Rabu, 27 Juli 2016

Luas Tanam MT III Ditambah 2.021 Hektare



JEPARA- Luas tanam pada musim tanam ketiga (MTIII) di Kabupaten Jepara ditambah seluas 2.021 hektare. Seperempat diantara tambahan luas tanam itu ada di Kecamatan Nalumsari Jepara. 

Hal itu disampaikan Komandan Kodim 0719 Jepara Letkol Inf Ahmad Basuki saat tanam bersama di Gubuk Pertemuan Kelompok Tani Ngudi Rejeki Desa Tunggul Pandean Kecamatan Nalumsari, Selasa (26/7).

Hadir dalam kegiatan itu perwakilan dari Koramil Batealit, Welahan, Pecangaan, Mayong dan Kedung. Hadir juga dari dinas pertanian dan Peternakan (Distanak) Jepara, Penyuluh Pertanian Kecamatan Nalumsari, Persatuan Isteri Tentara (Persit), Muspika Kecamatan Mayong, Kepala Desa dan BPD Tunggul Pandean. Ahmad Basuki menegaskan jika penambahan luas tanam atau program tambah tanam tersebut merupakan salah satu upaya untuk memenuhi target swasembada pangan 2016. Selain juga dengan program lain yakni Sergap (Serapan Gabah Petani) yang medorong petani untuk menjual hasil gabah ke Bulog.

Orang nomor satu di Kodim Jepara itu menegaskan siap hadir dalam setiap kegiatan pertanian yang dilakukan oleh para petani. Basuki bahkan berharap agar petani tak perlu sungkan untuk berdialog dengan jajaran TNI perihal pertanian karena sudah merupakan tugas bersama untuk mensukseskan swasembada pangan.

“Kami juga berterima kasih kepada Kecamatan Nalumsari menyumbang dalam program tambah tanam dengan luas lahan 687 hektare, atau lebih dari seperempat dari total luas tambah lahan di Jepara,” terang Dandim. Camat Nalumsari, Edi Puspodo, berharap penambahan luas tanam diwilayah Nalumsari bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas panen para petani. Sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat secara umum. “Selanjutnya kami minta arahan dari Pak Dandim dalam pelaksanaan penanaman sehingga dapat berjalan dengan lancar,” terangnya.

Penanaman Simbolis
Setelah pertemuan dengan kelompok tani selesai dilanjutkan dengan penanaman simbolis di area persawahan dikawasan tersebut. Kegiatan dilakukan dengan dua cara, yaitu cara tradisional dan modern.

Ahmad Basuki memimpin langsung prosesi tersebut diarea persawahan milik petani. Pertama dilakukan secara manual. Kemudian dilanjut dengan cara modern menggunakan transplanter atau mesin tanam modern disatu petak tanah milik petani. Mesin tanam modern itu sendiri merupakan bantuan yang baru diterima dari kementan.

Kabid Produksi Tanam pada Distanak Jepara, M Yusuf menyampaikan, dengan menggunakan alat pertanian modern akan lebih efektif. Baik efektif waktu maupun efektif tenaga.

“Seperti persemaian benih padi. Jika menggunakan cara manual membutuhkan waktu setidaknya 25 hari baru ditanam, dengan alat hanya 18 hari. Dengan transplanter juga menghemat tenaga,”katanya.

Mengenai program tambah tanam ini sendiri sebelumnya juga sudah mendapat arahan dari Wakil Asisten Teritorial Kasdam IV/Diponegoro Letkol Arh Ananta Wira, saat melakukan kunjungan di Desa Blimbing Rejo Kecamatan Nalumsari Jepara, Kamis (21/7) lalu. Ia mengapresiasi kegiatan yang dilakukan TNI untuk memajukan pertanian di Jepara. “Saya apresiasi dengan program pendampingan. Saat ini kita lihat sudah ada hasilnya,”katanya.

Kegiatan tambah tanam tidak hanya di Jepara, tapi di 25 Kabupaten di Jawa Tengah. Harapnya, setelah panen lahan bisa langsung ditanami kembali.(adp-86) 


SUMBER : SUARA MERDEKA PADA SUARA MURIA (27-07-2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar