anggota tidak melalukan perselingkuhan dan menyayangi keluarga dengan sepenuh hati. ”Dari pada mengeluarkan biaya untuk selingkuh, mending untuk beli susu anak atau menyekolahkan anak agar menjadi orang pintar. Itu yang terpenting,” ujar.

Pengarahan Danrem selama sekitar 15 menit itu disampaikan dengan cara-cara humor. Sehingga ratusan anggota yang hadir kerap kali tertawa serentak mendengar arahan dari Danrem. Usai pengarahan, Danrem, Dandim, dan sejumlah anggota berangkat ke Karimunjawa untuk melakukan pemantauan wilayah.

Sementara itu, Komandan Kodim 0719 Jepara, Letkol Inf Ahmad Basuki berharap, tanah yang nantinya akan didirikan pos Koramil dapat dihibahkan. Pasalnya, jika harus melakukan pengadaan tanah membutuhkan proses lama.

”Rencana ini sudah kami sampaikan kepada atasan. Mudah-mudahan pos-pos ini bisa segara dibangun,” ungkap Basuki. (pin/zen)


SUMBER : JAWA POS PADA RADAR JEPARA (27-08-2016)

Rabu, 17 Agustus 2016

Kado HUT RI, Museum Kartini Direnovasi

Tepat di HUT RI ke-71, Museum Kartini resmi dicanangkan untuk direnovasi. Renovasi tersebut dilaksanakan PT PLN Pembangkitan Tanjung Jati B (PLN TJB) bersama PT Centra Java Power (CJP) dan Pemerintah Kabupaten Jepara di panggung utama museum Kartini kemarin.

Dalam acara itu hadir General Manager PLN TJB Ari Basuki, Bupati Jepara Ahmad Marzuqi beserta Wakil Bupati Jepara Subroto. Hadir juga unsur Forkopinda Kapolres Jepara AKBP Samsu Arifin, Dandim 0719/Jepara Letkol Infanteri Ahmad Basuki, Kepala Kejari Jepara Yuni Dari Winarsih, dan Kepala Kemenag Jepara Muhdi.

Dalam sambutannya Ari Basuki menjelaskan tentang kepedulian PLN TJB dan CJP kepada Museum Kartini sebagai ikon masyarakat Jepara yang perlu dikembangkan.

“Perlu upaya revitalisasi Museum Kartini sebagai simbol perjuangan, kebanggaan masyarakat Jepara, dan sebagai tempat dimana khalayak tahu seperti apa sejarah Jepara yang begitu menginspirasi bangsa,” paparnya.

Melalui momentum HUT RI ke-71 ini, PLN TJB dan CJP ingin mengimplementasikan semangat “habis gelap terbitlah terang” RA Kartini dengan semangat pembaruan museum.

“Inilah salah satu kerja nyata kami untuk menjadikan Museum RA Kartini lebih modern dan lebih berkarakter,” tandas Ari.

Menurut Ari, dari kegiatan ini PLN dan CJP bisa turut serta dalam mengembangkan masyarakat Jepara.

”Jepara bisa meningkatkan PAD dari wisatawan, mampu menggairahkan sektor UMKM, dan tentunya memajukan dunia pendidikan,” ungkapnya.

Bupati Jepara Ahmad Marzuqi dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada PLN TJB dan CJP. ”Harapan kami dengan terbangunnya Museum Kartini yang representatif akan membawa dampak yang luas. Khususnya pengembangan pariwisata,” jelasnya. Marzuqi menambahkan masih membuka pintu bagi semua pihak yang mau membantu mengembangkan lokasi-lokasi wisata lainnya.


SUMBER : R-Lisa (18-08-2016)

Seribu Bendera Dikibarkan di Laut Teluk Awur

JEPARA – Sebanyak seribu bendera Merah Putih dikibarkan di atas permukaan laut Teluk Awur Jepara, Rabu (17/8). Pengibaran bendera yang dilakukan dalam memperingati HUT Ke-71 RI itu dilakukan oleh sekitar 500 peserta dari komunitas pecinta alam.

Pengibaran bendera di lepas pantai itu dilakukan satu per satu sejak pukul 07.00. Bendera merah putih dikibarkan di tiang setinggi dua meter yang ditancapkan ke dasar pantai.

Usai seluruh bendera dikibarkan, sekitar pukul 08.30 dilanjutkan dengan upacara bendera di tepi pantai oleh peserta bekerja sama dengan gerakan Pramuka, TNI dan Polri dari Koramil dan Polsek Tahunan.

Kegiatan juga dilanjutkan dengan membersihkan pantai Teluk Awur yang seringkali terkotori oleh tumpukan sampah laut.

Bahan Refleksi

Salah satu panitia, Edy Puspono mengatakan, pengibaran bendera sengaja dilakukan di atas laut. Itu lantaran terinspirasi dari mayoritas peserta yang merupakan aktivis dan pecinta alam. “Ingin melakukan kegiatan yang langsung berinteraksi dengan alam.

Dipilih di laut karena Jepara memiliki panjang pantai yang luas,” ujar Edy. Salah satu peserta, Erika Susantya berharap, momentum peringatan HUT RI bisa menjadi bahan refleksi. Perjuangan para pahlawan yang telah memerdekakan Indonesia dapat menginspirasi pemuda saat ini.

”Semoga di HUT Ke-71 RI ini Indonesia semakin maju,” kata dia. Ia juga menilai kegiatan ini sangat positif karena selain bisa kumpul dengan para pecinta alam juga bisa meningkatkan rasa nasionalisme. (adp-24)
 
 
SUMBER : SUARAMERDEKACETAK (18-08-2016)

Selasa, 16 Agustus 2016

DHC Kejuangan 45 Jepara Dikukuhkan, Harapkan Peran Aktif Penggerak Revolusi Mental

Kepengurusan Dewan Harian Cabang (DHC) Badan Penerus Pambudayaan Kejuangan 45 Kabupaten Jepara di kukuhkan oleh ketua IV DHD Kejuangan 45 Privinsi Jawa Tengah, Hendro Martojo.

Pada pengukuhan tersebut Sekda Jepara, Sholih, dikukuhkan menjadi ketua DHC Badan Penerus Pambudayaan Kejuangan 45 Kabupaten Jepara, masa bakti tahun 2016-2021 yang dilakukan di Pendapa Kabupaten Jepara.

Pada kepengurusan tersebut, Sholih didampingi Wakil Ketua 1 Istono, Wakil Ketua II Slamet Dermawan, Wakil Ketua III Aris Isnandar, dan Wakil Ketua IV Marwoto. Kepengurusan juga dilengkapi dengan sekretaris, dua wakil sekretaris, Bendahara dan wakil bendahara, serta tujuh biro.

Hendro Martojo menyatakan pengukuhan ini sebagai tindak lanjut organisasi DHC dan hasil Muscab bulan Juni dan Juli lalu. Tujuannya untuk mengaktifkan kembali kegiatan dan sosialisasi nilai-nilai kejuangan 45 sesuai dengan semangat revolusi mental.

"Tugas utama DHC, membentuk DHR (Dewan Harian Ranting) dan kader-kader komunikator sebagai kepanjangan tangan menyampaikan misi sosialisasi semangat kejuangan 45," kata Hendro.

Sasaran ini, jelasnya, sejalan dengan apa yang digariskan Presiden RI, Joko Widodo, yakni revolusi mental bangsa dengan semangat kejuangan 45. Melalui sosialisasi, pemahaman dan pelaksanaan pilar-pilar kebangsaan untuk memperkokoh wawasan kebangsaan.

Pada pengukuhan tersebut, langusng mendapatkan dukugan dari Dandim 0719 Jepara, Ahmad Basuki. Ia menyebut, program bela negara untuk generasi muda sangat penting di tengah era globalisasi dan informasi.

"Napak tilas kejuangan 45 akan menumbuhkan kesadaran bela negara. Semangat inilah yang akhirnya mampu menjadi doktrin pertahanan keamanan wilayah,"tandas sang Dandim.

Bupati Jepara, Ahmad Marzuqi juga menyampaikan hal serupa dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten 1 Sekda, Akhmad Junaidi. Pemda disebut memberi dukungan langsung melalui Bakesbangpol.

Lebih lanjut, secara tidak langsung, Pemda juga melaksanakan sosialisasi nilai-nilai kejuangan 45, baik melalui dialog interaktif, safari jumat, krida pembangunan, istighosa mujahada dan kegiatan lainnya.

"Selamat kepada pengurus DHC Kejuangan 45 dan semoga dapat melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sebaik-baiknya. Utamanya dalam rangka memperkokoh wawasan kebangsaan," punkasnya.  


Jumat, 12 Agustus 2016

Danrem Hadiri Panen Raya Di Jepara

Jepara (4/8) Kerjasama antara Kementerian Pertanian dengan TNI AD dalam rangka mewujudkan Swasembada Pangan dalam kuru waktu 3 tahun bukan hanya bualan semata. Terbukti lahan pertanian di desa Ujung pandan Kec. Welahan Kab. Jepara seluas 415 Ha2 berisi padi berkualitas tinggi siap panen.

Katim Sergap Jateng Brigjen TNI Sudarto dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak, sehingga kegiatan panen raya ini dapat terlaksana dengan baik. Jika tiap masa panen per hektar menghasilkan 1 ton saja maka Jepara akan menjadi Kab. Swasembada Pangan Jateng, karena menurut Badan Statistik Jawa Tengah, Jepara memiliki lahan pertanian seluas 26.576 Ha2 dari 992.455 Ha2 Luas lahan pertanian di Jawa Tengah.

Sementara itu, Danrem Kolonel Inf Joseph R. Giri, S.I.P., M.Si. menyampaikan “Panen raya ini adalah suatu permulaan, bukan sesuatu yang telah selesai, karena panen-panen raya berikutnya akan kita peroleh, kita lakukan dan kita nikmati, serta terwujud dengan bekerja, dan selalu bekerja. Sehingga tercapai kemakmuran dan kesejahteraan yang diidam-idamkan”
 
Hadir dalam kegiatan tersebut, Kasiter Korem 073/Makutarama Mayor Inf Himawan Teddy Laksono, S.Kom., Dandim 0719/Jepara, Forkompinda Jepara, Ketua Persit KCK Koorcab Rem 073 beserta Anggota. (Penrem 073/Mkt)
 
 
SUMBER : Penrem 073/Mkt

Minggu, 07 Agustus 2016

Swasembada Pangan Bisa Terwujud dalam Tiga Tahun

WELAHAN – Pemerintah memprogramkan, swasembada pangan harus tercapai dalam tiga tahun. Sekarang ini program sudah memasuki tahun kedua dan Jepara bisa surplus 20 ribu ton per tahun. ‘’Di tingkat nasional sudah hampir memenuhi target. Setelah target tercapai, tidak perlu impor lagi,’’ kata Brigjen TNI Sudarto, kemarin.

Ketua Tim Serapan Gabah Pusat Teritorial Angkatan Darat tersebut mengatakan hal itu ketika menghadiri panen raya padi di Desa Ujungpadan, Kecamatan Welahan, Jepara. Dia hadir bersama anggota, Kol Arm Imer. Sebelum ke areal panen, keduanya transit di Koramil Welahan. Selesai menghadiri panen raya, mereka mengunjungi Kelenteng Welahan.

Panen raya itu juga dihadiri Danrem 073/Makutarama Kol Inf Joseph R Giri bersama istri, Wakil Bupati Subroto, Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki, dan sejumlah pejabat. Sudarto meminta masyarakat ikut mendorong generasi muda menerjuni sektor pertanian, dan menganggapnya sebagai pekerjaan mulia. Hal itu agar Indonesia tidak terus mengimpor pangan.

‘’Bangsa ini seharusnya prihatin karena negara masih mengimpor jagung dan beras dari Vietnam, negara yang dulu dibantu kemerdekaannya.’’ Danrem 073/Mkt Kol Inf Joseph R Giri mengatakan, panen raya di Ujung Pandan dengan luasan 1,5 ha merupakan wujud kegiatan kemanunggalan TNI dengan rakyat. Informasi dari gapoktan, luas areal padi di Ujungpandan 420 ha. ëíIni adalah panen awal. Kami berharap dukungan pemerintah agar petani makin produktif.’’

Intensifikasi

Wakil Bupati Subroto menambahkan, produksi beras Jepara per tahun 466 ton, surplus 20 ribu ton, dari total areal 27 ribu ha. ëíRata-rata petani bisa panen satu kali untuk sawah tadah hujan, dan dua kali untuk sawah beririgasi teknis.’’

Dikatakan, produksi harus ditingkatkan melalui intensifikasi, sehingga petani bisa panen dua setengah kali dalam setahun atau dua tahun panen lima kali. Setelah produksi naik, ia berharap petani makin terlindungi penghasilannya, dan tidak menjadi korban permainan harga.

Untuk menuju kondisi itu, pemkab menggandeng Bulog dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM. ‘’Bila petani terlindungi oleh asuransi pertanian, kami yakin kondisi itu akan mempertcepat ketercapaian swasembada pangan.’’

Dalam sesi dialog, Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki menjawab pertanyaan dari kelompok tani tentang perbaikan pengairan dan aturan peminjaman peralatan pertanian bantuan Kementerian Pertanian, termasuk mesin panen padi. Petani berharap Bulog membeli beras premium sehingga petani tidak menjualnya ke tengkulak. (kar- 10)
 
 
SUMBER : SUARA MERDEKA CETAK (05-08-2016)

1,5 Hektare Lahan Padi Dipanen

WELAHAN – Panen raya padi tahun ini dipusatkan di Desa Ujungpandan, Welahan, kemarin. Jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) Jepara dan Sergab Pusterad hadir dalam kegiatan itu.
 
Dalam sambutannya Danrem 073/Makutarama Kolonel Inf Joseph Robert Giri mengatakan, panen raya di Desa Ujung Pandan dengan luasan 1,5 hektare merupakan keberhasilan kemanunggalan TNI dengan rakyat. ”Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras kita bersama. Khususnya para petani, kami berharap pemerintah selalu mendukung para petani agar selalu produktif,” tandasnya.
 
Panen raya ini, alnjutnya, adalah permulaan bukan selesai. Panen yang akan datang masih ada. ”Semoga lebih baik sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terwujud,” tegasnya.
Wakil Bupati Jepara Subroto menjelaskan, tugas pemerintah adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di Jepara hasil panen di kisaran 465 ton per tahun. Surplus 20 ribu ton pada panen pertama. ”Kami ingin Jepara menjadi lumbung pangan. Kami meminta air, alat produktifitas pertanian, perairan akan dibuatkan bendungan di Sumosari. Sehingga pertanian akan dapat terairi lebih baik. Alat pertanian akan kami tambah lagi untuk meningkatkan hasil pertanian,” ujarnya.
 
Tim Sergab (serapan gabah) Pusterad Brigjend TNI Sudarto menambahkan, tim sergab perlu disosialisasikan agar para petani nyaman dengan dengan sergab. Tim sergab terdiri dari TNI, Kemenak dan Bulog. Tugasanya bersama membantu petani dalam rangka program pemerintah swasembada pangan. ”Program dari pemerintah adalah swasembada pangan. Kita ini adalah negara agratis tapi kenapa impor beras dan jagung dari Vietnam yang baru merdeka. Kita sering membantu Vietnam dalam proses kemerdekaan. Sekarang kita impor dari sana sungguh sangat menyedihkan,” tandasnya.
 
Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki menjawab pertanyaan petani dalam forum pertemuan itu mengatakan akan meminjam eskafator guna perbaikan pengairan. ”Eksafakator dua minggu lagi akan bergerak ke Pecangaan. Setelah itu kami akan bantu di Desa Ujung Pandan. Kami juga mempunyai alsintan hasil bantuan dari Kemenak. Apabila digunakan silahkan. Tidak dipungut biaya. Hanya untuk pengisian BBM saja, karena tidak ada dukungan,” tambahnya. (zen) 


SUMBER : JAWA POS PADA RADAR JEPARA (05-08-2016)

Jumat, 05 Agustus 2016

Tim SERGAP Laksanakan Panen Raya

Tim Pengawas Program Serap Gabah Petani (SERGAP) dari Mabesad yang dipimpin Brigjen TNI Sudarto didampingi Danrem 073/Makutarama Kolonel Joseph Robert Giri dan Dandim 0719 Letkol Inf Ahmad Basuki, bersama Wakil Bupati Jepara Subroto, melaksanakan panen raya dengan menggunakan combine harvester dan sarasehan serta tanya jawab terkait pertanian di Desa Ujungpandan Kecamatan Welahan Jepara (04/08).

Danrem 073/Makutarama Kolonel Joseph Robert Giri, dalam sambutannya menyatakan, pihaknya mengatakan sangat mengapresiasi panen raya padi yang dilaksanakan pada hari kemarin. Panen raya itu merupakan salah satu wujud keseriusan masyarakat dan para kelompok tani wilayah Desa Ujungpandan Kecamatan Welahan dengan anggota Babinsa Kodim 0719 Jepara, PPL dari Dinas Pertanian Kabupaten Jepara serta Pemerintah Daerah dalam mendukung upaya Pemerintah Pusat untuk meningkatkan produksi pertanian di daerah khususnya di Kabupaten Jepara, sekaligus untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dalam rangka mewujudkan Swasembada Pangan Nasional.

Melalui program nasional, kata Joseph Robert Giri, berharap prajurit TNI-AD, khususnya Babinsa di seluruh Komando Resort Militer (Kodim) akan ikut mendampingi petugas pertanian di daerah.

“Kepada para prajurit di tiap Kodim dan Komando Rayon Militer (Koramil) yang berada pada Komando Resor Militer (Korem) 073/Mkt, selalu saya tegaskan bahwa mereka harus sukses membantu program ketahanan pangan,” ungkapnya.

Wakil Bupati Jepara, Subroto, dalam sambutannya­ mengatakan, Pemerintah Kabupaten Jepara akan selalu meng­upa­yakan untuk memberi dukungan kepada para petani dalam pengembangan usaha pertanian, baik dalam bentuk penyuluhan, pupuk dan bibit tanaman, asuransi pertanian, hingga permodalan.

“Tahun ini Pemerintah Kabupaten Jepara berkomitmen untuk meningkatan hasil pertanian, terutama padi agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakatnya sen­diri. Bersyukur pada saat ini Jepara produksi gabah padi secara keseluruhan 465 ribu ton/tahun, dari jumlah ini surplus 20 ribu ton,” tutur Wakil Bupati dalam acara Panen Raya.

Lebih lanjut Wakil Bupati mengungkapkan Pemkab Jepara berkeinginan dan sudah disampaikan kepada Presiden dan Menteri Pertanian, bahwa Pemkab ingin Jepara dijadikan lumbung pangan, dan karena sebagian besar pekerja di Jepara terlibat di industri pengolahan maka dibantulah mesin-mesin pertanian.

“Karena sekalipun di Jepara ini orang petani masih jadi sampingan itu sudah surplus. Karena sebagian besar pertanian di Jepara 1 kali tanam ada 2 kali tapi kedua kali hasilnya menurun dan ketiga biasanya kurang berhasil, untuk itu, Pemkab meminta dan diberikan air, alhamdulillah sudah disanggupi bantuan berupa dibangunkannya bendungan Sumosari. Kalau bendungan sumosari selesai maka pengairan disini akan jadi baik lagi, harapannya sehingga musim panennya 1 tahun bisa 2,5 kali,” imbuhnya.

Diungkapkan Brigjen TNI Sudarto, selama ini padi adalah komoditas pertanian tanaman pangan strategis yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan merupakan bahan pangan pokok bagi masyarakat. Melalui kegiatan Sergap, diharapkan dapat mengembangkan produksi pertanian dan meningkatkan ketahanan pangan nasional, sekaligus mengantisipasi pengamanan harga dan pembelian gabah petani yang cenderung anjlok di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP) saat Panen Raya.

“Kami ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara, Korem 073/Makutarama, Kodim 0719/Jepara dan semua Kelompok Tani (POKTAN) serta pihak lainnya atas kerjasamanya, dalam mengembangkan sektor pertanian di wilayah ini. Kami juga ucapkan selamat kepada masyarakat tani yang kini melakukan panen raya,” terang Sudarto.
 
 
SUMBER  : R-Lisa (5-08-2016)