Kamis, 02 Juni 2016

Pemkab Jepara Dibantu 75 Alat Pertanian


KOTA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara mendapat bantuan sejumlah alat pertanian dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Puluhan mesin mikanis tersebut sekaligus dalam rangka membantu program ketahanan pangan nasional.

Puluhan alat itu tiba di Jepara kemarin. Di antar langsung Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia Suprati, ditemani beberapa pegawainya. Rombongan diterima Wakil Bupati Jepara Subroto.

Subroto, mengatakan, mesin pertanian yang didapat Pemkab terdiri lima jenis. Yaitu, Combine atau alat panen padi sebanyak 5 unit, traktor roda dua sebanyak 30 unit, poma air sebanyak 25 unit, dan transplant atau mesin tanam padi sebanyak 15 unit. Selain itu, ada juga corn seller atau mesin pemipil jagung.”Sekitar sepekan sebelum Lebaran pak menteri pertanian akan datang untuk meninjau dan melengkapi alat tersebut,” katanya.

Subroto mengatakan, jika berdasarkan satuan, bantuan itu jumlahnya banyak. Namun, jika dihitung berdasarkan kebutuhan masyarakat maka sangat sedikit. Sehingga, alat itu nantinya tidak untuk diberikan pada petani. Namun, akan dikordinasi bersama. ”Alat tersebut akan didatangkan ke lokasi pertanian. Baik pada saat tanam maupun panen,” katanya.

Alat itu rencananya digunakan pada musim taman pertama sekitar November 2016. Lokasinya di kawasan Desa Ujung Pandan, Welahan. Luas area yang bakal digarap sekitar 440 hektare. Lahan seluas itu milik sekitar 2.200 keluarga.

Subroto menerangkan, bantuan tersebut berkaitan upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Hasil panen petani nantinya dijual ke Bulog. Semua itu untuk kepentingan rakyat. ”Kami harap pada masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam upaya penyejahteraan ini. Sebaliknya jangan mudah tergoyah untuk menjual ke tengkulak dengan selisih harga yang sedikit,” katanya

Harga pokok pemerintah untuk gabah milik petani sebesar Rp 3.700 per kilogram untuk gabah kering panen. Sementara gabah kering giling Rp 4.600 per kilogram. Sedangkan untuk beras Rp 7.500 per kilogram.

Suprapti mengatakan, bantuan dari pemerintah ini untuk kemudahan petani. Alat itu akan dioperasikan serempak. Tujuannya untuk meminimalisasi hama. Juga untuk kemudahan saat panen.

Suprapti mengatakan, pihaknya telah berupaya melakukan peningkatan tambah tanam. Salah satunya dengan alat tersebut. ”Dengan mekanisasi ini pemerintah ingin cepat, murah biaya produksi, dengan panen kualitas bagus. Selain itu, yang semula sekali bisa dua kali tanam,” katanya.

Di sisi lain, lanjut Prapti, saat ini tanah semakin terbatas. Sementara permintaan semakin meningkat. ”Di sinilah petingnya teknologi untuk mikanisasi pertanian. Upaya yang dilakukan pemerintah ini untuk mewujudkan swasembada dalam program ketahanan pangan nasional,” katanya.

Komandan Kodim 0719 Jepara, Letkol Inf Ahmad Basuki, mengatakan, dalam program ketahanan pangan nasional ini, untuk Jawa Tengah ditarget 1 juta ton gabah kering. Sedangkan Jepara sendiri sebanyak 26 ribu ton untuk gabah kering. (pin/zen)


SUMBER : JAWA POS PADA RADAR KUDUS (3-6-2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar